Emile Bertrand Mbamba lebih memilih tak berkomentar banyak ketika ditanya mengenai rencana pemecatannya dari Arema. Saat dihubungi melalui telepon, dia tidak mau berkomentar waktu ditanya mengenai persoalan-persoalan indisipliner yang dilakukannya. "Saya no comment dulu. Lebih baik saya tidak bicara dulu saat ini," elak Mbamba kemarin (29/6).
Dia juga enggan menjawab ketika ditanya apakah dirinya masih ingin bertahan di Arema setelah ada persoalan dengan pelatih Bambang Nurdiansyah. "Saya masih gelap, belum bisa tentukan pilihan. Rencananya, besok (hari ini, Red) saya akan bertemu dengan pengurus dan pelatih," lanjut dia.
Sementara itu, Francis Yonga, perantara Mbamba dengan Arema, menerangkan bahwa Mbamba langsung menghubungi dirinya begitu ada persoalan. Pada intinya, Mbamba mengakui bahwa dia membuat kesalahan. Karena itu, dia tetap ingin bermain di tim berjuluk Singo Edan tersebut. "Mbamba bilang kepada saya, dia tetap inginkan Arema," kata Yonga.
Menurut mantan pemain Arema tersebut, sikap indisipliner Mbamba dipicu pemotongan gaji sebesar Rp 20 juta oleh manajemen pada Juni ini. Pemotongan itu dilakukan sebagai akibat dari molornya pemain asal Kamerun tersebut datang ke Indonesia.
Mbamba baru tiba di Indonesia pada pertengahan Mei lalu. Padahal, latihan Arema dimulai pada pertengahan Februari. "Karena gajinya dipotong, akhirnya Mbamba malas-malasan dalam latihan. Sebenarnya, dia tak masalah kalau gajinya dipotong, tapi jangan langsung Rp 20 juta. Dia minta pemotongannya diangsur," terang Yonga.
Intinya, lanjut Yonga, Mbamba mengakui bersalah sehingga dia berusaha untuk memperbaikinya. "Bila sampai Mbamba dipecat, Arema ataupun Mbamba akan rugi. Pemecatan bisa merusak persiapan Arema," jelas dia.
Yonga mengaku sudah memberikan nasihat kepada Mbamba. Sebagai pemain asing, dia siap memperbaiki diri dan akan memberikan ilmu kepada pemain lokal. "Saya kira persoalan Arema dan Mbamba akan selesai besok (hari ini, Red), setelah manajemen, pelatih, dan Mbamba bertemu," sambung pria berkepala plontos tersebut. [jawapos]