KONI Pusat meragukan klaim PSSI yang menyatakan FIFA sudah menyetujui rumusan pasal kriminal dalam revisi Pedoman Dasar PSSI.
Itu ditegaskan Wakil Ketua KONI Pusat Hendardji Supandji menanggapi pernyataan Sekjen PSSI Nugraha Besoes perihal masa depan Nurdin Halid di PSSI. Nugraha mengklaim, Nurdin bisa kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI melalui kongres dan kembali memimpin PSSI jika peserta kongres mendukungnya.
"Itu hanya silat lidah dan saya meragukan klaim Nugraha Besoes. Dia tidak berani mengungkapkan yang sebenarnya. Nurdin Halid itu keluarnya kan masih lama sedangkan FIFA mengharuskan PSSI menggelar munaslub untuk meratifikasi Pedoman Dasar dalam waktu dekat ini," kata Hendardji saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (3/9).
Ia pun menilai PSSI lamban dalam menangani krisis kepemimpinan yang saat ini menjadi sorotan publik baik dalam dan luar negeri. Menurut Hendardji, itu terjadi karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) PSSI rendah. "Akibatnya, PSSI harus bolak-balik ke FIFA untuk menyelesaikan revisi Pedoman Dasarnya," tegas Hendardji.
Sementara itu, pengamat sepak bola Tondo Widodo meminta Nugraha tidak melempar wacana untuk membentuk opini masyarakat sepak bola Indonesia. "Kalau memang benar Komite Legal FIFA sudah setuju, Nugraha harus menunjukan draf akhir revisi Pedoman Dasar kepada masyarakat," ujar mantan Ketua Bidang Organisasi PSSI itu. (MediaIndonesia)