Indonesia Damai 2, Legalisasi APBD Berbungkus Pesta Suporter

Indonesia Damai 2, Legalisasi APBD Berbungkus Pesta Suporter
From: satujiwa.net

Sabtu 6 Desember 2008, ayas jauh-jauh hari sudah berniat untuk hadir tahil kemeriahan acara Silahturahmi Indonesia Damai 2. Ayas sudah membuat janji dengan beberapa nawak milis arema untuk hunting foto. Kebetulan ayas juga sedang gendhengi fotografi. Maklum newbie jadi harus terus berlatih mengasah kemampuan (lihat hasil jepretan ayas dalam artikel ini). Sabtu itu ayas mulai hunting dan standby di starting point konvoi sejak jam 07.30. Bersama nawak Adhib, ayas sudah menunggu di parkiran belakang MOG. Kurang lebih 2 jam ayas asyik jeprat-jepret beberapa aksi nawak Aremania peserta konvoi hingga kemudian dilepas melalui jalur panjang yang telah ditentukan.


Tak sengaja ayas bertemu dengan Zoel (pengelola ongisnade.net) dan nawake, kemudian kita bersama ke MOG lantai paling atas untuk menghadiri acara diskusi Indonesia Damai 2. Di sana pun sudah ramai panitia mempersiapkan acara yang akan segera dimulai. Lalu ayas bertanya kepada nawak panitia tentang kesiapan acara tersebut, ternyata 2 tamu penting Menpora dan Kapolri berhalangan hadir. Entah kenapa tetapi pembatalan itu terjadi secara mendadak. Dalam hati ayas berkata, 'Wah greget dadi kurang iki." Tak lama kemudian, para peserta suporter dari berbagai daerah, dari berbagai klub beda kasta berdatangan dan mengambil tempat duduk yang tersedia. Para pembicara yang terdiri dari Peni, Sujud, Anto Baret, Haruna, dan wakil dari Menpora juga menduduki tempat di muka audiens dengan latar belakang spanduk Indonesia Damai.

Sejenak ayas memutar kembali rekaman memori lalu sekitar 1 bulan sebelum acara Indonesia Damai, saat itu ayas berada dalam percakapan noplet dengan seorang nawak tentang persiapan Indonesia Damai 2. Ayas kemudian bertanya, "Saiki opo temane Sam?" "Tentang penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia", jawabnya. Maksudnya? Yah dalam acara nanti menjadi tempat bertanya dan mungkin penegasan penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia atas batasan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Wah seru dan pintar juga idenya pikir saya waktu itu.

Kembali ke acara diskusi Indonesia Damai, tak terasa setelah perkenalan para suporter yang hadir Peni mulai mendapat giliran berbicara. Di mulai dari sepak bola sebagai olah raga rakyat dan berujung pada penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia. Ups... sihir sudah dimulai membangkitkan psikis suporter yang memang mayoritas dari klub eks perserikatan, klub-klub plat merah yang sedang terkendala problem finansial karena keraguan mencairkan dana APBD.

Sebenarnya ayas kadit kaget, karena sudah tahu sebelumnya arah pembicaraan diskusi ini. Sekilas mirip penggalangan massa, pengumpulan suara untuk mendukung 'legalisasi' penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia. Karena biasanya jika mayoritas suara mendukung, sesuatu yang salah akan terlihat benar. Dan pasti dalam sebuah voting, suara minoritas akan halak walau itu benar.

Pernahkah kita kembali berpikir atas esensi dikeluarkannya Permendagri itu? Dan pernah Umak sadar esensi dari kata-kata 'klub profesional'? Kita Aremania pendukung tim swasta Arema yakin dan pasti sadar atas esensi-esensi itu. Ayas berharap para suporter pendukung penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia lalu menjadi sadar. APBD bukan terbuang percuma dan bocor untuk pembiayaan sebuah klub. APBD untuk pembangunan secara nyata untuk kesejahteraan rakyat banyak. Kita tak perlu banyak berbicara sumber keruwetan sepak bola nasional, karena salah satu biang keladinya adalah klub yang didanai APBD. Tidak akan pernah ada klub profesional, jika terus ketergantungan pada susu APBD. Tidak akan ada sepak bola profesional selama ada APBD dan dikelola oleh para pejabat. Akan terus dijumpai kasus wasit tidak fair, atur sana atur sini karena memang muaranya dari APBD.

Stop bermimpi bangkitnya sepak bola nasional, sebelum di Indonesia punya sebuah 18 klub di ISL yang 'real profesional'. Inilah salah satu kiat menjadikan sepak bola Indonesia ke pentas internasional yang lebih berprestasi. Tinggalkan gaya lama (penggunaan APBD) menuju reformasi sepak bola profesional. Meninggalkan sebuah pola yang terbiasa akan sangat terasa susah. Tetapi Insya Allah akan menjadi lebih mudah jika telah meninggalkannya.

Ayas berpikir salah satu solusi tentang masalah ini. APBD boleh saja dipakai asal dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Semisal stadion yang bertaraf internasional. Kita semua tahu bahwa di Indonesia minim sekali stadion sepak bola yang masuk standar internasional. Lihat saja standar yang diterapkan oleh BLI tentang stadion. Ayas kira musim perdana ISL 2008 masih banyak toleransi terhadap stadion-stadion anggota ISL. Pembangunan stadion yang sip merupakan investasi bagi Pemda. Selain mendukung kemajuan olah raga, Pemda juga akan mendapatkan keuntungan dari sewa dan pajak retribusi. Bagaimana dengan keuntungan klub? Dengan fasilitas yang ada, klub akan berharap pemasukan tiket penonton.

Tetapi ayas berpikir lagi, apa jadinya jika Pemerintah saklek dan disiplin bahwa APBD tidak bisa digunakan? Apakah tahun depan di ISL hanya tinggal Arema, PKT dan Pelita saja? Wah gak seru donk.. Tetapi perjuangan mendapatkan sesuatu yang lebih baik memang butuh pengorbanan besar. Maaf kepada nawak yang berbeda pendapat dengan ayas, para pendukung APBD. Ayas hanya memberikan alternatif pertimbangan saja, sebuah pandangan khas satujiwa.

Yo opo menurut umak ker?

salam satu jiwa
zaldy

hanya satu kalimat yang terbentuk dari kibort ku


"dari awal aku wes ga setuju"

JC_MORENO wrote:

hanya satu kalimat yang terbentuk dari kibort ku


"dari awal aku wes ga setuju"

podo aq gk stuju
tapi wingi ayas oket hare
mek ndelok tok tapi gak ndukung acarane tapi lek musike yo tak dukung
kecuali dkross...

mbo bener mboh salah tapi engko benerno /tambaha ono

iku acarane pemkot malang atas namane panitiane teko aremania n dkross...
asilene pemkot iku golek dukungan terselundup tapi dgn cara mengadakan SID 2 dengan mengundang
kebanyakan dari tim perserikatan yang lagi krisis???

saiki menejere dkross ae bung ade hernowo asline duduk aremania iku tapi dedengkot ngalamani bolo dkros
anak kesayangane peni njalok duwek yo di kei wae.. .....

wew
Aku kurang paham
tapi ada benernya juga
akeh seng melok melok seneng² tok
tapi ga ngerti seng sebenere
sek tak mikir... dilut
aku rodok ga nderti ned juned jelasno ned

aku malah blas gak ngerti...
ngerti ku nang berita wingi Bonek+Aremania bersandingan....
iku tok ae aku wes seneng...

KaBeH oNo pOsItIfE SaM,MeSkI BaNyAk pUlA SiNg KuRaNg sEtuJu

AkU SiH kEpEnGiN NOnToK BoNeK MlEbU GaJaYaNA AmaN,daN iKu bUkAn oMoNg kOsOnG

NgOnO Ae wIs

Dalbo wrote:

Indonesia Damai 2, Legalisasi APBD Berbungkus Pesta Suporter
From: satujiwa.net

Sabtu 6 Desember 2008, ayas jauh-jauh hari sudah berniat untuk hadir tahil kemeriahan acara Silahturahmi Indonesia Damai 2. Ayas sudah membuat janji dengan beberapa nawak milis arema untuk hunting foto. Kebetulan ayas juga sedang gendhengi fotografi. Maklum newbie jadi harus terus berlatih mengasah kemampuan (lihat hasil jepretan ayas dalam artikel ini). Sabtu itu ayas mulai hunting dan standby di starting point konvoi sejak jam 07.30. Bersama nawak Adhib, ayas sudah menunggu di parkiran belakang MOG. Kurang lebih 2 jam ayas asyik jeprat-jepret beberapa aksi nawak Aremania peserta konvoi hingga kemudian dilepas melalui jalur panjang yang telah ditentukan.


Tak sengaja ayas bertemu dengan Zoel (pengelola ongisnade.net) dan nawake, kemudian kita bersama ke MOG lantai paling atas untuk menghadiri acara diskusi Indonesia Damai 2. Di sana pun sudah ramai panitia mempersiapkan acara yang akan segera dimulai. Lalu ayas bertanya kepada nawak panitia tentang kesiapan acara tersebut, ternyata 2 tamu penting Menpora dan Kapolri berhalangan hadir. Entah kenapa tetapi pembatalan itu terjadi secara mendadak. Dalam hati ayas berkata, 'Wah greget dadi kurang iki." Tak lama kemudian, para peserta suporter dari berbagai daerah, dari berbagai klub beda kasta berdatangan dan mengambil tempat duduk yang tersedia. Para pembicara yang terdiri dari Peni, Sujud, Anto Baret, Haruna, dan wakil dari Menpora juga menduduki tempat di muka audiens dengan latar belakang spanduk Indonesia Damai.

Sejenak ayas memutar kembali rekaman memori lalu sekitar 1 bulan sebelum acara Indonesia Damai, saat itu ayas berada dalam percakapan noplet dengan seorang nawak tentang persiapan Indonesia Damai 2. Ayas kemudian bertanya, "Saiki opo temane Sam?" "Tentang penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia", jawabnya. Maksudnya? Yah dalam acara nanti menjadi tempat bertanya dan mungkin penegasan penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia atas batasan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Wah seru dan pintar juga idenya pikir saya waktu itu.

Kembali ke acara diskusi Indonesia Damai, tak terasa setelah perkenalan para suporter yang hadir Peni mulai mendapat giliran berbicara. Di mulai dari sepak bola sebagai olah raga rakyat dan berujung pada penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia. Ups... sihir sudah dimulai membangkitkan psikis suporter yang memang mayoritas dari klub eks perserikatan, klub-klub plat merah yang sedang terkendala problem finansial karena keraguan mencairkan dana APBD.

Sebenarnya ayas kadit kaget, karena sudah tahu sebelumnya arah pembicaraan diskusi ini. Sekilas mirip penggalangan massa, pengumpulan suara untuk mendukung 'legalisasi' penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia. Karena biasanya jika mayoritas suara mendukung, sesuatu yang salah akan terlihat benar. Dan pasti dalam sebuah voting, suara minoritas akan halak walau itu benar.

Pernahkah kita kembali berpikir atas esensi dikeluarkannya Permendagri itu? Dan pernah Umak sadar esensi dari kata-kata 'klub profesional'? Kita Aremania pendukung tim swasta Arema yakin dan pasti sadar atas esensi-esensi itu. Ayas berharap para suporter pendukung penggunaan APBD untuk pembiayaan klub sepak bola Indonesia lalu menjadi sadar. APBD bukan terbuang percuma dan bocor untuk pembiayaan sebuah klub. APBD untuk pembangunan secara nyata untuk kesejahteraan rakyat banyak. Kita tak perlu banyak berbicara sumber keruwetan sepak bola nasional, karena salah satu biang keladinya adalah klub yang didanai APBD. Tidak akan pernah ada klub profesional, jika terus ketergantungan pada susu APBD. Tidak akan ada sepak bola profesional selama ada APBD dan dikelola oleh para pejabat. Akan terus dijumpai kasus wasit tidak fair, atur sana atur sini karena memang muaranya dari APBD.

Stop bermimpi bangkitnya sepak bola nasional, sebelum di Indonesia punya sebuah 18 klub di ISL yang 'real profesional'. Inilah salah satu kiat menjadikan sepak bola Indonesia ke pentas internasional yang lebih berprestasi. Tinggalkan gaya lama (penggunaan APBD) menuju reformasi sepak bola profesional. Meninggalkan sebuah pola yang terbiasa akan sangat terasa susah. Tetapi Insya Allah akan menjadi lebih mudah jika telah meninggalkannya.

Ayas berpikir salah satu solusi tentang masalah ini. APBD boleh saja dipakai asal dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Semisal stadion yang bertaraf internasional. Kita semua tahu bahwa di Indonesia minim sekali stadion sepak bola yang masuk standar internasional. Lihat saja standar yang diterapkan oleh BLI tentang stadion. Ayas kira musim perdana ISL 2008 masih banyak toleransi terhadap stadion-stadion anggota ISL. Pembangunan stadion yang sip merupakan investasi bagi Pemda. Selain mendukung kemajuan olah raga, Pemda juga akan mendapatkan keuntungan dari sewa dan pajak retribusi. Bagaimana dengan keuntungan klub? Dengan fasilitas yang ada, klub akan berharap pemasukan tiket penonton.

Tetapi ayas berpikir lagi, apa jadinya jika Pemerintah saklek dan disiplin bahwa APBD tidak bisa digunakan? Apakah tahun depan di ISL hanya tinggal Arema, PKT dan Pelita saja? Wah gak seru donk.. Tetapi perjuangan mendapatkan sesuatu yang lebih baik memang butuh pengorbanan besar. Maaf kepada nawak yang berbeda pendapat dengan ayas, para pendukung APBD. Ayas hanya memberikan alternatif pertimbangan saja, sebuah pandangan khas satujiwa.

Yo opo menurut umak ker?

salam satu jiwa
zaldy

podo sam ayas sakjane wes nang MOG ayas rodok ga sreg, (dsms cuwiwi ayas sek ngglundung 2 nang gajayana) , dan akhirnya ayas lebih memilih nang stadion gajayana hunting foto karo konco 2 , ayas ga setuju . dari isi pertemuan ko masih ada yang ga sama dengan judul pertemuan yang bertuliskan besar 2 ( PERTEMUAN SUPORTER INDONESIA DAMAI 2 ) yang harusnya seluruh acara itu berisi tentang rekonsiliasi semua suporter

lah saiki sing penting sing endi tah. AREMA opo tim rival AREMA beserta supporternya. seolah-olah, dari acara kemaren, AREMANIA & AREMA mendukung legalisasi APBD untuk klub, yang sejatinya itu bukan urusan AREMA+AREMANIA. sebnarnya saya sangat kecewa , apalagi sampe menyebut "KAJI S" terharu melihat perdamaian AREMANIA - BONEX. bukannya saya sok tau sam/ mbak. tapi lek sak ilingku, ketika terjadi konflik AREMANIA-BONEX pada jaman "JAHILIYAH" nama itu tidak ada. yang saya tau juga, hubungan KAJI S memang sangat baik dengan BONEX dari dulu, ketika piala ASIA lalu, KAJI S juga terlihat kemana2 bersama tokoh BoneX bapak WS.

perdamaian dengan Bonek? saya setuju, tapi biarkan semuanya berjalan secara natural, bukan dengan cara2 seperti ini, biarkan grass root yang menentukan. percuma kalo pimpinan damai, tapi bawahannya masih pengen main lempar.
saya setuju dengan dengan analisis acara Indonesia Damai sebagai ajang legalisasi APBD untuk sepakbola. kapan majunya sepakbola Indonesia jika masih pake uang rakyat. jangan memanfaatkan massa untuk melegalkan sesuatu yang ilegal.

nek menurutku sam

yoo ga popo lah acara SID 2 iki diadakan tapi hanya untuk membahas bagai mana see semua elemen suporter itu bisa damai , khususnya bonek dan aremania , dibahas gimana caranya bisa damai sampai tingkat grassroot kecil kecil , opo di temokno kuabeh bonek karo aremania dalam 1 stadion trus dimarekno bareng masalahe , opo membentuk pasukan perdamaian antara bonek karo aremania mbuh yokpo carane, yoo dalam kesempatan SID 2 iku kudune menjadi ajang rembukan antar pihak 2 yang bertikai

sesuai judul acarane > SUPORTER INDONESIA DAMAI

duduk dibuat ajang legalisasi terhadap club club yang menerima APBD

nek pengen ngomong masalah dana APBD yo ojo nang malang

konoooo nang negeri tahuu sing lagi kesulitan dana iku nggone ngomong APBD buat bola

I agree,sam..

Joned wrote:
...
perdamaian dengan Bonek? saya setuju, tapi biarkan semuanya berjalan secara natural, bukan dengan cara2 seperti ini, biarkan grass root yang menentukan. percuma kalo pimpinan damai, tapi bawahannya masih pengen main lempar.
...

menurut ayas,yang natural jalan,yang dengan cara seperti kemarin juga jalan(terlepas dr embel2 seputar APBD).

dengan adanya pertemuan Aremania-Bonek kemarin yang terekspos luas di mass media,banyak pihak merespon positif.
beberapa teman ayas yang tadinya benci banget mbek bonek,saiki yo Alhamdulillah dadi mulai terbuka pikirane setelah adanya acara kemarin.

Contoh yang natural banyak,ayas dan beberapa aremania sering ketemu dengan bonek baik yang sudah lama kenal maupun yang masih baru kenal,baik di Malang maupun Surabaya.
Yah,karena cuma itu yang bisa kami lakukan..

lek sampeyan lebih setuju dengan cara2 natural,nggih monggo sampeyan proaktif juga..

banyak orang yang berbicara setuju aremania-bonek berdamai,tapi itu hanya basa-basi belaka.banyak ayas temui hal demikian.
termasuk sebagian konco-koncoku.Di depan ayas mereka bilang pengin aremania-bonek berdamai,tapi pas tahu bonek mau diundang ke acara kemarin kok mereka seperti kebakaran jenggot.

i am sorry,sam..

mengapa Bonek tahun kemarin tak diundang,kok tahun ini diundang?
silakan tanya Ade d 'kross

nuwus....

bamz wrote:

lek sampeyan lebih setuju dengan cara2 natural,nggih monggo sampeyan proaktif juga..

banyak orang yang berbicara setuju aremania-bonek berdamai,tapi itu hanya basa-basi belaka.banyak ayas temui hal demikian.
termasuk sebagian konco-koncoku.Di depan ayas mereka bilang pengin aremania-bonek berdamai,tapi pas tahu bonek mau diundang ke acara kemarin kok mereka seperti kebakaran jenggot.

i am sorry,sam..

siapapun yang di undang, bukan sebuah hal yg penting untuk dibahas Tetapi, acara2 seperti itu, rawan ditunggangi oleh pihak2 tertentu. kita kembalikan fungsi supporter, mendukung tim kesayangannya. ketika seorang personel supporter ibukota masuk ke dalam jajaran manajemen, akhirnya menimbulkan perpecahan di level bawah, ini yang sangat tidak kita harapkan.

Did U Know?
Perpecahan di tubuh Aremania sendiri, sampai saai ini tidak bisa terselesaikan. terpecah 2 kubu besar. pernah terjadi semacam islah, diberitakan di media mereka menangis terharu karena bisa berdamai, setelah saya cek kebenarannya di lapangan, sampai saat ini 2 kubu ini masih berbeda pandangan.

dari awal sudah saya tegaskan, selesaikan dulu masalah rumah tangga sendiri(AREMANIA) jangan mengurusi rumah tangga orang lain.

ato klo berani gambling malah bagus klo berhasil sam

jadi kita berdamai dengan orang lain dulu
klo sudah berhasil, nanti pasti akan sadar dengan sendirinya

lha wong sama Bonek saja bisa besandingan, kok sesama Aremania gak iso sandingan
lalu lama2 pertikaian itu akan terkikis dengan sendiri nya...

tapi mbuh maneh lek sing bertikai iku Aremania tenanan karo sing sok Aremania
budal nang stadion gak gawe ndukung Arema, tapi gawe golek cabutan.
kok yo gak kesamber bledek ae lek pas udan...
opo kepleset ceblok nang selokan....
hamput ancene...

*wes mulai ngglambyar maneh...*

juned gak oleh komentar...

walah nolab rupane sik mangkel....


sabar lab....

tom_mad wrote:

walah nolab rupane sik mangkel....


sabar lab....

aku tak ngomentari awak mu ae MAD
.. kapan maneh. lek ndelok nang kanjuruhan ojo nggowo barang berharga sing cilik,.koyok HP, cukure jenggot, gunting kuku, cutter, sing oleh lek nggowo magic jar+isine, kulkas sak isine. tivi sak anten e, komputer sak printer e, njagani opo sih, lek awakmu seneng totoan, terus kalah, kan iso digadekno

*awas lek Nolab komentar, tak balang tahu"
siul

JC_MORENO wrote:

tom_mad wrote:

walah nolab rupane sik mangkel....


sabar lab....

aku tak ngomentari awak mu ae MAD
.. kapan maneh. lek ndelok nang kanjuruhan ojo nggowo barang berharga sing cilik,.koyok HP, cukure jenggot, gunting kuku, cutter, sing oleh lek nggowo magic jar+isine, kulkas sak isine. tivi sak anten e, komputer sak printer e, njagani opo sih, lek awakmu seneng totoan, terus kalah, kan iso digadekno

*awas lek Nolab komentar, tak balang tahu"
siul

chiw wrote:

JC_MORENO wrote:

tom_mad wrote:

walah nolab rupane sik mangkel....


sabar lab....

aku tak ngomentari awak mu ae MAD
.. kapan maneh. lek ndelok nang kanjuruhan ojo nggowo barang berharga sing cilik,.koyok HP, cukure jenggot, gunting kuku, cutter, sing oleh lek nggowo magic jar+isine, kulkas sak isine. tivi sak anten e, komputer sak printer e, njagani opo sih, lek awakmu seneng totoan, terus kalah, kan iso digadekno

*awas lek Nolab komentar, tak balang tahu"
siul

gak usah cekakaan koen Wi..
koen berarti gak oleh digowo...
kan barang cilik....

ayas kan gak digowo...ayas kan kolem...

awas koen lab...

JC_MORENO wrote:

tom_mad wrote:

walah nolab rupane sik mangkel....


sabar lab....

aku tak ngomentari awak mu ae MAD
.. kapan maneh. lek ndelok nang kanjuruhan ojo nggowo barang berharga sing cilik,.koyok HP, cukure jenggot, gunting kuku, cutter, sing oleh lek nggowo magic jar+isine, kulkas sak isine. tivi sak anten e, komputer sak printer e, njagani opo sih, lek awakmu seneng totoan, terus kalah, kan iso digadekno

*awas lek Nolab komentar, tak balang tahu"
siul

wuaadah ott maneh arek 2 iki ayo kembali ke laptop


iki masalah e
masalah SID 2 harusnya jangan di jadikan ajang pembenaran penggunaan apbd buat bola
tapi harus murni untuk mendamaikan suporter suporter yang bertikai

seperti jack dan nj mania , aremania dan bonek

yokpo sam 2 kabeh ono pendapat ?

lion shadow wrote:

wuaadah ott maneh arek 2 iki ayo kembali ke laptop


iki masalah e
masalah SID 2 harusnya jangan di jadikan ajang pembenaran penggunaan apbd buat bola
tapi harus murni untuk mendamaikan suporter suporter yang bertikai

seperti jack dan nj mania , aremania dan bonek

yokpo sam 2 kabeh ono pendapat ?

hwaaaa... mbah Min ngamuk..
ngene loh Mbah, lek aku pribadi, ora setuju acara2 ngunu2 an. jarno ae secara natural, lek kesel lak mandeg2 dewe.

wong supporter INGGRIS - TURKI, Coritihans - Flamengo sing latar belakang sepakbolanya top markotop ae sampek saiki yo sek gegeran, itu adalah bagian sepakbola, yang membedakan dengan olahraga lain, sehingga kadang di ibaratkan sebagai gambaran kehidupan manusia, berebut sesuatu yang kosong(bola). ada gesekan, pertengkaran, perselisihan.

bener jare sam Iyus, greget sepakbola ada disitu, persaingan antar supporter, antar manajemen, antar pemain. kita ingat dulu antara pemain AREMA - PERSEMA terlibat tawuran massal, di situlah kelebihan sepakbola. memang itu salah.

Amerika menginvasi IRAQ, itu salah. toh akhirnya tetap saja terjadi. Indonesia mengganyang Malaysia, Iraq Menginvasi Kuwait. hal2 yang saya sebutkan itu salah, toh tetap mereka lakukan, karena mereka ingin menjadi juara.

kalo menginginkan sebuah pertandingan yang menghibur, tanpa ketegangan di luar lapangan, aman2 saja, jangan nonton sepakbola, nonton basket aja, gabung sama cheerleaders.



cukuplah sekali ini, mungkin acara ini memang sukses secara penyelenggaraan. ingat, saat ini tim Arema sedang krisis prestasi, jika suatu waktu AREMANIA melakukan tindakan anarkis karena ulah wasit yang tidak fairplay, apa kata dunia?
pelopor Supporter Indonesia Damai kok rusuh ya?
kok gitu ya?
ada apa ya?
apa acara iu malah akan menjadi bumerang buat kita, AREMANIA?