Nihil Pelanggaran Suporter

MALANG - Upaya panpel Arema melakukan sweeping atribut Aremania dan parpol (partai politik) di setiap pertandingan tampaknya membuahkan hasil positif. Ini terbukti dengan berkurangnya sikap Aremania yang tidak membawa atribut ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di setiap laga home. "Setiap laga mesti ada atribut yang kami amankan di setiap pintu masuk stadion. Tapi jumlahnya sangat minim. Bahkan di pertandingan terakhir lawan Persela tidak ada catatan dari pengawas pertandingan," ujar M. Muklis, Ketua Panpel Arema kemarin.

Panpel berharap ketertiban ini terus berjalan hingga sanksi dari komisi disiplin (komdis) PSSI berakhir. Sikap itu harus dijaga di setiap pertandingan, apabila Aremania tidak ingin mendapatkan sanksi tambahan dari komdis PSSI. Padahal sanksi larangan membawa atribut Aremania di semua stadion tinggal menyisakan satu tahun lagi.

Muklis menambahkan pihaknya salut dengan kedewasaan Aremania selama menjalani sanksi ini. Meski masih ada yang membandel, itu dianggap yang wajar. Karena itu menunjukkan sikap loyalitas dan kebanggaan seorang suporter terhadap klubnya. Akan tetapi, dirinya tidak kenal lelah untuk selalu menertibkan Aremania yang ketahuan membawa atribut.

Muklis mengatakan, kedewasaan Aremania harusnya bisa menjadi contoh suporter lainnya. Apalagi dirinya merasa kagum, Aremania yang menolak pengampunan dari PSSI. Itu menunjukkan bahwa Aremania memiliki harga diri. Sebab apabila Aremania menerima pengampunan berarti Aremania mengakui kesalahannya. (gus/abm)

lion shadow wrote:

MALANG - Upaya panpel Arema melakukan sweeping atribut Aremania dan parpol (partai politik) di setiap pertandingan tampaknya membuahkan hasil positif. Ini terbukti dengan berkurangnya sikap Aremania yang tidak membawa atribut ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di setiap laga home. "Setiap laga mesti ada atribut yang kami amankan di setiap pintu masuk stadion. Tapi jumlahnya sangat minim. Bahkan di pertandingan terakhir lawan Persela tidak ada catatan dari pengawas pertandingan," ujar M. Muklis, Ketua Panpel Arema kemarin.

Panpel berharap ketertiban ini terus berjalan hingga sanksi dari komisi disiplin (komdis) PSSI berakhir. Sikap itu harus dijaga di setiap pertandingan, apabila Aremania tidak ingin mendapatkan sanksi tambahan dari komdis PSSI. Padahal sanksi larangan membawa atribut Aremania di semua stadion tinggal menyisakan satu tahun lagi.

Muklis menambahkan pihaknya salut dengan kedewasaan Aremania selama menjalani sanksi ini. Meski masih ada yang membandel, itu dianggap yang wajar. Karena itu menunjukkan sikap loyalitas dan kebanggaan seorang suporter terhadap klubnya. Akan tetapi, dirinya tidak kenal lelah untuk selalu menertibkan Aremania yang ketahuan membawa atribut.

Muklis mengatakan, kedewasaan Aremania harusnya bisa menjadi contoh suporter lainnya. Apalagi dirinya merasa kagum, Aremania yang menolak pengampunan dari PSSI. Itu menunjukkan bahwa Aremania memiliki harga diri. Sebab apabila Aremania menerima pengampunan berarti Aremania mengakui kesalahannya. (gus/abm)

yeah go arema dan aremaniaaaaaa
Wes ker ojok balang2. ojok nyuwiti kodew, ojok tukaran podo aremaniae
koyok ndek inggris ngunu lho
Aman terkendali

Nggremet wrote:

lion shadow wrote:

MALANG - Upaya panpel Arema melakukan sweeping atribut Aremania dan parpol (partai politik) di setiap pertandingan tampaknya membuahkan hasil positif. Ini terbukti dengan berkurangnya sikap Aremania yang tidak membawa atribut ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di setiap laga home. "Setiap laga mesti ada atribut yang kami amankan di setiap pintu masuk stadion. Tapi jumlahnya sangat minim. Bahkan di pertandingan terakhir lawan Persela tidak ada catatan dari pengawas pertandingan," ujar M. Muklis, Ketua Panpel Arema kemarin.

Panpel berharap ketertiban ini terus berjalan hingga sanksi dari komisi disiplin (komdis) PSSI berakhir. Sikap itu harus dijaga di setiap pertandingan, apabila Aremania tidak ingin mendapatkan sanksi tambahan dari komdis PSSI. Padahal sanksi larangan membawa atribut Aremania di semua stadion tinggal menyisakan satu tahun lagi.

Muklis menambahkan pihaknya salut dengan kedewasaan Aremania selama menjalani sanksi ini. Meski masih ada yang membandel, itu dianggap yang wajar. Karena itu menunjukkan sikap loyalitas dan kebanggaan seorang suporter terhadap klubnya. Akan tetapi, dirinya tidak kenal lelah untuk selalu menertibkan Aremania yang ketahuan membawa atribut.

Muklis mengatakan, kedewasaan Aremania harusnya bisa menjadi contoh suporter lainnya. Apalagi dirinya merasa kagum, Aremania yang menolak pengampunan dari PSSI. Itu menunjukkan bahwa Aremania memiliki harga diri. Sebab apabila Aremania menerima pengampunan berarti Aremania mengakui kesalahannya. (gus/abm)

menurutku, yang diwarna merah itu bukan suatu kesimpulan yang nyambung ya. jadi siul siulmu itu juga ndak nyambung, met...

inti pentingnya adalah : Aremania memiliki harga diri. dan kalimat selanjutnya itu ndak nyambung dengan kalimat sebelumnya...

sekarang dipikir deh... kalo aremania tidak merasa bersalah, lha buat apa juga kita melaksanakan hukuman dari komdis?

Adek-nya-Mas wrote:

Nggremet wrote:

lion shadow wrote:

MALANG - Upaya panpel Arema melakukan sweeping atribut Aremania dan parpol (partai politik) di setiap pertandingan tampaknya membuahkan hasil positif. Ini terbukti dengan berkurangnya sikap Aremania yang tidak membawa atribut ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di setiap laga home. "Setiap laga mesti ada atribut yang kami amankan di setiap pintu masuk stadion. Tapi jumlahnya sangat minim. Bahkan di pertandingan terakhir lawan Persela tidak ada catatan dari pengawas pertandingan," ujar M. Muklis, Ketua Panpel Arema kemarin.

Panpel berharap ketertiban ini terus berjalan hingga sanksi dari komisi disiplin (komdis) PSSI berakhir. Sikap itu harus dijaga di setiap pertandingan, apabila Aremania tidak ingin mendapatkan sanksi tambahan dari komdis PSSI. Padahal sanksi larangan membawa atribut Aremania di semua stadion tinggal menyisakan satu tahun lagi.

Muklis menambahkan pihaknya salut dengan kedewasaan Aremania selama menjalani sanksi ini. Meski masih ada yang membandel, itu dianggap yang wajar. Karena itu menunjukkan sikap loyalitas dan kebanggaan seorang suporter terhadap klubnya. Akan tetapi, dirinya tidak kenal lelah untuk selalu menertibkan Aremania yang ketahuan membawa atribut.

Muklis mengatakan, kedewasaan Aremania harusnya bisa menjadi contoh suporter lainnya. Apalagi dirinya merasa kagum, Aremania yang menolak pengampunan dari PSSI. Itu menunjukkan bahwa Aremania memiliki harga diri. Sebab apabila Aremania menerima pengampunan berarti Aremania mengakui kesalahannya. (gus/abm)

menurutku, yang diwarna merah itu bukan suatu kesimpulan yang nyambung ya. jadi siul siulmu itu juga ndak nyambung, met...

inti pentingnya adalah : Aremania memiliki harga diri. dan kalimat selanjutnya itu ndak nyambung dengan kalimat sebelumnya...

sekarang dipikir deh... kalo aremania tidak merasa bersalah, lha buat apa juga kita melaksanakan hukuman dari komdis?

BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB

itu baru sifat sejati AREK MALANG

kesuwennn wess....

pokoke arema saiki kudu nganem an...

lek ndek kandang kalah koyo wingenane ayahab!!!!

kok osi nganti 0-5

nomer e singo iku...

saiki lek ndek kandang kalah koyo bien wae..

kalah tawur