Sikap berbeda ditunjukan sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam menghadapi wartawan pasca terkait kasus cek kosong. Di mana ia sama sekali tidak mau menerima kunjungan jurnalis untuk melakukan wawancara.
Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam beberapa hari terakhir uring-uringan dengan wartawan. Penyebanya, karena pria yang akrab disapa Kang Nug ini tidak mau ditanya seputar kasus cek kosong yang dilaporkan ke polisi oleh Hotel Kaisar.
Tak heran, ketika GOAL.com bersama sejumlah wartawan lain dari media cetak nasional hendak meminta konfirmasi seputar perkembangan kasus cek itu, terpaksa harus kecewa. Itu karena pria asal Bandung tersebut menolak diwawancara.
Tidak hanya menolak dimintai keterangan. Ia pun menolak dikunjungi wartawan. Tak ayal, para jurnalis yang selama ini melakukan tugas liputan di PSSI tidak bisa berbuat banyak. Keinginan untuk mendapatkan keterangan mengenai perkembangan kasus cek kosong itu pun terpaksa tidak kesampaian.
"Maaf, Bapak (Nugraha Besoes) lagi sibuk. Beliau tidak ingin diganggu," kata seorang wanita yang tak lain adalah sekertaris Nugraha, menyambut para wartawan yang ingin masuk ke ruang kerja majikannya.
Setelah bernegosiasi, akhirnya diputuskan hanya satu orang wartawan sebagai perwakilan yang bisa masuk ke ruang kerja Nugraha, dan diputuskan seorang wartawan senior dari harian terkemuka nasional, mewakili wartawan lain menemui pria yang sudah cukup lama menjadi sekjen PSSI itu.
"Kang Nug tidak mau ditanya lagi mengenai cek kosong itu. Dia sepertinya "alergi" dengan kasus cek tersebut. Katanya, bagi teman-teman yang ingin menanyakan masalah lain, tunggu di depan saja. Sebetar lagi dia mau ke luar," ujar wartawan senior tadi memberikan penjelasan, ketika keluar dari ruang kerja Nugraha.
Karena tetap tidak bisa melakukan wawancara langsung, para "kuli tinta" Senayan ini pun akhirnya membubarkan diri, meski sembari menggerutu. Pasalnya, sebagian di antara mereka ada yang ditugaskan dari kantornya, untuk meminta keterangan dari sekjen PSSI seputar perkembangan kasus yang mencoreng otoritas sepakbola nasional.