Djarum Ancam Hengkang Dari Liga Indonesia

PT Djarum berniat menghentikan kerja sama dengan Badan Liga Indonesia (BLI) dua musim kompetisi mendatang. Agar itu tidak terjadi, BLI harus mampu memenuhi indikator yang diajukan PT Djarum.

Demikian penegasan Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo kepada wartawan di di Jakarta, kemarin. "Kami tidak akan mensponsori LSI jika berbagai indikator yang diajukan PT Djarum belum juga diperbaiki BLI dua musim kompetisi mendatang," tegas Handoyo.

Menurutnya, indikator-indikator tersebut berupa jadwal kompetisi yang tidak lagi berubah-ubah dan rendahnya angka kerusuhan. "Jadwal yang selalu berubah dan tingginya kerusuhan yang kerap menelan korban sebenarnya sangat mempengaruhi imej perusahaan kami. Namun, PT Djarum masih belum bisa meninggalkan kompetisi ini karena masih mempertimbangkan aspek-aspek positif. Di antaranya, jumlah penonton yang datang ke stadion semakin banyak dan rating tayangan LSI di televisi semakin tinggi," ujarnya.

Handoyo menegaskan, PSSI harus disiplin dalam mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasional. Akibat ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena klub-klub ditinggal para pemainnya memperkuat tim Merah Putih. "PSSI sering mendadak mengikuti turnamen di luar negeri. Padahal, turnamen itu sebenarnya tidak ada di jadwal selama satu tahun. Selain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," ucapnya.

Terkait tingginya angka kerusuhan, Handoyo melanjutkan, itu bisa ditekan seandainya BLI bisa melibatkan aparat keamanan di setiap pertandingan. "Namun tidak hanya BLI, saya juga berharap penonton maupun tim yang bertanding tidak mendahulukan emosi dan menyerahkan semua kepada mekanisme yang berlaku jika tidak puas terhadap hasil pertandingan," imbuh Handoyo. (MediaIndonesia)

Kompetisi Amburadul, Sponsor Ancam Mundur

Masa depan Indonesia Super League (ISL) terancam. Kompetisi sepak bola nomor satu di tanah air itu bisa jadi tak berumur panjang. Pasalnya, PT Djarum, sponsor ISL, mengancam hanya akan mengadakan kerja sama dengan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) maksimal dua atau tiga musim kompetisi mendatang. Wacana tersebut mengemuka setelah pihak sponsor kecewa dengan perhelatan ISL.

Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo menyatakan, ISL memang masih memiliki aspek-aspek positif sebagai tontonan yang mampu menyedot ribuan penggila sepak bola untuk datang ke stadion. Dalam catatannya, semakin hari semakin banyak pula penonton yang memadati stadion. Rating tayangan di televisi juga semakin tinggi.

Tetapi, di sisi lain, Handoyo mengatakan kurang puas dengan pelaksanaan ISL. "Jadwal selalu berubah. Kerusuhan yang menelan korban juga tinggi. Hal ini sebenarnya sangat memengaruhi image perusahaan kami," ujar Handoyo di Jakarta kemarin (9/10).

Dengan kondisi sekarang, PT Djarum masih tarik ulur. Dua musim kompetisi ke depan hendaknya dipergunakan dengan baik oleh BLI untuk meningkatkan kinerja. Terutama, memenuhi dua tantangan dari sponsor dengan mendisiplinkan jadwal pertandingan dan mengurangi atau bahkan meniadakan kerusuhan. "Kami tidak akan mensponsori jika berbagai indikator yang diajukan PT Djarum belum diperbaiki BLI pada dua musim kompetisi mendatang," tegas Handoyo.

Sebagai solusi masalah jadwal, Handoyo berharap agar PSSI disiplin mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasional. Sebab, akibat ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena klub-klub ditinggal para pemainnya untuk memperkuat tim nasional.

"PSSI sering mendadak mengikuti turnamen di luar negeri. Padahal, turnamen itu sebenarnya tidak ada di jadwal selama satu tahun. Selain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," katanya.

Selain itu, Handoyo menyatakan bahwa tingginya angka kerusuhan bisa ditekan jika BLI melibatkan aparat keamanan di setiap pertandingan. Selain BLI, kedewasaan penonton menjadi faktor penting. Penonton seharusnya bisa menyikapi hasil pertandingan secara dewasa. "Kalau tidak puas, serahkan saja semua kepada mekanisme yang berlaku," tutur Handoyo. (JP)

Sponsor Utama Ancam Tinggalkan Superliga

Kecewa dengan pelaksanaan Superliga yang banyak mengalami penundaan serta maraknya kerusuhan, sponsor utama ancam menarik diri.

PT Djarum Indonesia Tbk, selaku sponsor utama Superliga mengancam bakal menghentikan kerja sama dengan Badan Liga Indonesia (BLI) dan PSSI pada dua musim kompetisi mendatang.

Hal tersebut sekiranya, otoritas sepakbola nasional tidak mampu memenuhi indikator yang diajukan penyandang dana utama perhelatan kompetisi paling elit di tanah air itu.

Demikian dikatakan senior brand manager PT Djarum Indonesia Tbk Handoyo kepada wartawan, ditemui di Jakarta kemarin. Menurutnya, indikator yang dimaksud berupa jadwal kompetisi yang tidak lagi berubah-ubah dan rendahnya angka kerusuhan.

"Jadwal pertandingan yang selalu berubah serta tingginya angka kerusuhan yang tidak jarang justru menelan korban jiwa, sangat merugikan sponsor. Sebab hal itu terkait dengan imej perusahaan," sungutnya.

Meski demikian lanjut pria paruh baya ini, pihaknya masih belum bisa meninggalkan kompetisi sepakbola nasional karena masih mempertimbangkan aspek-aspek positif lain yang menjadi nilai tambah.

Di antaranya, jumlah penonton yang datang ke stadion dalam setiap pertandingan semakin banyak serta rating tayangan Superliga di televisi yang terus naik. Hal ini imbuhnya, diharapkan bisa menyamai seperti perkembangan sepakbola di Eropa

"Selain itu, PSSI harus disiplin dalam mengikuti berbagai turnamen sepakbola internasional. Akibat tidak disiplin, kompetisi kerap terhenti karena klub ditinggal pemainnya memperkuat timnas," katanya. "Yang tidak kalah penting, PSSI harus memberikan perhatian serius terhadap masalah infrastruktur stadion, jika ingin maju."(Goal)

jeepunc wrote:

Kompetisi Amburadul, Sponsor Ancam Mundur

Masa depan Indonesia Super League (ISL) terancam. Kompetisi sepak bola nomor satu di tanah air itu bisa jadi tak berumur panjang. Pasalnya, PT Djarum, sponsor ISL, mengancam hanya akan mengadakan kerja sama dengan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) maksimal dua atau tiga musim kompetisi mendatang. Wacana tersebut mengemuka setelah pihak sponsor kecewa dengan perhelatan ISL.

Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo menyatakan, ISL memang masih memiliki aspek-aspek positif sebagai tontonan yang mampu menyedot ribuan penggila sepak bola untuk datang ke stadion. Dalam catatannya, semakin hari semakin banyak pula penonton yang memadati stadion. Rating tayangan di televisi juga semakin tinggi.

Tetapi, di sisi lain, Handoyo mengatakan kurang puas dengan pelaksanaan ISL. "Jadwal selalu berubah. Kerusuhan yang menelan korban juga tinggi. Hal ini sebenarnya sangat memengaruhi image perusahaan kami," ujar Handoyo di Jakarta kemarin (9/10).

Dengan kondisi sekarang, PT Djarum masih tarik ulur. Dua musim kompetisi ke depan hendaknya dipergunakan dengan baik oleh BLI untuk meningkatkan kinerja. Terutama, memenuhi dua tantangan dari sponsor dengan mendisiplinkan jadwal pertandingan dan mengurangi atau bahkan meniadakan kerusuhan. "Kami tidak akan mensponsori jika berbagai indikator yang diajukan PT Djarum belum diperbaiki BLI pada dua musim kompetisi mendatang," tegas Handoyo.

Sebagai solusi masalah jadwal, Handoyo berharap agar PSSI disiplin mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasional. Sebab, akibat ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena klub-klub ditinggal para pemainnya untuk memperkuat tim nasional.

"PSSI sering mendadak mengikuti turnamen di luar negeri. Padahal, turnamen itu sebenarnya tidak ada di jadwal selama satu tahun. Selain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," katanya.
Selain itu, Handoyo menyatakan bahwa tingginya angka kerusuhan bisa ditekan jika BLI melibatkan aparat keamanan di setiap pertandingan. Selain BLI, kedewasaan penonton menjadi faktor penting. Penonton seharusnya bisa menyikapi hasil pertandingan secara dewasa. "Kalau tidak puas, serahkan saja semua kepada mekanisme yang berlaku," tutur Handoyo. (JP)

bukti kalo PSSI ndak profesional, padahal kalo mbayar hotel pake cek kososng piawai banget

setuju lek rundum, ganti ae karo !LENTOEB ISL KYOK GALATAMA mbiyen paling tambah sip ae ISL e

yo beneran lek djarum kate mundur....

di ganti BENTOEL Indonesia Super League

paling djarum wedi ambek bentoel..kalah saingan..makane kate mundur..

lek jareku guduk wedi kalah saingan, tapi liga super bejat iki kan akeh kasus, wedine imej e djarum elek gara2 ISL iki, mangkane mundur

jeepunc wrote:

lek jareku guduk wedi kalah saingan, tapi liga super bejat iki kan akeh kasus, wedine imej e djarum elek gara2 ISL iki, mangkane mundur

Bener sam opo maneh paling ndelok produk jarum gak payu ndik malang

Kudune Perusahaan-Perusahaan iku niru BENTOEL, dadi misale DJARUM ngopeni PERSIKU ae, GUDANG GARAM ngingoni PERSIK, dll

ISL cek disponsosri PERTAMINA ae, utowo MANDIRI
Lha Copa cek disponsori Topi Miring

siumania wrote:

Kudune Perusahaan-Perusahaan iku niru BENTOEL, dadi misale DJARUM ngopeni PERSIKU ae, GUDANG GARAM ngingoni PERSIK, dll

ISL cek disponsosri PERTAMINA ae, utowo MANDIRI
Lha Copa cek disponsori Topi Miring

lha sampean nyeponsori opo ... pergendeng ta, persatuan wong gendeng ... sorry aku gak kolem persatuan e, aku sek waras

gak ono wong gendeng sing ngaku gendeng!!!
kabeh ngaku waras....