SEPERTI prediksi, laga Persik kontra Arema berjalan dengan tensi tinggi. Panasnya persaingan tak hanya terjadi di dalam lapangan. Di luar lapangan, atmosfer permusuhan juga kental. Sebelum laga dilangsungkan, saling ejek antarsuporter tak terhindarkan. Persikmania (suporter Persik) selalu mengejek pendukung Arema. Begitu juga sebaliknya. Pendukung Arema yang "panas" membalas ejekan tersebut.
Untung, perang kata-kata tersebut tak berlanjut dengan bentrok fisik. Setelah pertandingan usai, dua kelompok suporter tersebut membubarkan diri dengan tertib.
Namun, Aremania (suporter Arema) memberikan "kenang-kenangan" buruk di Stadion Gelora Delta. Pada menit ke-70, mereka merusak pagar pembatas di sektor tujuh di depan papan skor. Akibatnya, pagar besi tersebut ambruk.
Memang, tak banyak kerugian yang ditimbulkan karena ulah suporter Arema tersebut. Sebab, pagar besi itu tetap bisa digunakan meski harus dilas terlebih dahulu.
Namun, hal tersebut tentu menjadi catatan buruk bagi pendukung Arema. "Kami sudah mendapatkan uang jaminan dari panpel sebesar Rp 2 juta. Panpel sendiri yang akan memperbaikinya. Kalau panpel tidak mau memperbaikinya, kami tidak akan mengembalikan uang tersebut," kata Heru Edy Susanto, pengelola Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin (11/10).
"Hanya, saya tetap menyayangkan kejadian tersebut. Itu seharusnya tak perlu terjadi," tambah Heru. Laga tersebut juga diwarnai insiden kecil di tribun VIP. Pada menit ke-79, Taris, dirigen Persikmania, terlibat perselisihan dengan beberapa penonton. "Anak saya dijegal-jegal oleh beberapa orang. Saya yakin itu pendukung Arema. Di tribun VIP kan hanya pendukung Arema semua. Saya cuma sendirian sebagai Persikmania," tuturnya.
Padahal, pengamanan superketat sudah dilakukan Polresta Sidoarjo. Mereka menerjunkan sebanyak 1.790 personel keamanan.
Jumlah sebanyak itu lebih untuk mengawasi suporter Arema yang memang lebih banyak dibanding Persikmania. Suporter Arema memenuhi sektor tujuh dan delapan. Sementara, Persikmania yang berjumlah 4.760 "ngendon" di sektor satu.(JP)