MALANG – 06/03/09. Kegagalan Arema meraih poin di kandang harus segera diakhiri saat menuntaskan laga kelimanya di putaran kedua Super Liga. Catatan buruk di empat partai terakhirnya harus segera terhenti disaat giliran menjamu Persiwa Wamena di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Minggu (8/3) malam.
Skema menyerang akan tetap diterapkan skuad Singo Edan demi memenuhi ambisi mengalahkan Persiwa. Karena itulah, tim pelatih berharap seluruh pemainnya dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam membongkar pertahanan lawan. Selain itu, Patricio Morales dkk diharamkan gampang frustasi jika alur serangan yang dibangun mampu terhadang lawan.
Meski demikian, pemain Arema bukan lantas meninggalkan konsentrasinya dalam bertahan. Belum lagi, pelatih Gusnul Yakin menilai Persiwa yakni tim berkarakter nyaris sama dengan Persipura Jayapura yang baru menghajar Singo Edan dengan skor telak 0-5 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (28/2). Ya, Persiwa memiliki kecepatan dalam membangun serangan yang didukung kemampuan sprint cukup cepat sebagian besar pemainnya.
‘’Kami harus waspadai serangan cepat Persiwa dari long pass dan umpan satu dua sentuhan. Jadi, kami tidak boleh lupakan pertahanan, selain juga penuh kreatif dan konsentrasi penuh menggalang skema penyerangan untuk cetak gol ke gawang Persiwa. Mereka punya kecepatan, sepertinya halnya Persipura,” ujar Gusnul Yakin kepada Malang Post, kemarin.
Kubu Arema sepertinya belajar banyak pada pengalaman pertemuannya dengan Persiwa di putaran pertama, lalu. Kala itu, Singo Edan tumbang 0-1 oleh esekusi gol hadiah penalti sang kapten, Edison Pieter Rumarophen menit 62. Gol itu bermula dari sebuah serangan balik cepat yang digawangi tim asuhan Suharno melalui tusukan Erick Week. Meski prosesnya, hadiah penalti wasit Alil Rinenggo itu berbau kontroversi, lantaran Week sengaja menabrakkan badannya ke Suroso di dalam kotak penalti Arema.
Karena itulah, Gusnul menekankan pemainnya agar konsentrasi penuh dalam menggalang pertahanan diagonal. Utamanya, ketika mereka menghadapi serangan balik yang memaksa harus berhadapan satu lawan satu dengan pemain Persiwa. Mantan pelatih Persibo Bojonegoro ini menginginkan pemain belakangnya jeli dalam memutuskan kapan ambil bola dan pressing ketat pergerakan lawan demi menunggu second line datang membantu pertahanan.
‘’Kami akan terus berupaya mengurangi kesalahan-kesalahan tim dalam menggalang koordinasi. Itupun tidak hanya dilakukan untuk sektor pertahanan saja, melainkan juga lainnya yakni tengah dan striker,” tutup Gusnul. (Mpost)