Liga Super 2008/2009 tetap menjadi magnet. Buktinya, sponsor utama mengisyaratkan bakal memperpanjang kontraknya yang berakhir musim ini.
Namun, mereka enggan bila harus menopang seluruh dana yang diperlukan. Penegasan itu dilontarkan Perwakilan PT Djarum Yunanto Ali. Yunanto menyatakan ketertarikannya untuk menjadi sponsor utama Liga Super musim berikutnya.
Sebab, penggemar sepak bola paling banyak di antara olahraga lainnya. ”Ini musim terakhir kami bersedia memperpanjang kontrak. Kami ditawari opsi dengan waktu empat tahun. Harga tinggi tidak masalah asalkan BLI bisa menjalankan profesionalisme sepak bola.
Kalaupun tidak sanggup, ya disangga bersama-sama,” kata Yunanto. Pada Liga Super 2008/2009, PT Djarum harus merogoh kocek Rp35 miliar. Jumlah itu sudah disepakati kedua belah pihak. Namun, belum dituangkan dalam perjanjian hitam di atas putih.
”Belum tahu kapan akan sign kontrak. Kalau bisa, sebelum launching. Yang terpenting, BLI jangan tertekan oleh sponsor. Wongpasar sepak bola sangat besar. Sebenarnya, banyak perusahaan besar yang mau, tapi mereka takut dengan internal PSSI,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengungkapkan, semua memiliki kepentingan. Munculnya kesan bisnis dalam penyebutan kompetisi sebagai efek bawaan. (SIndo)