MALANG - Haram hukumnya bagi Arema untuk menderita kekalahan lagi saat menghadapi PSMS Medan di Stadion Siliwangi, Bandung, pada Kamis (12/2) mendatang. Tiga poin sudah menjadi target mati. Guna meraih poin absolut tersebut, pelatih Arema Gusnul Yakin akan menerapkan permainan agresif.
Strategi menyerang merupakan pilihan utama mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut untuk mencetak gol. Dia juga berharap agar kemandulan gol dalam dua laga perdanya di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) bisa dipecahkan. "Kalau mau bikin gol ya harus menyerang. Dan skema permainan menyerang itu sudah disiapkan," kata Gusnul.
Dalam dua laga sebelumnya, yakni menghadapi Persik dan Sriwijaya FC, sebenarnya Arema juga memainkan gaya menyerang. Sayang, permainan menyerang itu tak disertai dengan penyelesaian akhir yang baik. Sehingga semua peluang emas terbuang sia-sia begitu saja.
Untuk skema menyerang ini, dia sudah menyiapkan beberapa duet striker. Pilihan utama mantan pelatih Persiter Ternate itu tampaknya akan jatuh kepada duet Dendi Santoso dan Patricio Morales. Alasannya, kedua pemain itu selalu tampil konsisten saat menghadapi Persik dan Sriwijaya.
Bagi Gusnul, laga melawan PSMS sangatlah penting untuk mengangkat peforma tim. Kemenangan menghadapi tim asal Sumatera Utara itu akan dijadikan modal untuk menghadapi empat laga home Arema berikutnya. Yakni menghadapi Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persijap Jepara, dan Persita Tangerang.
Jika hanya meraih hasil seri atau kalah pada saat menghadapi PSMS, posisi Arema memang masih aman di peringkat ke-11. Sebab selisih poin dengan peringkat ke-12 PKT Bontang masih 10 poin. Arema mengemas 26 poin, sedangkan PKT 16 poin.
Hanya saja, jika tak meraih nilai maksimal pada Kamis mendatang, maka ambisinya untuk merangkak ke posisi yang lebih tinggi juga bakal sulit. "Saya juga berharap agar pemain bisa menghilangkan sakit saat dibantai Sriwijaya. Pemain harus tetap semangat, dan kekalahan atas telak dari Sriwijaya harus dijadikan pelajaran," paparnya. (fir/abm)