Di tengah kesimpangsiuran nasib striker andalannya Emile Bertrand Mbamba yang terkena skorsing 5 tahun, pelatih Arema Gusnul Yakin mendapatkan angin segar. Yang membuat angin segar tersebut adalah kembalinya performa Emaleu Serge.
Pemain asal Kamerun tersebut seolah-olah bangkit dari tidurnya. Pemain yang sempat diragukan kemampuannya tersebut mampu mencetak dua gol saat menghadapi Persela Lamongan pada 27 September lalu. Dua gol itu sangat berperan dalam membawa pulang satu poin dari Lamongan.
Total gol yang sudah dicetak Serge selama ajang Indonesia Super League (ISL) adalah tiga gol. Satu gol lainnya dicetak saat Arema mengalahkan PSM Makassar 2-0 di Stadion Kanjuruhan pada 18 Agustus lalu.
Semula Gusnul sempat was-was dengan tak adanya Mbamba. Sebab, striker-striker lainnya masih belum mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Ali Usman ataupun I Komang Mariawan masih belum mencetak satu gol pun. "Kini saya tak perlu khawatir lagi. Serge sudah bisa tampil sangat bagus. Dia kelihatannya sudah tak trauma lagi," jelas mantan pemain tim galatama Warna Agung tersebut.
Selain kebangkitan Serge, dia kini sudah mempunyai formulasi strategi yang cukup paten untuk meningkatkan produktivitas Arema. Yakni dengan menggunakan skema 4-3-3. Di lini depan, Serge ditemani dua penyerang lain yakni Esaiah Pello Benson dan Arif Suyono.
Terbukti, skema ini mampu membuat lini pertahanan Persela kerepotan. Berkat strategi cemerlang mantan pelatih Persibo Bojonegoro tersebut, gawang Persela akhirnya bisa dibobol dua gol. Padahal, selama lima kali melakoni laga awaynya (bukan termasuk menjamu Arema), tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut selalu meraih poin absolut. Dan tak pernah kebobolan satu gol pun.
Namun, dia menilai kesuburan pemain depannya juga didukung peran pemain lainnya. Terutama pemain lini tengah. Menurutnya, Hendra Ridwan dan Souleymane Traore bermain cukup rancak.
Bekal permainan bagus melawan Persela ini diharapkan tetap terbawa saat menghadapi Persik Kediri pada 11 Oktober mendatang di Stadion Gelora Delta Sidiarjo. "Saya tak pernah punya rasa optimis ataupun pesimis. Yang ada hanyalah berusaha maksimal. Jika permainan seperti menghadapi Persela bisa diperbaiki, maka Arema akan meraih hasil maksimal," papar dia. (JP)