Enam kali sudah Arema melakoni pertandingan di ajang Indonesia Super League (ISL). Dari laga-laga yang sudah dilakoninya tersebut, tim pelatih Arema akhirnya bisa mengetahui beberapa pemain Singo Edan yang masih belum memiliki kualitas fisik standar.
Menurut pelatih fisik Arema Albert Mangantar, ada lima pemainnya yang kondisi fisiknya masih perlu diperbaiki. Mereka perlu diberi materi latihan fisik secara khusus. Siapa saja mereka? Sayangnya Albert tak mau menyebutkan nama-namanya. "Saya sudah berbicara dengan Pak Gusnul (pelatih Arema Gusnul Yakin). Beliau juga mengatakan, ada lima pemain yang fisiknya masih kedodoran, sehingga tak bisa optimal ketika bertanding di lapangan," kata Albert.
Yang pasti, ungkap pria asal Manado tersebut, kelima pemain tersebut akan mendapatkan pantauan khusus darinya. "Mereka akan mendapatkan tambahan porsi latihan fisik dibandingkan pemain lainnya. Jika pemain lainnya menelan 10 kali menu, maka kelima pemain itu harus menelan 15 kali menu," lanjutnya.
Kendati tak menyebutkan nama-nama pemain yang akan digembleng secara khusus, tampaknya nama Aaron Nguimbat merupakan salah satu pemain yang akan mendapatkan perhatian. Sebab, pemain asal Kamerun tersebut mempunyai catatan VO2 max yang paling rendah dibandingkan pemain Arema lainnya.
Aaron dalam tes fisik terakhir hanya mempunyai VO2 max sebesar 52 cc/menit/kilogram, berat badan. Padahal, standar pemain Indonesia adalah 56 cc.
Dengan kapasitas hanya sekitar 52 cc, maka pemain yang berposisi sebagai stoper tersebut tak bisa bermain dalam 90 menit dengan determinasi tinggi.
Selain mempunyai kapasitas VO2 max terkecil, beberapa waktu lalu Albert juga sempat menilai bahwa Aaron saat ini kelebihan berat badan (overweight). Akibat badannya yang kelebihan bobot dan kapasitas VO2 max yang rendah, Aaron sering kalah sprint dengan striker-striker lawan.
Selain Aaron, pemain-pemain yang akan mendapatkan pantauan khusus kelihatannya adalah pemain yang pernah mengalami cedera. Di antaranya adalah Suroso, Ronny Firmansyah, Erik Setiawan, dan Ahmad Sambiring Usman.
Saat ini, ungkapnya, merupakan waktu yang tepat untuk menggembleng pemain dengan latihan fisik. Itu karena setelah melawan PSM tadi malam di Stadion Kanjuruhan, Arema istirahat cukup panjang. Tim yang didirikan pada 1987 tersebut baru akan melakoni pertandingan lagi pada 7 September melawan Deltras Sidoarjo. Itu berarti ada interval waktu sekitar 3 minggu.
Tapi, tutur mantan pelatih fisik timnas U-19 tersebut, latihan fisik yang diberikan kepada pemainnya berbeda dengan latihan fisik saat masa-masa persiapan ISL. "Untuk saat ini sifat latihannya hanyalah untuk pemeliharaan. Berbeda dngan masa persiapan kompetisi lalu yang sifatnya pembentukan," imbuh dia. (JP)