PSSI didesak untuk tidak mencoba mengulur-ulur waktu penyelesaian revisi statuta atau pedoman dasar seperti yang diminta oleh Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC dan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA. Dalam pertemuan terakhir antara pejabat PSSI dan AFC di Malaysia, Selasa (5/8), AFC kembali meminta PSSI melakukan perbaikan sejumlah pasal dalam draf pedoman dasar yang telah diserahkan PSSI.
FIFA tidak mengakui Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI dan mendesak otoritas sepak bola di Indonesia untuk melakukan pemilihan ulang ketua umum yang didahului dengan revisi pedoman dasar. Sesuai surat AFC dengan nomor AFC/PSSI/MBH/CMP-Legal 08, PSSI seharusnya sudah memiliki ketua umum yang baru paling lambat Senin (4/8). Surat AFC itu merujuk surat FIFA pada 5 Februari 2008 yang memberikan batas waktu bagi PSSI untuk merevisi statuta pemilihan ketua umum.
Namun, hingga saat ini belum ada pemilihan ulang ketua umum karena revisi pedoman dasar belum juga selesai. Pengamat sepak bola yang juga mantan pengurus PSSI, Tondo Widodo, menyayangkan PSSI yang hingga kini belum juga menyelesaikan revisi statuta. Ia juga mempertanyakan sikap PSSI yang tidak mau transparan membuka draf tersebut kepada publik. ”Hingga kini draf pedoman dasar tersebut tidak pernah dibuka ke publik. Saya menduga hal itu dilakukan karena PSSI ingin pasal-pasal krusial seperti soal kriminal tidak menjadi polemik di masyarakat,” katanya.
Pasal kriminal ini sangat erat kaitannya dengan status Nurdin Halid yang menjadi terpidana kasus korupsi. Sesuai dengan standar statuta FIFA, seseorang yang terbukti terlibat dalam kasus kriminal dilarang untuk menjadi pengurus federasi sepak bola.
Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes kepada wartawan sepulang dari pertemuan dengan AFC kemarin mengatakan, PSSI masih diminta untuk melakukan perbaikan draf pedoman dasar terakhir yang diserahkan. Ada sejumlah pasal yang harus diperbaiki, yang menurut Nugraha, tidak terlalu penting dan akan segera menyerahkan draf revisi sebelum menghadap FIFA pada 18 Agustus mendatang.
Seperti dikutip situs AFC, pejabat PSSI dalam pertemuan dengan AFC di antaranya Wakil Ketua Umum Nirwan Bakrie, Nugraha Besoes, Ketua Komisi Disiplin Hinca Panjaitan. ”Tujuan FIFA dan AFC adalah untuk melihat statuta asosiasi siap dan memastikan itu demokratis, transparan, dan adil untuk membantu perkembangan sepak bola di Indonesia,” kata Presiden AFC Mohamed bin Hammam.(Surya)