Panpel Sweeping Petasan Hindari Sanksi BLI

Panitia penyelenggara pertandingan (panpel) Arema tak akan membiarkan petasan masuk ke Stadion Kanjuruhan saat menghadapi Persiba Balikpapan Rabu (10/9) malam nanti. Setiap pintu masuk ke dalam stadion akan dijaga ketat oleh panpel. Termasuk juga oleh aparat kepolisian.

Inisiatif melakukan sweeping diambil panpel karena kejadian pada saat Arema menjamu Deltras Sidoarjo pada Minggu (7/9) lalu terulang. Saat itu, suasana stadion cukup hiruk pikuk dengan suara petasan yang disulut terus-menerus oleh Aremania. Sebenarnya, Master of Ceremony (MC) sudah mencoba memperingatkan aksi Aremania. Namun, imbauan itu rupanya tak didengarkan Aremania.

Sweeping petasan dilakukan karena panpel Arema tak ingin terkena sanksi akibat ulah yang ditimbulkan segelintir Aremania. Menurut ketua panpel Muhammad Muklis, bila panpel tetap membiarkan Aremania menyulut petasan, bisa-bisa Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memberikan sanksi kepada panpel.

Salah satu sanksi yang paling ditakutkan panpel adalah pertandingan tanpa ada penonton. Sebab, sanksi pertandingan tanpa penonton akan sangat merugikan Arema. Itu karena Singo Edan -julukan Arema- merupakan tim swasta. Dan salah satu sumber pendanaan Arema dari tiket penonton. "Bila Arema kena sanksi, maka yang akan rugi adalah kita semua. Nah, untuk menghindari sanksi, sebaiknya Aremania bisa mematuhi semua ketentuan," kata Muklis.

Menurutnya, hingga saat ini panpel Arema masih belum dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait dengan banyaknya petasan yang disulut saat menghadapi Deltras. Tapi, tak menutup kemungkinan komdis akan memanggil panpel jika dalam setiap pertandingan, petasan dibiarkan bebas masuk ke stadion.

Sebab, dalam setiap pertandingan yang tak disiarkan langsung di televisi, BLI biasanya mengirimkan utusan untuk memantau jalannya pertandingan hingga ke pelaksanaan pertandingan.

Selain petasan yang akan di-sweeping, panpel juga akan melakukan razia ketat terhadap atribut. Sesuai dengan sanksi komdis, Aremania dikenai sanksi hukuman tak boleh menggunakan atribut saat masuk ke seluruh stadion di Indonesia saat even resmi PSSI selama dua tahun. Sanksi itu mulai berlaku sejak 16 Januari 2007, itu artinya sisa waktu sanksi bagi Aremania masih 1,5 tahun lagi. (JP)

wes ker..seng biasane nyumet mrcon saiki wes gak usah gpp kan..
karena itu demi kebaikan kita semua....
kiro² seng nyumet mercon iku moco gak yo..

iku anceno pssi golek2 kok..damput anceno pssi...

lek masalah iki tak pikir ancene onok benere

masae lek sampe kembang apine mblarah nang tengah lapangan

terus kenek pemain lak ayahab

dadi lek misale engkok onok swiping yo gak masalah lek jareku

gak masalah masio gak oleh nggowo ercon

lek di pikir milih endi..kenek sanksi opo gak oleh nggowo mercon..

apapun yang dilakukan panpel arema itulah yang terbaik buat tim dan suporter



salam satu jiwa

Indy wrote:

Panitia penyelenggara pertandingan (panpel) Arema tak akan membiarkan petasan masuk ke Stadion Kanjuruhan saat menghadapi Persiba Balikpapan Rabu (10/9) malam nanti. Setiap pintu masuk ke dalam stadion akan dijaga ketat oleh panpel. Termasuk juga oleh aparat kepolisian.

Inisiatif melakukan sweeping diambil panpel karena kejadian pada saat Arema menjamu Deltras Sidoarjo pada Minggu (7/9) lalu terulang. Saat itu, suasana stadion cukup hiruk pikuk dengan suara petasan yang disulut terus-menerus oleh Aremania. Sebenarnya, Master of Ceremony (MC) sudah mencoba memperingatkan aksi Aremania. Namun, imbauan itu rupanya tak didengarkan Aremania.

Sweeping petasan dilakukan karena panpel Arema tak ingin terkena sanksi akibat ulah yang ditimbulkan segelintir Aremania. Menurut ketua panpel Muhammad Muklis, bila panpel tetap membiarkan Aremania menyulut petasan, bisa-bisa Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memberikan sanksi kepada panpel.

Salah satu sanksi yang paling ditakutkan panpel adalah pertandingan tanpa ada penonton. Sebab, sanksi pertandingan tanpa penonton akan sangat merugikan Arema. Itu karena Singo Edan -julukan Arema- merupakan tim swasta. Dan salah satu sumber pendanaan Arema dari tiket penonton. "Bila Arema kena sanksi, maka yang akan rugi adalah kita semua. Nah, untuk menghindari sanksi, sebaiknya Aremania bisa mematuhi semua ketentuan," kata Muklis.

Menurutnya, hingga saat ini panpel Arema masih belum dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait dengan banyaknya petasan yang disulut saat menghadapi Deltras. Tapi, tak menutup kemungkinan komdis akan memanggil panpel jika dalam setiap pertandingan, petasan dibiarkan bebas masuk ke stadion.

Sebab, dalam setiap pertandingan yang tak disiarkan langsung di televisi, BLI biasanya mengirimkan utusan untuk memantau jalannya pertandingan hingga ke pelaksanaan pertandingan.

Selain petasan yang akan di-sweeping, panpel juga akan melakukan razia ketat terhadap atribut. Sesuai dengan sanksi komdis, Aremania dikenai sanksi hukuman tak boleh menggunakan atribut saat masuk ke seluruh stadion di Indonesia saat even resmi PSSI selama dua tahun. Sanksi itu mulai berlaku sejak 16 Januari 2007, itu artinya sisa waktu sanksi bagi Aremania masih 1,5 tahun lagi. (JP)

ayoo ca hinca iki lho sanksi en maneh bisa buat lebaran lho , mumpung aremania maen petasan kembang api , lumayan bisa dapet uang banyak dari sanksi petasan kembang api aremania
uangnya bisa buat zakat dan bisa buat beli baju

pssi ko kemalan sanksi ,,

buat panpel : yang di sulut aremania adalah bukan petasan , sekali lagi bukan petasan , tapi hanya kembang api
mc nya juga memang sudah mengingatkan tapi tidak tepat sasaran karena yang di lakukan aremania adalah atraksi kembang api