Asa Nleng Mathias dan Valdir Da Silva untuk bergabung dengan Persema melayang. Dua striker asing itu dicoret dari seleksi Persema karena dianggap kualitasnya tak sesuai kriteria pelatih Subangkit.
"Buat apa saya merekomendasikan kontrak mereka ke manajemen. Wong mereka tidak begitu istimewa. Jadi, saya putuskan untuk dipulangkan," kata Subangkit di sela-sela latihan bulu tangkis di SDK Mardi Wiyata, Jumat (4/7) malam.
Nleng -yang asal Kamerun- dan Da Silva -yang berkebangsaan Brazil- mengadu nasib sejak satu minggu lalu di Persema. Salah satu di antara mereka digadang-gadang direkrut untuk menambah kekuatan di lini depan Persema setelah tiga striker yang ada -Cristian Lenglolo, Supaham, dan Ranu Tri Sasongko- tampil mengecewakan. Sayang, selama mengikuti seleksi, keduanya gagal menunjukkan kualitas yang didambakan Subangkit.
Setelah Nleng dan Da Silva angkat koper, Subangkit memutuskan menutup pintu seleksi bagi striker asing. Mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu tidak mau lagi disibukkan oleh perburuan striker asing meskipun dibutuhkan guna menambah daya dobrak barisan depan. Subangkit memilih konsentrasi melakukan persiapan untuk terjun di kompetisi divisi utama yang akan digeber 26 Juli nanti.
Lalu, bagaimana kekuatan lini depan yang dianggap masih melempem? Subangkit akan memaksimalkan tenaga dua penyerang muda, Harmoko dan Jaya Teguh Angga. Mereka kini masih memperkuat tim PON Jatim di Kalimantan Timur. "Harmoko dan Teguh bisa saya maksimalkan untuk tambahan amunisi barisan depan," ucap pelatih yang musim lalu menukangi Persiku Kudus itu.
Pilihan Subangkit untuk memaksimalkan Harmoko dan Jaya Teguh menarik dicermati. Sebab, keduanya masih berusia muda dan tidak punya pengalaman tampil di kasta divisi utama. Jika tidak siap mental untuk bersaing, bisa jadi mereka sulit beradaptasi dengan iklim panas kompetisi divisi utama. "Mudah-mudahan prediksi saya tidak luput sehingga target masuk superliga tahun depan terpenuhi," ujar dia.(JP)