Divisi Utama akan diputar Senin (4/8). Namun,masih banyak pekerjaan rumah bagi BLI,mulai dari revisi jadwal pertandingan sampai jumlah kontestan klub peserta.
SEMUA persoalan itu tentunya harus segera diselesaikan. Sebagai kompetisi nomor dua di negeri ini, sudah seharusnya Divisi Utama tidak dianaktirikan. Manajer Legal BLI Tigorshalom Boboy menjelaskan, pada dasarnya semua peranti kompetisi sudah disiapkan, salah satunya kuota 30 tim buat Divisi Utama.
Namun, kondisinya menjadi rumit lantaran beberapa klub belum menunjukkan kejelasan sikap. Imbasnya, BLI terpaksa menjadwal ulang kompetisi setelah sempat merilisnya pada Rabu (23/7).
”Sebenarnya semuanya sudah siap, tapi memang belum ada statement resmi. Segala sesuatunya terus berubah sehingga menjadi tidak pasti. Tapi, dalam satu atau dua hari ini kami akan merilis ulang jadwal resmi Divisi Utama yang direvisi. Otomatis kejelasan klub peserta akan diketahui,” ungkap Tigor kepada SINDO kemarin.
Kejelasan konsep promosi degradasi (promdeg) yang selama ini menjadi polemik juga segera diselesaikan setelah muncul kabar tidak akan ada degradasi musim 2008. Namun,Tigor langsung membantah. ”Rencananya promdeg tetap ada. Kan itu yang terbaik untuk mengetahui kualitas klub.Promdeg juga paling ideal.Aturannya sudah jelas di AFC. Jadi, promdeg harus ada dalam sebuah kompetisi,” tandasnya.
Sementara itu,pernyataan kesiapan mengarungi kompetisi disuarakan Persikota Tangerang meski mereka belum sepenuhnya terlepas dariproblempendanaanklub. ”Kondisi kami sudah siap meski menunggu kejelasan dana Rp4 miliar,”ujar Ketua II Persikota Samtani HS. (Sindo)