MALANG - Menjelang laga menghadapi PSIS Semarang Rabu mendatang (11/3), tim Arema U-21 dihadapkan pada kecemasan. Penyebabnya tim Arema U-21 mengalami krisis penjaga gawang setelah kiper utama Aji Saka dan kiper keduanya Ari Kirun masih dibekap cedera.
Aji Saka menjalani perawatan akibat luka sobek di bagian kepala saat bentrok dengan Persik U-21 di Stadion Brawijaya Kediri (3/3) lalu. Aji Saka harus mendapatkan 14 jahitan. Selain Aji Saka, dalam pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Persik 3-0 itu, kiper pengganti Aji Saka yakni Ari Kirun juga mengalami cedera memar tulang rusuk. Sehingga praktis yang siap dimainkan pelatih Supriadi yakni penjaga gawang ketiga, Kamaru. "Keduanya dipastikan absen saat menghadapi PSIS, karena kondisinya tidak memungkinkan untuk dimainkan. Hingga saat ini keduanya belum bisa berlatih," ucap Supriadi kemarin.
Dengan absennya dua penjaga gawang tersebut, membuat Supriadi harus memutar otak agar nantinya tidak menjadi bulan-bulanan PSIS.
Meski demikian, Supriadi akan berupaya meminjam penjaga gawang Arema senior Kurnia Mega Hermansyah. Karena dalam aturan BLI memang diperbolehkan meminjam pemain U-21 yang bermain di tim Arema senior. Hanya saja itu tergantung kebijakan pelatih Arema Gusnul Yakin.
Supriadi berharap upaya meminjam Kurnia Mega bisa terwujud, sehingga lini pertahanan Arema bisa solid. Apalagi dalam pertandingan itu, Arema dituntut menang agar bisa bertengger di papan atas kompetisi U-21 Djarum Indonesia Super Leage (DISL). Saat ini Arema U-21 masih bercokol di peringkat 5.
Apabila upaya meminjam Kurnia Mega tidak terpenuhi, maka Supriadi harus memaksimalkan penjaga gawang Komaru. "Hanya memainkan penjaga gawang satu orang sangat riskan. Tapi mau gimana lagi, ya harus dijalani," terangnya.
Terlepas tidak bisa dimainkannya dua penjaga gawang, Supriadi meminta anak asuhnya tetap solid. Artinya seluruh pemain harus berupaya bermain bagus, sehingga bisa meraih kemenangan di kandang sendiri. (gus/abm)