Turunnya jadwal laga sentralisasi di Stadion Kanjuruhan dari Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) disikapi panpel Arema. Panpel kini fokus pada pengajuan surat izin tiap pertandingan kepada Polres Malang. Mengingat, izin yang sudah dikantongi panpel sebelumnya hanya sebatas pertandingan selama laga sentralisasi sejak 17 April dan 5 Mei mendatang.
Ketua panpel Arema M. Mukhlis mengatakan, izin yang sudah dikantongi panpel memang izin secara umum diperbolehkan menggelar pertandingan dalam laga sentralisasi. Dengan turunnya jadwal lengkap, panpel akan menindaklanjuti untuk pengajuan izin per pertandingan ke polres. Apabila tidak ada perubahan jadwal, panpel bakal mengajukan izin 14 pertandingan ke polres. "Surat izin per pertandingan akan kami upayakan terkirim paling lambat Selasa (14/4)," ucap dia.
Meski demikian, Mukhlis berkeyakinan surat izin per even itu tidak akan ada masalah. Sebab, aparat kepolisian sudah memberikan jaminan bahwa laga sentralisasi di Kanjuruhan bisa diberikan. Apalagi melihat pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) di Kabupaten Malang berjalan lancar dan aman. Kondisi ini tentunya semakin meningkatkan keyakinan panpel bahwa izin pertandingan untuk 14 laga di Kanjuruhan bisa diberikan polres dalam waktu cepat.
Terkait personel keamanan yang disiapkan dalam laga sentralisasi, Mukhlis mengatakan hampir sama dengan laga pertandingan yang dijalani Arema sebelumnya. Yakni untuk kelas pertandingan biasa, jumlah petugas keamanan 750 orang. Sedangkan untuk big match, jumlahnya ditambah 400 sehingga mencapai 1.150 personel. Dari 14 laga itu, yang dikategorikan bigmatch hanya Arema versus Persija pada 26 April mendatang.
Terkait harga tiket, Mukhlis mengaku belum ada kepastian. Apakah ada kenaikan harga atau tidak masih akan dibicarakan dengan BLI. (gus/yn)