Dijamu Persitara Jakarta Utara, Arema memang unggul 2-0. Tapi bukan berarti permainan yang diperagakan Arif ‘Kecenk’ Suyono dkk, sudah sempurna. Sekalipun mereka tetap cerdik dalam upaya menembus pertahanan lawan. Melihat permainan Arema di Stadion Mahanan Solo, Kamis (7/ kemarin, masih terlihat ada celah.
Diantaranya adalah konsistensi permainan selama 90 menit. Beberapa pemain, fisiknya terlihat kedodoran. Apalagi saat mereka harus menerapkan pola super menyerang dengan skema 4-3-3. Beberapa pemain terlihat seperti kehabisan bensin. Beruntung, tim pelatih meminta pemainnya dapat mengatur tempo bermain untuk mensiasati kondisi tersebut. Hal itu juga diakui Joko ‘Gethuk’ Susilo, pelatih Arema. Kondisi itu terjadi karena masa recovery pemain yang minim. Meski hal itu tetap tidak boleh terjadi.
‘’Seharusnya kami punya waktu istirahat cukup panjang andai saja pesawat dari Surabaya ke Jogjakarta, tidak delay lama. Ditambah, kami harus naik bus dari Jogjakarta ke Solo. Namun, kami pasti coba tingkatkan kembali fisik pemain,’’ ujar Gethuk, kepada Malang Post, kemarin.
Gerak cepat pun langsung dilakukan tim pelatih untuk mengatasi kelemahan itu. Apalagi Arema sudah harus siap melakoni pertandingan kandang menjamu PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Senin (18/ mendatang. Dibutuhkan fisik prima sebagai modal penting mengalahkan PSM yang dikenal mengusung karakter permainan cepat dan mengandalkan stamina.
Seperti kemarin pagi di Lapangan Kusuma Agro Batu. Gethuk dibantu pelatih fisik, Albert Mangantar terlihat menuangkan program latihan peningkatan ketahanan fisik. Mereka membagi pemainnya menjadi dua grup dengan masing-masing grup menerima menu latihan fisik yang berbeda.
Grup pertama, dihuni pemain starter saat lawan Persitara dengan fokus program pemulihan fisik yang dipimpin langsung Gethuk. Menu itu dituangkan dengan jogging ringan mengitari pinggir lapangan dengan durasi 25 menit. Sedangkan, grup kedua dihuni pemain pengganti, cadangan dan yang tidak kebagian jatah masuk line up. Mereka lebih fokus mendapatkan menu pemeliharaan fisik. Menu itu dikemas dalam sesi latihan sprint dan reaksi yang dipimpin Albert.
‘’Lawan PSM, fisik pemain harus prima. Kalau ketahanan fisik nggak maksimal, permainan tim bisa kacau. Karena itu, kita pelan-pelan meningkatkan ketahanan fisik mumpung tim masih memiliki jedah lumayan panjang untuk membangun persiapan lawan PSM,’’ tambah Gethuk. (Mpost)