Arema Antisipasi Superliga Molor

Adanya indikasi jadwal kompetisi Superliga 2008/09 bakal molor dari jadwal semula, membuat manajemen Arema Malang melakukan langkah antisipasi.

Majanemen Arema Malang tampaknya cukup mahfun dengan kondisi kompetisi sepakbola nasional yang serba tidak pasti. Tak heran jika manajemen tim berjuluk Singo Edan ini telah pasang 'kuda-kuda' sebagai antisipasi kembali molornya kompetisi musim ini.

Maklum saja, jika kompetisi yang musim ini bertajuk Superliga kembali molor, maka sudah pasti semua tim akan mengalami pembengkakan biaya. Hal itu menyangkut kontrak sejumlah pemain yang sebelumnya rata-rata hanya berdurasi satu tahun.

Kenyataan ini membuat manajemen Arema harus menyediakan dana ekstra. Terlebih karena sesuai jadwal terbaru yang dirilis Badan Liga Indonesai (BLI), kompetisi Superliga baru akan berakhir pada Mei 2009. Itu pun jika tidak kembali mengalami perubahan.

Padahal, kontrak pemain Arema mayoritas berakhir Februari dan Maret 2009. Dengan begitu, manajemen tetap harus membayar gaji pemainnya untuk dua atau tiga bulan di luar kontrak yang telah disepakati.

"Kontrak pemain kami memang satu tahun. Tapi jika kompetisi kembali molor hingga melebihi waktu itu, maka kami tetap harus membayar gaji mereka. Sebab secara otomatis pemain masih terikat kontrak," tutur Ekoyono Hartono, manajer Arema kepada wartawan di Malang kemarin.

Menurutnya, indikasi bakal kembali molornya kompetisi musim ini dari jadwal semula sudah terlihat dengan sering berubahnya jadwal pertandingan. Selain itu lanjutnya, interval berakhirnya putaran pertama ke putaran kedua dinilainya terlalu mepet.

Sesuai perubahan jadwal yang baru dirilis BLI, putaran pertama akan berakhir pada pekan kedua November. Sedangkan putaran kedua rencananya dimulai pada pekan keempat Januari. Dengan begitu, jeda kompetisi hanya sekitar dua bulan lebih.

"Sepertinya saya ragu jika kompetisi musim ini bisa berakhir tepat waktu. Sebab terlalu banyak kendala yang dihadapi. Baik itu menyangkut kepentingan timnas jelang Piala AFF, maupun banyaknya pertandingan yang dilarang karena Pilkada," tandasnya.(Goal)