Selamat Datang Liga (Profesional) Indonesia

Tahun 1994 persepakbolaan Indonesia memasuki era baru dengan dibentuknya Liga Indonesia. Dengan berbagai pengembangan yang terus terjadi, tahun ini liga yang benar-benar profesional diharapkan akan tercipta. Bisakah?

Indonesia Super League. Demikian lah nama yang diusung untuk kompetisi Liga Sepakbola yang memasuki tahun ke-14 musim ini. Dilihat dari namanya saja ada perubahan yang (ingin) dilakukan.

Perubahan ini memang wajib dilakukan demi memenuhi syarat dari FIFA/AFC soal kriteria liga utama sebuah negara. Beberapa poin yang dituntut adalah soal jumlah kontestan yang maksimal 18 serta kemandirian klub untuk bisa menghidupi diri sendiri.

Namun tentunya kita berharap transformasi yang terjadi bukan hanya karena tuntutan FIFA, tapi karena kesadaran yang muncul akan perlunya sebuah kompetisi yang profesional dan sudah dinanti-nantikan kedatangannya.

Sampai sehari menjelang kick off memang masih ada beberapa poin dalam Manual K yang belum dipenuhi sebagian klub. Meski masih ada toleransi yang diberikan, namun tindakan tegas BLI yang mencoret Pesmin Minahasa dan Persiter Ternate (yang kemudian diganti Bontang PKT dan PSIS Semarang) menunjukkan ada kalau BLI punya niat untuk menjalankan kompetisi dengan sebenar-benarnya.

Manual K seharusnya menjadi hal yang tak mungkin ditawar lagi oleh semua klub kontestan Indonesia Super League. Kepatuhan terhadap Manual K tersebut akan menghadikan kompetisi yang jauh lebih baik secara menyeluruh.

Selain keharusan memiliki stadion yang layak dan masalah lisensi pelatih yang harus bersertifikat A, pendanaan menjadi kendala terbesar banyak klub peserta Indonesi Super League. Untuk kali pertama sejak pertama digelar, klub tak lagi bisa menyedot dana APBD, situasi yang jelas menyulitkan namun memiliki fungsi mendidik dan melatih kemandirian.

Format kompetisi penuh yang digunakan juga menjadi terobosan besar yang diambil BLI, kompetisi tak lagi dibagi menjadi beberapa wilayah yang mengharuskan diadakannya babak delapan besar untuk menentukan sang juara. Durasi kompetisi yang biasanya panjang karena terpotong libur Bulan Ramadhan kini tak ada lagi karena roda kompetisi tetap akan digulirkan.

Dengan semua perubahan yang terjadi, kita tentu berharap liga sepakbola Indonesia akan memasuki sebuah babak baru. Sebuah liga dengan standar profesionalisme tinggi, di mana kita bisa berharap prestasi timnasional mampu terdongkrak dari sana.

Klub peserta Indonesia Super League
1. Sriwijaya FC Palembang
2. Persija Jakarta
3. PSMS Medan
4. Persik Kediri
5. Persib Bandung
6. Persela Lamongan
7. Persitara Jakarta Utara
8. Pelita Jaya Purwakarta
9. Persita Tangerang
10. Persipura Jayapura
11. Persiwa Wamena
12. Deltras Sidoarjo
13. Arema Malang
14. PSM Makasar
15. PSIS Semarang
16. Persiba Balikpapan
17. Bontang PKT
18. Persijap Jepara

( Detik )