MANAJEMEN MENGANCAM
MALANG – 02/12/08. Kegagalan Arema di ajang Copa Indonesia 2008 cukup membekas dibenak Manajemen Arema. Terlebih, Singo Edan begitu cepat tersingkir setelah tumbang agregate 3-4 oleh tim Divisi Utama, Persibo Bojonegoro di babak pertama copa. Musim ini, Arema seakan kehilangan taring dan nama besarnya setelah tercatat menjadi juara copa di dua musim pertama gelaran 2005-2006.
Manajemen tidak ingin kegagalan itu berlanjut saat Arema turun di kompetisi reguler Superliga 2008. Hingga akhir putaran pertama, tim tertahan diperingkat sembilan klasemen dengan koleksi 26 poin. Koleksi tersebut berselisih 13 poin dengan pemuncak klasemen Persipura Jayapura. Untuk jadi juara, Arema harus menjadi pemuncak klasemen hingga akhir musim nanti.
Jelang ke Superliga, manajemen mempertanyakan loyalitas seluruh pemain Arema saat membela Singo Edan. Hal itu dilakukan jajaran manajemen dengan bertemu pemain secara face to face dan door to door. Manajemen menilai kegagalan tim di copa buntut pemain tampil loyo, tak bersemangat dan tak sepenuh hati membela Arema. Padahal, manajemen sudah memenuhi seluruh hak pemain diantaranya pembayaran gaji dan kontrak pemain yang tidak pernah terlambat.
‘’Mulai Sabtu lalu (akhir pekan lalu), manajemen sudah mengajak bertemu satu per satu pemain meski belum semuanya. Mereka yang sudah kami ajak bicara, semuanya berjanji sungguh-sungguh dan 100 persen membela Arema. Kami berharap loyalitas itu tidak hanya secara verbal disampaikan, tapi juga harus dibuktikan saat pemain latihan dan bermain,” ujar Muhammad Taufan, Asisten Manajer Arema kepada Malang Post, kemarin.
Manajemen sendiri siap mengeluarkan kebijakan jika nyatanya para pemain Arema tetap dinilai tidak sepenuh hati membela Arema. Manajemen mengancam akan memberikan sangsi kepada mereka hanya sekedar menikmati haknya tanpa memberikan kontribusi maksimal. Diantaranya, mulai pemain terancam duduk manis di bangku cadangan alias camat (cadangan mati), pengurangan fasilitas untuk pemain saat melakoni away hingga pemutusan kontrak ketika putaran kedua Superliga bergulir.
Rencananya, manajemen juga akan mengumpulkan pemain dan menggelar pembicaraan formal di sebuah tampat jelang Arema turun di putaran kedua, Januari nanti. Suroso dkk akan ditatar manajemen sebelum berjuang membuktikan diri sejauhmana loyalitasnya kepada Arema.
‘’Manajemen pasti tahu, mana-mana pemain yang benar loyalitas membela Arema dari saat mereka menjalani latihan dan turun dipertandingan resmi Arema. Jadi, jangan harap manajemen akan diam, ketika mereka terlihat tidak loyal dan sungguh-sungguh membela Arema. Kami pun akan bertindak. Jadi saat ini, semuanya tergantung dari pemain,” pungkas Taufan. (mpost)