Pada awal kompetisi digulirkan, catatan cukup baik ditorehkan striker Arema Emile Bertrand Mbamba. Dia berhasil mencetak dua gol di laga pertama Arema saat mengalahkan Persita (12/7) 0-2. Kala itu, dia untuk sementara menjadi top scorer. Karenanya, dia mengusung tekad untuk menjadi pencetak gol terbanyak dalam Indonesia Super League (ISL).
Namun, untuk saat ini penyerang asal Kamerun tersebut kelihatannya bakal sulit bersaing untuk menjadi top scorer. Empat gol yang dicetaknya kalah jauh dengan raihan yang sudah dicatat pemain Persik Kediri Christian Gonzales yang sudah mengoleksi 10 gol.
Parahnya, di tengah sulitnya dia mengejar ambisinya menjadi top scorer, Mbamba kini justru menjadi pemain yang paling disorot Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Mantan pemain Maccabi Tel Aviv -tim divisi utama Israel- tersebut didaulat menjadi pemain paling bermasalah di ISL.
Dalam website-nya, BLI memberikan gelar bagi pemain-pemain yang bermasalah dengan predikat top 5 in trouble. Yakni lima pemain yang paling bermasalah selama ISL digelar. Landasannya adalah banyaknya kartu kuning dan kartu merah yang diterima pemain yang bersangkutan.
Mbamba menempati peringkat pertama dengan raihan 4 kartu kuning dan 2 kartu merah. Di posisi runner up ada pemain Persiwa Wamena Erick Week Lewis yang mengantongi 3 kartu kuning dengan 1 kartu merah. Disusul Handi Hamzah (PSM Makassar) dengan 3 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Sedangkan di peringkat keempat dan kelima masing-masing ada Hamka Hamzah (Persik Kediri) dan Marwal Iskandar (Deltras Sidoarjo). Keduanya sama-sama mendapatkan 2 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Bukan hanya raihan kartu terbanyak yang menjadikan Mbamba sebagai pemain yang paling bermasalah, namun dia juga dianggap sebagai pemain yang tak bisa mengontrol emosinya. Salah satunya adalah pada saat Arema menjamu PKT Bontang pada 13 September lalu. Sesaat setelah mendapatkan kartu merah dari wasit Suprihatin, Mbamba meninggalkan lapangan dengan terlebih dahulu membanting papan pergantian pemain.
Akibat perbuatannya, pemain berusia 26 tahun tersebut akan dipanggil dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pada minggu depan.
Menurut Tigorshalom Boboy, anggota komdis PSSI, Mbamba memang pemain yang saat ini menjadi sorotan. Sebenarnya, jelas Tigor, pada musim lalu, dia itu sudah masuk dalam daftar pemain not recommended (pemain asing yang tidak dapat rekomendasi BLI). "Seharusnya dia bisa memperbaiki diri. Namun, kelihatannya dia tak berusaha untuk menjadi lebih baik," ujar Tigor melalui teleponnya beberapa waktu lalu.
Mbamba sendiri ketika dikonfirmasi mengatakan, emosinya disulut karena dia masih terkejut dengan iklim sepak bola di Indonesia. Sebab, sebelum merumput di Indonesia, dirinya memperkuat tim-tim Eropa seperti Maccabi, Vitesse Arnhem (Belanda), dan Victoria Settuball (Portugal).
"Saya tak bisa mengendalikan diri ketika melihat wasit yang memimpin di Indonesia. Tapi apapun alasannya, saya minta maaf karena tak bisa mengontrol emosi," ucap Mbamba. (JP)