Bila Pertahankan Mayoritas Pemain Musim Lalu
MALANG - Skuadra Arema musim lalu gagal mengantarkan tim berprestasi. Arema hanya finis di urutan terbawah papan tengah dalam kompetisi super league. Di ajang Copa Indonesia, Arema juga kandas di babak-babak awal di tangan Persibo Bojonegoro.
Meski begitu, kondisi tersebut tidak menyurutkan langkah manajemen Arema untuk mempertahankan sebagian besar pemain musim lalu. Manajemen tim juara copa dua kali itu malah optimistis para pemain yang dipertahankan dapat mengangkat performa Arema pada musim kompetisi 2009-2010.
Asisten manajer Arema Muhammad Taufan mengatakan, dengan mempertahankan sebagian besar pemain musim lalu, pelatih baru Arema lebih mudah menyusun tim yang solid. Itu karena tidak terlalu banyak perubahan komposisi sehingga karakter antarpemain sudah bisa diketahui. "Logikanya, jika sudah pernah kumpul di satu tim, tentunya gaya bermainnya sudah dapat diketahui sesama pemain," ujar dia kemarin.
Selain itu, karena sudah pernah berada di satu tim, pemain telah memahami budaya, bahasa, dan perilaku sehari-hari. Sikap saling mengenal ini lebih penting karena bisa memberikan suasana keakraban dalam tim.
Berbeda dengan kompetisi tahun lalu, ketika Arema banyak melakukan perombakan. Ada kesan awalnya pemain "terkotak-kotak" karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sebut saja Fandi Mochtar dari Ternate; Dadang Sudrajat dan Erik Setiawan dari Bandung; Kurnia Meiga dan Achmad Jufriyanto dari Jakarta; sementara Hendra Ridwan dan Zulkifly dari Makassar. Karena perbedaan ini, membutuhkan waktu bagi pemain untuk saling mengenal kepribadian masing-masing sehingga terbawa dalam pertandingan.
Berdasarkan keyakinan itu pula, manajemen Arema mengadakan latihan bersama yang dimulai sejak Sabtu (26/6). Harapannya, latihan ini bisa menjadi media bagi pemain untuk menjaga kondisi sekaligus media saling mengakrabkan diri. "Semoga saja keinginan ini nanti bisa terpenuhi pada kompetisi 2009-2010," tutur Taufan. (gus/yn)