Kerusakan Stadion Kanjuruhan akibat aksi kerusuhan yang dilakukan penonton pasca-pertandingan Arema versus Bontang PKT pada Sabtu (13/9) malam sudah dibenahi. Dalam minggu-minggu ini, kerusakan stadion milik Pemkab Malang tersebut diprediksi akan selesai.
Cepatnya waktu perbaikan, jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Kanjuruhan Abdul Haris, dikarekanan kerusakan yang dialami Kanjuruhan relatif kecil. Hanya pagar pintu 13 dan 14 yang rusak. Selain itu juga ada 100 kursi yang lepas. "Untuk memperbaiki pagar pintu dan kursi yang lepas, kami hanya tinggal melakukan pengelasan saja. Kemarin (17/9), pengelasan sudah dimulai," ujar Haris.
Bila ditotal jumlah kerugian materiil yang dialami Kanjuruhan, nominalnya hanya sekitar Rp 4 juta. Nah, kerugian itu nantinya akan ditanggung manajemen Arema. Sebab, sesuai dengan klausul kontrak antara Pemkab Malang dan Arema, bila ada kerusakan akibat diselenggarakannya petandingan Arema, maka pihak Arema yang akan menanggung semua kerugiannya.
Selain kerugian yang dialami UPT stadion, jelas dia, masih ada jenis kerugian lainnya. Yakni kerugian yang ditanggung pihak sponsor. "Kerugian itu berupa rusaknya a board milik sponsor yang dirusak penonton. Nilai kerugiannya diprediksi juga sekitar Rp 4 jutaan," urainya.
Beberapa a board sponsor yang dirusak tersebut di antaranya adalah milik sponsor utama penyelenggara Indonesia Super League (ISL) yakni Djarum Super. Selain itu juga ada a board milik sponsor apparel Arema yakni Puma. Tak ketinggalan pula papan sponsor pemilik Arema yakni PT. Bentoel berupa website www.bentoelarema.com.
Kerusuhan yang ditimbulkan penonton tersebut tak membuat UPT kapok untuk menjalankan terus kontraknya. Sebab dia mempunyai keyakinan, pada prinsipnya penonton sepak bola di Malang merupakan penonton yang tertib. Dari puluhan kali menjadi home base Arema, baru kali ini terjadi kerusuhan.
Menurutnya, kerusuhan yang terjadi pada Sabtu lalu bukan semata-mata karena ulah anarkis penonton yang tak puas dengan kekalahan Arema 1-2 atas PKT . Tapi ada pemicu lainnya. Buktinya saat Arema kalah 0-1 dengan Persipura Jayapura pada Ligina XIII 2007 dan kalah 0-2 melawan PelitaJaya (27/8) lalu, penonton Malang tak membuat kerusuhan. (JP)