Polisi Ancam Panggil Paksa Sekjen PSSI

JAKARTA - Kepemimpinan di tubuh PSSI semakin terpuruk. Satu per satu petinggi otoritas sepak bola nasional itu berurusan dengan pihak berwajib. Setelah Ketua Umum Nurdin Halid dan Bendahara Hamka Yandhu, kini giliran Nugraha Besoes tertimpa kasus. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI itu terancam "diseret" polisi ke meja hijau.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut laporan manajemen Hotel Kaisar, Jakarta, ke Polres Jakarta Selatan. Nugraha diadukan ke kepolisian karena kasus pembayaran cek kosong oleh PSSI kepada Hotel Kaisar.

Ancaman pemanggilan paksa terhadap Nugraha seiring dengan sikap pria yang akrab disapa Kang Nug itu yang tidak memenuhi panggilan Polres Jakarta Selatan kemarin (30/10). Padahal, Kang Nug seharusnya diperiksa kemarin pagi oleh Reserse Mobil (Resmob) Polres Jakarta Selatan.

"Ini pemanggilan yang kedua. Tapi, yang bersangkutan ternyata kembali tidak datang memenuhi panggilan kami. Kami masih menunggu beliau sampai sore nanti (kemarin sore, Red). Jika tidak datang juga, kami berarti harus melakukan pemanggilan lagi," ujar AKP Muhamad Joni, Kanit Resmob Polres Jakarta Selatan, kemarin.

Untuk kali ini, Joni masih memahami jika Nugraha berhalangan. Namun, jika alasannya tidak masuk akal, pihaknya sangat menyayangkan. "Jika tidak masuk akal, kami akan menyusun prosedur pembawaan (pemanggilan paksa, Red)," tegas Joni.

Keberadaan Nugraha saat ini masih menjadi tanda tanya. Sebab, ketika Jawa Pos menghubungi, dua ponsel yang biasa digunakannya tidak aktif. Begitu pula halnya saat coba ditemui di ruang kerjanya di Kantor PSSI, Jakarta. Di tempat tersebut hanya ada sekretaris Kang Nug, Sri Werdaningsih.

"Bapak punya acara di DPD bersama Ginandjar Kartasasmita (ketua DPD, Red). Saya justru tidak tahu ada pemanggilan itu. Anda tahu dari mana ada pemanggilan tersebut? Sebab, saya tidak pernah membaca surat pemanggilan dari polisi," katanya setengah bertanya.

Kasus Nugraha mencuat ketika Hotel Kaisar melaporkan PSSI yang belum membayar sewa kamar sebesar Rp 650 juta ke polisi. Penyewaan dilakukan ketika diadakan turnamen Piala AFF U-16 di Jakarta pada 2-21 Juli lalu.

Nugraha membantah jika dirinya yang dianggap mengeluarkan cek kosong. Namun, pihak hotel tetap melaporkan Nugraha karena dia pernah mengeluarkan surat jaminan pelunasan utang pada 7 Juli lalu. (fim/diq)

bagaimana bisa maju persepak bolaan indonesia jika pengurusnya banyak yang terkena masalah pidana........
opo perlu aku sing mimpin ker?

ayo bung AKP Muhamad Joni, terus buru orang2 pssi itu.....jangan sampai kabur.....kalau bisa kirim K-9 nya brimob saja saja buat nangkap besus. polisi ae ora dianggep.......

semoga ini langkah awal untuk mengungkap "misteri di pssi" soale hamur sink ndek Gate X-XI Senayan Jakarta isine nates tok,

mari silup sink ngobok2 pssi trus giliran KPK.....wwuuuuuhhhhhhhh...iku sink sipppp....kapok buat pssi

ngancem terus...gak onok realita yo percumo...

Geblek puol

basi..basi.. looo .....

sak durunge ayas kulonuwun disik...ayas lagi pisan ki ker ngisi iki...

PSSI iku sok jagoan emang....yo ngono iku watak'e pengurus PSSI.
Utek'e pengurus PSSI saiki dilebokno nok Bal, trus ditendang rono-rene...dadi utek'e amboradul...

tembak ae ndase nugraha wedhoes iku

mugo2 polisi iso ngungkap apa yang sebenarnya terjadi di tubuh PSSI
mboh iku ono panune, kadas, godik seng jelas kudu iso di ungkap
gak perlu kakehan cangkem
langsung e di grebek wong iku
opo lek perlu di tembak mati pisan bareng amrozi cek penak bagian penembak e
sekaligus langsung oleh 4 mangsa..

barengi eksekusi amrozi dengan eksekusi PSSI BANGSAT!!!!

kuwapok

wes ngutang wakeh

rasakan kebejadtanmu