Kenapa Klub Indonesia Awalannya Per atau hurup??

Lucu juga ya melihat klasemen klub Indonesia yang awal Per

Misal Persija, Persib, Persema, Persik, PSM dll,

Tambah lucu pas media menyebut

Persik Kediri vs Persib Bandung, nah dalam segi bahasa kan udah kliru, lihat artinya Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri Kediri vs Persatuan SepakBola Indonesia bandung Bandung, rancu kan??? he he he


Klo Arema,semua udah tahu kalo arema namanya siji dewe


Meski nama diatas gak penting banget cuma salut aja buat Srwijaya FC, Gresik United, Pelita, PKt yang namanya keren2 bo'

aji_sukma471 wrote:

Lucu juga ya melihat klasemen klub Indonesia yang awal Per

Misal Persija, Persib, Persema, Persik, PSM dll,

Tambah lucu pas media menyebut

Persik Kediri vs Persib Bandung, nah dalam segi bahasa kan udah kliru, lihat artinya Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri Kediri vs Persatuan SepakBola Indonesia bandung Bandung, rancu kan??? he he he


Klo Arema,semua udah tahu kalo arema namanya siji dewe


Meski nama diatas gak penting banget cuma salut aja buat Srwijaya FC, Gresik United, Pelita, PKt yang namanya keren2 bo'

sing susah lek ono sing jenenge PERSIKIMP*T

tak pindah mrene Ji...

buat yg sudah pindah nama, bukan lagi PER dan singkatan P (bukan singitan lhoo)
saloute buat yg sudah bisa mandiri seperti yg telah di sebbutkan oleh ongisnade.net

kenapa awalannya Per???
tanya kennappa???
karna mereka gag kreatip dan meniru yg sudah ada......

awalan per dalam nama 2 klub sepakbola indonesia berasal dari kata persatuan ,yang dulunya klub 2 tersebut adalah gabungan dari beberapa ssb dan klub kecil kecil di daerah masing 2 dan untuk menyokong dana operasionalnya "dibantu" dari uang pendapatan daerah masing 2 yang berasal dari pajak dan dulu wadah liga nya bernama perserikatan
yaitu suatu bentuk kemunduran di liga indonesia

Tapi aneh sam...

Misale Klub seng Podo iku mlebu ISL susunan Klasemen

1. Arema Malang 5 5 0 0 15-0 15
2. PSM Madiun 5 5 0 0 14-12 15
3. PSM Makassar 5 4 1 0 15 -12 13
4. PSPS Pekanbaru 5 4 1 0 12 - 8 13
5. PSPS Padang Sidempuan
6. Persik Kendal
7. Persik Kediri
8. PSBL Lampung
9. PSBL Langsa
10. Persiba Balikpapan
11. Persiba Bantul
...........



Padahal diatas itu secara kaidah udah salah masak ada PSM Madiun padahal lek disingkat Persatuan Sepakbola Madiun Madiun

masio AREMA MALANG....


arek malang malang pisan lak an...

jah lek iku ancen narator sak komentator ngomonge koyok ngunu
gag puas lek gag dikatutno jeneng kota e pisan

Mengapa selalu pakai awalan P atau PER ?

Sebab,sejatinya mereka adalah asosiasi atau perkumpulan,bukan klub.
Jikalau kemudian mereka merasa menjadi klub,kita sebut saja "klub jadi-jadian" alias mekso.
Seharusnya mereka membuat nama misalnya Surabaya FC,dengan pemilik Persebaya,Macan Kemayoran FC dengan pemilik Persija,dan seterusnya.
Hal ini bertujuan agar kerancuan tidak terus terjadi sampai masa-masa mendatang.

Jika parameternya adalah profesionalitas,maka eks Galatama-lah yang berhak.
Jika parameternya pembinaan,maka eks perserikatan-lah yang harusnya mewadahi.
Lalu mengapa dulu ada kompetisi perserikatan dan galatama?

Inilah yang sejak awal sudah salah kaprah di Indonesia.

Di negara-negara Eropa,asosiasi sepakbola di daerah hanya bertugas menggelar kompetisi serta pembinaaan antar klub-klub dan SSB-SSB yang ada di wilayah masing-masing.
Sedangkan di Indonesi,asosiasi tak hanya mempunyai tugas yang serupa dengan hal diatas,tetapi juga mempersiapkan serta mendanai tim unutk mengikuti kompetisi nasional antar asosiasi sepakbola daerah.
Bayangkan,berat sekali tugas sebuah asosiasi alias perserikatan sepakbola di Indonesia.

Kesimpulan pertama,
Di negara-negara Eropa,tak ada kompetisi nasional antar asosiasi sepakbola daerah,yang ada adalah kompetisi nasional antar klub layaknya kompetisi Galatama di negeri kita dulu.
Sedangkan di Indonesia,yang ada sekarang ini adalah kompetisi "campur-aduk" antara asosiasi alias perserikatan dan klub-klub eks Galatama,yang terkesan dipaksakan dalam satu wadah.

Kesimpulan kedua,
Kalau kita mau maju,kita harus meniru cara-cara yang dipakai oleh negara-negara yang sepakbolanya maju.
Sayangnya,Liga Indonesia yang pada berlanjut Superliga,meninggalkan nilai-nilai profesionalisme yang dulu pernah tegak di era Galatama.Paling tidak profesionalisme dalam hal pendanaan dan pengelolaaan.
Sebuah langkah mundur yang seharusnya patut kita kembalikan kembali..

bamsz
tp apakah perserikatan itu mau berubah untuk nasional atau tetap untuk wilayah.....

Kamsude..?

Ayas kira dua-duanya,harus dipertegas lagi visi misi awal perserikatan.
Menurut ayas,seharusnya kompetisi antar anggota klub2 di masing2 perserikatan ditangani oleh Pengcab PSSI yang ada di tiap propinsi,kabupaten dan kota.

Tujuannya agar tim eks perserikatan berkonsntrasi di Supeliga/Ligina.
Kalau toh tidak demikian,seharusnya tim perserikatan tersebut membentuk badan hukum dan kemudian berusaha menjadi mandiri dalam hal keuangan,dalam arti tak menggantungkan diri pada APBD.

Apa yang telah dilakukan Persija sudah bagus,yaitu membentuk badan hukum,namun sayang masih mengandalkan APBD untuk berkompetisi.
Langkah PSIS bagus,tak mengandalkan APBD sampai hari ini,tapu bentuk klub/badan hukum tidak jelas.

Tapi setidaknya itu salah satu bentuk kemajuan yang perlu kita dukung dan layak untuk ditiru semua tim eks perserikatan di semua level kompetisi negeri ini.

Mungkin anda baru saja mengamati sepak bola Indonesia, jadi anda tidak tahu sejarahnya. Saya akan coba jelaskan sedikit, Persija, Persebaya, Persib, dan sebagainya itu sebenarnya bukan klub sepakbola. Mereka adalah Perserikatan dari beberapa klub sepakbola yang bernaung dibawahnya. Di Era 1980-1990an dikenal 2 kompetisi di Indonesia, yang pertama adalah Liga Perserikatan, pesertanya terdiri atas perserikatan klub2 tadi ditiap2 kota. Yang kedua adalah Kompetisi Galatama (Liga Sepakbola Utama), pesertanya adalah klub2 semi profesional. Namanya pun tidak berawalan Per(Perserikatan bukan Persatuan) atau PS.

Misalnya Pelita Jaya (Jakarta), Warna Agung (Jakarta), Bandung Raya (Bandung), Arseto (Solo), Arema (Malang), Niac Mitra (Surabaya/sekarang Mitra Kukar), Petrokimia Putra (Gresik), Semen Padang (Padang), Lampung Putra (Lampung), dsb.

Jadi penggunaan Per atau PS itu karena merangkul seluruh klub2 kecil yang bernaung dibawahnya. Sesekali anda coba datang berkunjung ke sekretariat Perserikatan macam Persija atau Persebaya, anda akan melihat ada papan klasemen sementara untuk Liga Persija atau Liga Persebaya. Itu adalah kompetisi klub2 regional anggota perserikatan tersebut.

Sekitar awal2 90-an, PSSI melebur jadi satu dua kompetisi sepakbola di tanah air menjadi satu dengan nama Liga Indonesia yang seperti kita kenal sekarang ini.

Jadi penggunaan nama itu bukan norak atau tidak norak, tapi ada sejarahnya. Memang tidak ada salahnya kalau ingin merubah nama supaya terkesan lebih keren, tapi tentunya harus mengakomodir kepentingan klub2 yang bernaung dibawahnya. Dan yang lebih penting tingkatkan dulu prestasinya, dewasakan sikap suporternya, hilangkan budaya jeleknya (suap, main kasar, mencederai lawan, dsb). Saya rasa itu jauh lebih penting untuk mengubah image sepakbola kita daripada hanya dengan mengganti nama kan?

===============================
Sebagian Kopi paste

aji_sukma471 wrote:

Tapi aneh sam...

Misale Klub seng Podo iku mlebu ISL susunan Klasemen

1. Arema Malang 5 5 0 0 15-0 15
2. PSM Madiun 5 5 0 0 14-12 15
3. PSM Makassar 5 4 1 0 15 -12 13
4. PSPS Pekanbaru 5 4 1 0 12 - 8 13
5. PSPS Padang Sidempuan
6. Persik Kendal
7. Persik Kediri
8. PSBL Lampung
9. PSBL Langsa
10. Persiba Balikpapan
11. Persiba Bantul
...........



Padahal diatas itu secara kaidah udah salah masak ada PSM Madiun padahal lek disingkat Persatuan Sepakbola Madiun Madiun

Memang untuk Persiba bisa aja terjadi kerancuan, juga PSBL Lampung dan PSBL Langsa, atau mungkin juga Persik Kediri dan Persik Kendal, atau PSPS Pekanbaru dengan PSPS Padang Sidempuan dll. Tapi seperti yang saya katakan di atas, semua ada sejarahnya, tidak asal saja. Mau diganti pun sah2 saja, tapi tentunya juga mengakomodir klub2 kecil yang bernaung di bawahnya.

Klub2 GALATAMA enak di dengar karena mereka umumnya menggunakan nama perusahaan pemilik klub tersebut. Misalnya Warna Agung (Pabrik Cat PT. Warna Agung di Cengkareng Jakarta Barat), Petrokimia Putra (Pabrik Pupuk PT. Petrokimia di Gresik), dsb.

Penggunaan kata Per atau PS kalau di terjemahkan kedalam bahasa Inggris bisa berarti FC. Dan Penyusunan kata2 bahasa Indonesia terbalik dengan Bahasa Inggris. Dengan demikian tidak ada perbedaan yang berarti untuk nama2 tim sepakbola kita.

Malah mungkin seperti Gresik United yang mengakomodir bahasa asing menggantikan Persegres malah tidak terlihat Indonesianya. Kita punya ciri khas sendiri, biarkan saja seperti itu, yang penting berbenah dari segi kualitasnya.
Saya pribadi mengakui sepakbola kita masih jauh dari yang diharapkan, dan membuat orang seperti anda lebih suka dengan liga2 asing tidak bisa disalahkan. Tapi alangkah baiknya juga kita sebagai orang Indonesia ikut mendukung secara positif produk asli negri kita. Karena kalu bukan kita, orang Indonesia penggemar sepakbola, yang mendukung kemajuan sepakbola negri sendiri, siapa lagi?
==============
sebagian kopas

Sebetulnya bukan masalah lucu atau tidak lucu,namun karena nama perserikatan ya jadinya seragam,berawal dari kata Persatuan,maka jadi P atau Per.
Yang harus dirombak dan diperjelas barangkali status mereka yang ikut kompetisi terutama Superliga.Status perserikatan harus diubah menjadi klub,sedangkan tanggung jawab atas klub-klub anggota diambil alih oleh Pengcab PSSIdidaerahmasing-masing.

Pokoknya,tirulah sistem pembinaan di Inggris,Belanda,Italia,dll.
Di Inggris misalnya ada FA di tiap provinsi dan distrik,danmereka-lah yang mengatur pembinaan termasuk kometisi di wilayah masing-masing.
Di Indonesia fungsi Pengcab PSSI jadi kurang maksimal fungsinya,lha wong roda ompetisi dijalankan oleh para Per tadi..

Sebaiknya harus diperjelas.Misalnya,Persema berubahlah menjadi klub dengan membuat badan hukum yang jelas.
Sementara klub2 anggotanya dilepas saja dan pembinaannya diserahkan ke Pengcab PSSI Kota Malang.
Tapi,kira2mau nggak kalau dibuat seperti itu?

Inilah yang susah.Kita pengin maju,tapi mereka2 yang terlibat justru terlihat setengah-setengah.
Hal semacam ini sebenarnya pernah hendak diterapkan oleh Persebaya,tapi klub2 anggotanya yang takmau dilepas.
Jelas,biar mereka ikut serta dalam kepengurusan tim,yang berarti pula ikut bancakan duit APBD.

Suporter ingin sepakbola kita profesional,tapi mereka2 yang eks perserikatan memiliki banyak kepentingan terhadap APBD.
Lihatlah,ketika Medco Group ingin mnegakuisisi Persebaya,malah ditolak,padahal walikota sudah merestui.Yang menghambat kemajuan ayas kira ya klub2 anggota masing2 perserikatan tadi.

Penjelasan Bagus Brother

nokat sopo yo ena'e....???

gak omok seng itreng

gud job kang !!!

ayas kaet gabung iki,,,,

ayas ujutes ambeg omongane sam lion...

hahaha,,,,

pLg yo meg bedo asahab,,, misal,,, spanyol akeh real e,,

odopae ngunu lho sam...

anti_bonek wrote:

ayas kaet gabung iki,,,,

ayas ujutes ambeg omongane sam lion...

hahaha,,,,

pLg yo meg bedo asahab,,, misal,,, spanyol akeh real e,,

odopae ngunu lho sam...

Thread perkenalan donk say

siiipp rek..

AKU SEtuju karo abi....

apalah arti sebuah nama lek prestasi, podho ae lek nama apik/keren klakuan suporter e sangat negatif sekali

de erix wrote:

AKU SEtuju karo abi....

apalah arti sebuah nama lek prestasi, podho ae lek nama apik/keren klakuan suporter e sangat negatif sekali

asal klub e ojok nggawe jeneng PERSETAN ae...

Ariz_Van_Java wrote:

asal klub e ojok nggawe jeneng PERSETAN ae...

Persatuan Sepak Bola Magetan