Perjalanan Arema dalam Indonesia Super League (ISL) perdana ini terbilang berat. Perjuangan mereka untuk menggapai juara sudah mendapat banyak gerogotan. Salah satunya adalah sanksi denda yang begitu besar dan harus dibayar komponen tim berjuluk Singo Edan tersebut.
Pada musim ini, dana yang dihabiskan Arema untuk membayar denda sekitar Rp 200 juta. Jumlah itu cukup besar jika dibandingkan dengan denda musim lalu. Padahal, kompetisi baru mencapai pertengahan putaran pertama.
Bila menilik potensi yang ada, jumlah denda yang diterima Arema diprediksi terus bertambah hingga ISL berakhir. Pada Ligina XIII 2007, total dana yang dihabiskan manajemen Arema untuk membayar denda, baik reguler maupun Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, sekitar Rp 150 juta.
Pada musim ISL ini, untuk denda reguler, dana yang sudah diberikan kepada PSSI sekitar Rp 23 juta. Dana itu digunakan untuk membayar akumulasi kartu kuning atau kartu merah yang diterima pemain. Setiap akumulasi kartu kuning dikenai denda Rp 3 juta.
Hingga saat ini, ada lima pemain yang terkena akumulasi kartu kuning sehingga denda yang dibayarkan sebesar Rp 15 juta. Lima pemain itu adalah Erik Setiawan, Zulkifli Syukur, Achmad Jufrianto, I Komang Mariawan, dan Hendra Ridwan.
Sementara itu, Rp 8 juta lainnya digunakan untuk pembayaran denda dua kartu merah tak langsung. Keduanya didapatkan Emile Betrand Mbamba. Yakni, pada saat menghadapi PSIS Semarang dan Bontang PKT.
Denda untuk membayar sanksi komdis lebih besar. Jumlahnya mencapai Rp 195 juta. Rinciannya, denda untuk Mbamba dan Kurnia Meiga Hermansyah masing-masing Rp 50 juta, denda untuk Ekoyono Hartono Rp 30 juta, Alexander Pulalo Rp 25 juta, serta denda untuk panpel Arema sekitar Rp 20 juta. Selain itu, Arema bakal dikenai sanksi denda Rp 20 juta karena dianggap berperilaku buruk saat melawan Persela Lamongan pada 27 September lalu.
Indikasi berperilaku buruk adalah adanya empat pemain atau lebih yang terkena kartu kuning dalam sebuah pertandingan. Saat melawan Persela, ada lima pemain Arema yang terkena kartu kuning.
Hanya, untuk tahun ini, pembayaran denda tak semuanya ditanggung manajemen. Pada musim lalu denda ditanggung sepenuhnya oleh manajemen. "Manajemen hanya menanggung denda yang sifatnya technical foul. Di luar technical foul masing-masing denda ditanggung person per person," jelas Muhammad Taufan, asisten manajer Arema. (JP)