Arema mencatat rekor gemilang selama menjalani partai away musim ini. Tiga laga tandang yang dilakoni Arema semuanya berakhir seratus persen kemenangan.
Pertanyaannya, mampukah Arema mempertahankan catatan positif itu dalam perjalanan away selanjutnya. Melihat kondisi tim yang tengah dirundung masalah akibat sanksi Komdis PSSI terhadap sejumlah personel Arema ditambah status para lawan yang bakal dihadapi, merupakan tantangan besar dan berat bagi Singo Edan untuk merebut kemenangan.
Maklum, dalam lima away Arema, tim-tim tangguh sudah menunggu. Dimulai Senin (22/9), Arema bakal menghadapi Persija. Lawan kuat selanjutnya adalah Persela Lamongan (27/9). Usai menjajal Persela, Persik Kediri sudah menanti di kandangnya (11/10). Setelah itu, Arema menjalani tur maut ke ranah Papua untuk menantang Persiwa Wamena (15/10) dan Persipura Jayapura (19/10). "Laga away yang akan kami jalani berbeda dengan laga away yang sudah-sudah," ucap Gusnul Yakin, pelatih Arema.
Pernyataan Gusnul ini cukup beralasan. Tiga away yang berhasil dimenangkan Arema adalah saat menghadapi Persita Tangerang (12/7), Persijap Jepara (19/7), dan Persitara Jakarta Utara (7/9). Jika dibandingkan dengan kondisi lima tim yang bakal dihadapi Arema, kondisi tiga tim tersebut memang agak timpang. Persita dan Persitara, misalnya, merupakan tim papan bawah. Persita berada di peringkat 17 dan Persita di posisi juru kunci. Sedangkan Persijap berada di papan tengah, tepatnya di peringkat ke-9.
Dan perlu diingat, Arema berhasil mengalahkan Persita dan Persita karena keduanya "diusir" dan kandang mereka yang sebenarnya. Persita dan Persita harus mengungsi karena stadion kandang mereka dinilai tidak layak sehingga bertanding di Jalak Harupat, Bandung. Hanya Persijap yang murni ditaklukkan di stadion kebanggaan tim asal Jepara itu: Gelora Bumi Kartini.
Bandingkan dengan Persija, Persiwa, Persela, Persik, dan Persipura yang bersama-sama dengan Arema mendominasi papan atas. "Saya tak pesimistis. Tapi, rangkaian away yang bakal dihadapi Arema kali ini jauh sangat sulit jika dibandingkan dengan laga-laga away sebelumnya," ungkap Gusnul.
Kendati berat, mantan pemain timnas era 1980-an tersebut mengaku masih ada kesempatan bagi Arema untuk membawa pulang poin. Hanya saja, dia tak memasang berapa poin yang harus dibawa pulang ke Malang dalam rangkaian lima away tersebut. Bagi Gusnul, pemasangan target poin hanya akan membawa beban bagi pemain sehingga menyebabkan mereka tak bisa tampil lepas.
Dari rangkaian lima away, partai yang dirasakan cukup berat adalah menghadapi Persija. Itu karena beberapa pilar Arema tak bisa tampil saat dijamu anak didik Danurwindo itu. Empat pemain harus absen, yakni Emile Bertrand Mbamba, Hendra Ridwan, Alexander Pulalo, dan Kurnia Meiga. Dua pemain lain, Emaleu Serge dan Dadang Sudrajat, juga masih dalam taraf pemulihan cedera.
Meski begitu, Gusnul tetap menginstruksikan kepada para pemainnya untuk tampil habis-habisan menghadapi Persija. "Walau kondisi tim Arema carut-marut, belum tentu Persija bisa menang. Apalagi, tren tuan rumah saat ini sedang turun," ungkapnya. Pernyataan Gusnul itu merujuk pada hasil negatif beberapa tuan rumah. Antara lain kekalahan 1-3 PSM dari Persela, kekalahan 0-1 Pelita Jaya dari Persipura. Atau mungkin juga kekalahan 1-2 Arema dari PKT Bontang. (JP)
ayoooo kamu bisa ongis ku