Masih Impikan Kembali ke Daerah Asal
Jawa Timur sebagai barometer sepak bola nasional memang bukan hal baru. Bahkan, pemain kini mudanya menyerbu ke luar provinsi.
RACHMAD SETIAWAN, Jogjakarta
Bisa jadi, pertandingan PSIM Jogjakarta melawan Persebaya
Surabaya di Stadion Mandala Krida, Jogjakarata, pada Rabu (12/11)
merupakan salah satu rangkaian pembinaan bagi pemain Jatim. Selain
karena Persebaya merupakan ikon Jatim yang banyak dihuni pemain Jatim,
beberapa tumpuan PSIM juga berasal dari daerah yang sama.
Sebut
saja Ahmad Fais, Rivai, maupun Setyo Prastowo. Meski usia ketiganya
relatif muda, visi mereka tak pernah kalah dengan pemain-pemain
seniornya. Atas hal itu pula, mereka rela meninggalkan kampung halaman
demi menimba pengalaman.
Setidaknya, hal tersebut senada dengan
ungkapan Prastowo ketika diwawancara setelah pertandingan melawan
Persebaya. Dia mengatakan bahwa sebenarnya kesempatan bergabung dengan
tim Jatim yang lebih memiliki nama tetap ada.
Tapi, dia juga
mengakui persaingan antar sesama pemain di tim-tim Jatim lebih keras.
Dengan begitu, kesempatan untuk bermain lebih sedikit bagi pemain muda
seperti dia.
Nama Setyo Prastowo memang pernah melambung
sebentar bersama Arema dua tahun lalu. Namun, perlahan namanya mulai
tenggelam seiring dengan hengkangnya striker kelahiran 1986 itu dari
tim berjuluk Singo Edan tersebut.
Sejak 2007, Pras -sapaan
karibnya- memang memutuskan memburu jam terbang lebih banyak. "Meski
jauh dari rumah, yang terpenting, kesempatan bermain lebih banyak,"
terang pemuda asli Malang tersebut.
Dia menyadari bahwa pemain
muda seperti dirinya harus lebih banyak menimba pengalaman. Karena itu,
sejak hengkang dari Arema pada 2007, Pras memutuskan bergabung dengan
tim-tim yang menjajikan kesempatan bermain lebih banyak.
Di
antaranya, Persiko Kotabaru serta PSIM saat ini. Dengan demikian, dia
memutuskan memfokuskan diri untuk meningkatkan permainan terbaiknya.
Namun,
perjuangan Pras di PSIM juga tidak mulus. Meski sering diturunkan, Pras
lebih banyak beritndak sebagai pemain pengganti. "Ya, memang saya juga
harus menumbuhkan kepercayaan kepada pelatih dan itu butuh waktu,"
tegasnya.
Achmad Fais, rekan setim Prastowo, pun tak jauh
berbeda. Dia mengungkapkan bahwa menambah pengalaman merupakan salah
satu bagian terpenting dari karir sepak bolanya.
Sejauh ini,
hal tersebut cukup terbukti. Hingga pertandingan melawan Persebaya,
Fais masih menjadi pilihan utama pelatih PSIM Bambang Kawiyanto di
sektor gelandang.
Jika melihat latar belakangnya, pemuda asli
Kota Udang Sidoarjo tersebut memang tampak memiliki talenta tersendiri.
Fais mengatakan bahwa sebelum memperkuat Persik Kediri selama dua tahun
(2006-2008), dirinya menjadi punggawa timnas Pelajar.
Meski begitu, Fais memilih tidak berbangga diri. Dia menegaskan masih harus fokus menambah skill dan pengalaman bersama timnya saat ini.
Namun,
sebagai pemain profesional, Fais tetap bersikap realistis. Dia tetap
melihat kemungkinan bergabung dengan tim Jatim sebagai salah satu
impiannya. Di lain pihak, Bambang juga mengakui bahwa talenta Jatim
merupakan salah satu kekuatan perspakbolaan Indonesia.
'"Di sana memang pembinaannya bagus, dan kuota pemainnya banyak," jelasnya.
Soal Pras dan Fais, Bambang melihat keduanya adalah pemain yang cukup potensial dan agresif.