Bambang Nurdiansyah mengundurkan diri dari Arema karena tak kuat dengan intervesi manajemen dan Aremania. Bisa jadi, intervensi serupa akan terjadi pada pelatih Arema yang baru diikat kontrak Gusnul Yakin.
Tak takutkah Gusnul dengan intervensi dari manajemen dan Aremania? Gusnul mengatakan, dirinya tak takut dengan adanya tekanan. Karena tekanan merupakan salah satu tantangan dari pelatih. Hanya saja, untuk masalah intervensi, dia berharap intervensi yang dilakukan manajemen tak terlalu dalam.
Maksudnya intervensi itu tidak sampai menyentuh ke persoalan teknis yang merupakan wewenangnya. Kalaupun ada saran atau masukan dari manajemen, dia akan menampungnya. Sebab, masukan atau saran itu biasanya diberikan untuk sebuah kebaikan. "Tapi, masukannya jangan terlalu dalam. Dan tak ada paksaan saran itu harus dilakukan," tegasnya.
Baginya, Arema bukanlah merupakan tim asing. Mantan pelatih Persibo tersebut sudah menangani Arema sebanyak empat kali. Yakni pada pada 1992, 1995, 2003, dan musim ini. Itu artinya, dia sudah memahami karakter dan tuntutan Aremania sejak awal.
Berdasarkan pengalamannya menangani Arema pada 2003, dirinya bahkan sempat dipecat manajemen Singo Edan pada tahun itu. Dan manajemen yang memecatnya tersebut tak banyak mengalami perbedaan dengan manajemen yang menunjuknya kembali menjadi pelatih Arema menggantikan Bambang.
Sedangkan mengenai target manajemen untuk bisa memasukkan Arema ke papan atas pada akhir putaran pertama, Gusnul tak berani menjanjikannya. Dia hanya mengatakan, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin. "Saya tak bisa bicara target terlebih dahulu. Untuk memenuhi target, saya masih harus mengetahui kualitas pemain yang dimiliki Arema," tambah Gusnul.
Dengan mengetahui kualitas pemainnya, maka dia bisa membandingkan dengan kualitas pemain tim ISL (Indonesia Super League) lainnya. Dan untuk mengetahui kualitas pemain, dibutuhkan waktu yang relatif lama.
Padahal, jelas mantan pemain Warna Agung tersebut, semua pemain yang dimiliki Singo Edan saat ini bukanlah pemain pilihannya. Sehingga dia masih belum mengetahui kualitasnya. "Saat saya menangani tim ini (Arema), pemain-pemain itu sudah ada. Saya baru bisa berbicara target setelah tahu kualitas pemain," lanjut dia. (JP)