Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sangat diharapkan bisa memberikan sanksi yang tegas berupa skorsing terhadap wasit Sumardjoko, yang dianggap nakal saat memimpin pertandingan tim PSMS lawan PSIS, sehingga merugikan klub yang sedang bertanding.
"Sanksi bagi wasit yang arogan dan seenaknya menghukum pemain sepak bola itu perlu diberikan PSSI, sehingga tidak ditemui lagi keributan di lapangan," kata mantan pelatih PSMS, Suryanto Suherman, di Medan, Sabtu (11/10), ketika diminta komentarnya mengenai Manajer PSIS, Yoyok Sukawi, yang berusaha memukul wasit Sumardjoko pada pertandingan PSIS melawan PSMS, Kamis (9/10).
Pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008 yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, PSMS berhasil bermain imbang 1 - 1 lawan PSIS. Gol kemenangan PSMS diciptakan melalui pemain Leonardo Martin pada menit ke-27 lewat tendangan penalti.
Sedangkan gol balasan dari PSIS Semarang dihasilkan pemain Gaston Gastono pada menit ke-81. Gol itu tercipta melalui tendangan penalti, setelah Gaston dijatuhkan pemain PSMS di daerah terlarang.
Suryanto menambahkan, protes yang dilakukan manajer PSIS itu wajar, tidak lain adalah disebabkan kepemimpinan wasit yang kurang adil dan kurang tegas. Hal seperti ini jangan sampai terulang lagi pada pertandingan berikutnya.
Menurut dia, wasit harus memiliki hati nurani dalam menghukum pemain, juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Jangan mentang-mentang wasit dipercaya memimpin pertandingan, dengan seenaknya bertindak sehingga dapat merugikan salah satu klub yang sedang berlaga itu," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dalam pertandingan sepak bola di tanah air ini, jarang ditemui wasit yang dianggap bersalah diberikan hukuman atau skorsing oleh Komdis PSSI.
Lain pula halnya, di negara Eropa, bagi wasit yang bersalah diberikan hukuman dengan tidak diperbolehkannya memimpin pertandingan selama beberapa tahun. Bahkan, katanya, selama ini yang sering mendapat hukuman adalah manajer atau pemain, bagi mereka yang melakukan kesalahan.
"Komdis PSSI diharapkan agar tetap berlaku adil dalam menjatuhkan sanksi, tidak perlu memandang apakah itu wasit, manajer maupun pemain. Setiap yang terbukti bersalah agar dihukum," kata Suryanto, mantan pelatih PSMS di era 1997 - 2002 itu. (KapanLagi)