Untuk mendapatkan akreditasi internasional, BLI mendatangkan instruktur FIFA saat menggelar kursus media officer.
Sebanyak 30 orang utusan dari klub kontestan Superliga 2008/09 dan divisi utama Liga Indonesia, dipastikan ikut ambil bagian pada kursus media offiser di Hotel Ibis, Jakarta, 15-16 Agustus ini.
Pelaksanaan kursus bagi penyedia kebutuhan peliputan dalam setiap tim terasa sangat istimewa. Pasalnya, kursus seperti ini baru pertama kali dilakukan sepanjang sejarah sepakbola Indonesia.
Lebih dari itu, kursus kali ini dipastikan mendapat legitimasi dari federasi sepakbola dunia (FIFA). Hal itu karena pembawa materi dalam kursus yang berlangsung dua hari adalah instruktur langsung dari FIFA Jorge Baptista.
"Pelaksanaan kursus ini adalah bagian dari eksekusi Manual-C menyangkut penyelanggaraan pertandingan. Bagi tim yang tidak mengirimkan perwakilannya, maka dipastikan tidak akan mendapat sertifikasi klub profesional," tutur Joko Driyono, direktur kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis petang.
Ditambahkannya, pada 2010 nanti semua klub wajib memiliki media officer bersertifikasi. Hal tersebut lanjutnya, karena sepakbola Indonesia sudah memasuki era profesional, sehingga keberadaan media officer itu mutlak harus dimiliki setiap tim.
Ditempat yang sama, Jorge Baptista menyatakan, dirinya sama sekali tidak mengetahui kondisi klub di tanah air. Termasuk media offiser yang ada. Meski demikian, pria yang juga seorang jurnalis dan komentator televisi asal Portugal mengaku cukup senang bisa mengajarkan apa dan bagaimana tugas dari seorang media officer itu di Indonesia.(Goal)