apa beda wasit suprihatin dan jajad subejad?

Mulutmu Harimaumu... petuah ini tengah dialami the smarter coach Peter Butler. Akibat comment pedasnya, pelatih Persiba Balikpapan asal Inggris ini harus berurusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Comment Butler setelah Persiba menahan imbang tuan rumah Pelita Jaya Jabar 1-1 di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/7), dianggap terlalu keras berkaitan dengan keputusan wasit Suprihatin asal Magelang yang menunjuk titik putih ketika Arisnanto menyelamatkan bola dari kaki striker Pelita Rudi Widodo di dalam kotak penalti.

Butler diminta mengklarifikasi komentar pedasnya tersebut yang terlontar dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.

“Kalau begini terus wasit, mau jadi apa sepak bola Indonesia. Wasit tidak bagus. seharusnya kami bisa menang,” kata Butler saat itu. “Walau Persiba main bagus, tapi kalau wasit jelek, pasti kalah,” komplainnya lagi.

Memprotes perangkat pertandingan memang bisa dikategorikan perbuatan menghina. Ini hukumannya berat. Musim lalu, pelatih kawakan seperti Jaya Hartono kena denda akibat komentar kelewat pedas di media. Sementara Sergei Dubrovin sampai dilarang melatih di Indonesia akibat protes berlebihan terhadap wasit di babak 8 besar.

Dan, Komdis dipastikan memberi proteksi ekstra ketat terhadap setiap tindakan indispliner di era Superliga ini.

Sementara, manajemen Persiba menanggapi dingin rencana pemanggilan oleh Komdis ini. “Pelatih mana yang tidak mau protes kalau kepemimpinan wasit yang berat sebelah,” kata Manajer Eksekutif Persiba Balikpapan Dimyatie Reza di Hotel Grasia, Semarang (15/7) kemarin.

Menurut Reza seharusnya PSSI harus berkaca. Otoritas sepak bola nasional itu diminta jangan selalu menyalahkan pelatih dalam melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit yang tidak adil. “Coba PSSI itu jangan cuma ingin memperbaiki klub, tetapi mereka juga harus memperbaiki diri,” sergah putra Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid ini.

Dia menilai tindakan Butler dalam melakukan protes sudah benar. Dalam pandangan Reza, kalau melihat tingginya tensi permainan, meski Pelita memiliki sederet pemain nasional namun kubu Persiba bisa melakukan tekanan hingga menyamakan kedudukan 1-1. “Saya kira rencana pemanggilan ini hanya menggertak Persiba,”ujar Reza.

Butler tidak sendirian dipanggil dalam kasus tersebut. Dalam sidang minggu depan, Komdis juga memanggil PP Pelita Jaya Jabar vs Persiba Bambang Tetuko, serta wasit Suprihatin.

Kubu Persija Jakarta sangat bersyukur dengan hasil imbang tanpa gol yang dicatat saat dijamu Arema di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, sore kemarin. Tambahan satu poin itu merupakan hasil terbaik yang dicatat Hendro Kartiko dkk, sekaligus mengamankan tim di posisi papan atas klasemen sementara wilayah barat Ligina XII. Sekalipun tim sendiri gagal merealisasikan target kemenangan seperti yang dilayangkan manajemen Macan Kemayoran di lawatan ke kandang singa kali ini.

Pelatih Rahmad Darmawan, menjelaskan kunci kesuksesan Persija menahan imbang Arema tak lain adalah semangat tinggi yang diperlihatkan para pemainnya. Hendro Kartiko dkk benar-benar ingin memanfaatkan kondisi kurang sehat yang terjadi di tubuh tuan rumah. Tepatnya usai tiga pilar Arema, yakni I Putu Gede, Alexander Pulalo dan Erol FX Iba dinyatakan absen pada laga big match tersebut.

?Alhamdulillah, hasil seri ini patut kita syukuri. Meski kita gagal merealisasikan target menang pada away di Malang, sore ini (kemarin). Persija sendiri juga sangat diuntungkan dengan absennya tiga pemain utama Arema. Tetapi andai saja keberuntungan berpihak kepada kita, Persija bukan tidak mungkin memenangkan pertandingan. Sebab kita juga memiliki beberapa peluang cetak gol ke gawang Arema,? terang Rahmad.

Ia menuturkan, secara realitas, peluang Persija mencetak gol ke gawang Arema, setidaknya didapat ketika gelandang Francis Yonga dan striker Roger Boutom dijatuhkan pemain belakang lawan. Sayang, wasit Suprihatin tidak memutuskan memberikan hadiah pinalty ke Persija. Sebaliknya, pengadil asal Magelang ini malah memberikan keputusan aneh.

Buktinya, ganjaran kartu kuning dilayangkan kepada Francis Yonga dengan penilaian telah melakukan diving. Sementara wasit membiarkan Boutom terjatuh dan bola dibiarkan dikuasai Arema. Disamping itu, Persija juga memiliki peluang emas setelah Francis Wawengkang melepaskan tendangan jarak jauh. Tetapi bola membentur tiang gawang, padahal kiper Arema, Ahmad Kurniawan sudah gagal menghalau bola.

?Andai saja, wasit bisa memutar kembali rekaman pertandingan ini. Wasit (Suprihatin) pasti sangat kecewa dengan apa yang diputuskannya saat di lapangan tadi. Karena pelanggaran pemain belakang Arema kepada Boutom dan Yonga itu pantas ada putusan hadiah pinalty. Kok, malah putusan aneh yang kita terima,? ujar Rahmad.

Sementara itu, dari segi teknis permainan, anak didiknya dianggap Rahmad sudah tampil maksimal. Itu bisa dilihat dengan keberhasilan mengondisikan diri untuk tidak sampai terprovokasi permainan keras tim berjuluk Singo Edan. Sekaligus berhasil memanfaatkan menguasai daerah lawan yang ditinggalkan Putu, Alex dan Pulalo. Sehingga kekhawatiran atas ketajaman dua sektor sayap Arema tidak sedikitpun terlihat dalam pertandingan berpredikat big match tersebut.

?Kita bermain bagus selama pertandingan. Meski tadi, beberapa pemain kita sedikit diwarnai ketegangan dan kesalah-pahaman. Sementara itu, soal permainan Arema sendiri, kita menilai sangat jauh dari dugaan Persija. Meski kita akui, Arema sebenarnya memiliki kekuatan menakutkan di dua sayapnya,? pungkasnya. (poy-Malang Post)

Pelita Jaya gagal mendulang poin penuh di laga perdana Superliga 2008/09, setelah ditahan imbang 1-1 tamunya Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (12/7) petang.

Gol semata wayang tuan rumah Pelita diciptakan Cristiano Lopes pada menit ke-63 melalui titik putih. Sedangkan gol balasan Persiba tercipta melalui sundulan Musafri pada menit ke-80.

Pelita sebetulnya sempat unggul lebih dahulu 1-0 setelah wasit Suprihatin menghadiahkan tendangan penalti, menyusul dilanggarnya Badri Badrusalam dikotak terlarang oleh pemain belakang Persiba. Cristiano Lopes yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik.

Sayangnya, tim besutan pelatih Fandi Ahmad ini tidak mampu mempertahankan keunggulannya. Persiba sukses menyamakan kedudukan 17 menit berselang melalui sundulan striker Musafri yang berhasil memanfaatkan sepak pojok dari Elius Angelo de Jesus. Hingga pertandingan usai, kedudukan imbang 1-1 tidak berubah.

Usai pertandingan, Fandi Ahmad tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya. Namun, pelatih asal Singapura ini lebih menyeroti kinerja pengadil lapangan. Menurutnya, kepemimpinan wasit Suprihatin asal Magelang ini sangat buruk.

Persijatim Ditahan Imbang Pelita

Solo, Kompas - Tuan rumah Persijatim Solo FC hanya mampu bermain imbang, 1-1 (0-0), melawan Pelita Krakatau Steel Cilegon pada pertandingan tunda kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia 2004, Minggu (7/3), di Stadion Manahan, Solo.

Pertandingan tunda yang dimainkan Persijatim melawan Pelita KS kemarin merupakan partai tunda setelah sehari sebelumnya pertandingan dihentikan wasit, Suprihatin, seusai babak pertama. Wasit menghentikan pertandingan pada skor 0-0 karena lapangan tergenang air akibat hujan deras.

Gol Persijatim pada pertandingan kemarin disarangkan oleh Ayock Berty melalui tendangan penalti di menit ke-75. Gol ini membuat kedudukan imbang menjadi 1-1, setelah Persijatim tertinggal lebih dulu oleh gol pemain Pelita, JM Babuaken, menit ke-52.

Babuaken berhasil menciptakan gol ke gawang Persijatim yang dijaga Fery Rotin setelah mendapat umpan dari Samuel Chebli. Melalui gerakan yang mengecoh pemain belakang Persijatim, Babuaken melakukan tendangan yang cukup kuat untuk menjaringkan gol.

Tertinggal satu gol, Persijatim berusaha menekan lawan dengan serangkaian serangan. Akan tetapi, usaha ini selalu kandas akibat solidnya pertahanan pemain belakang lawan.

Gol balasan Persijatim diperoleh melalui tendangan penalti yang dilakukan Ayock Berty. Suprihatin menunjuk titik penalti ketika pemain Persijatim, Husein, diganjal keras di dalam kotak penalti oleh pemain Pelita KS, Aulia Siregar, saat tengah menggiring bola.

Keputusan wasit menunjuk titik penalti menuai protes dari para pemain Pelita KS. Sambil mendorong wasit, mereka memprotes kepemimpinan wasit yang dinilai tidak jeli dan tegas. Ulah pemain yang memprotes wasit ini memicu emosi penonton yang lalu melemparkan botol minuman ke lapangan.

Pelatih Persijatim Yusack Susanto berkomentar, hasil ini diharapkan dapat mendongkrak semangat pemain untuk menghadapi lawan berikutnya, yakni Persija Jakarta. (who)

Meski tetap di zona degradasi, Delta Putra Sidoarjo mencoba bangkit saat menggunduli Persiwa Wamena, 3-0 (2-0), di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu. Striker Fabio Marcos mencetak dua gol di menit ke-2 dan 23. Satu gol lain disarangkan Leandro Braga pada menit ke-59. Empat menit sebelumnya pengatur serangan Deltras, Leandro Braga, terlihat sengaja menyikut Mariano David B, tetapi luput dari pengamatan wasit Suprihatin.

Skuad BERUANG MADU gagal mendulang poin penuh di laga perdana Superliga 2008/09, setelah ditahan imbang 1-1 tuan rumah Pelita Jaya di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (12/7) petang.

Gol semata wayang tuan rumah Pelita diciptakan Cristiano Lopes pada menit ke-63 melalui titik putih. Sedangkan gol balasan Persiba tercipta melalui sundulan Musafri pada menit ke-80.

Pelita Jaya sempat unggul lebih dahulu 1-0 setelah wasit Suprihatin menghadiahkan tendangan penalti, menyusul intrik diving Badri Badrusalam di dalam kotak terlarang oleh pemain belakang Persiba. Cristiano Lopes yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik.

Persiba Balikpapan yang tampil bak Beruang yang sedang marah akhirnya menyamakan kedudukan 17 menit berselang melalui sundulan striker Musafri yang berhasil memanfaatkan sepak pojok dari Elius Angelo de Jesus.

Hingga pertandingan usai, kedudukan imbang 1-1 tidak berubah.

Usai pertandingan, Peter Butler tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya. Namun, pelatih asal Inggris ini lebih menyeroti kinerja pengadil lapangan. Menurutnya, kepemimpinan wasit Suprihatin asal Magelang ini sangat buruk.
Semestinya, kata pelatih asal Inggris ini, pelanggaran yang dilakukan pemainnya itu tidak perlu dihadiahi penalti. Sebab pelanggaran itu tidak ada dan hanya diving dari pemain lawan.

BANDUNG, SABTU - Pelita Jaya ditahan imbang 1-1 oleh Persiba pada pertandingan pertama Indonesia Super League (ISL) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/7). Gol Pelita diciptakan Cristiano Lopez pada menit ke-63 lewat titik penalti. Adapun gol balasan Persiba diciptakan Musafri pada menit ke-80.

Pelita berhasil unggul setelah wasit Suprihatin menghadiahkan tendangan penalti. Wasit melihat pemain Pelita, Badri Badrusalam, dilanggar pemain Persiba di kotak penalti. Lopez yang menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya secara baik.

Namun pada menit ke-80 Persiba berhasil menyamakan kedudukan berkat gol striker Musafri yang berhasil menyundul bola umpan tendangan pojok Elius Angelo de Jesus.

Di akhir pertandingan nyaris terjadi perkelahian setelah pemain Pelita Jhon Ibo mencoba memukul Robby Gaspar. Untung insiden tersebut tidak berlanjut. Ibo merasa Robby Gaspar telah berbuat curang dengan berpura-pura kesakitan di lapangan saat pertandingan berlangsung.

Pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad mengaku sangat kecewa pada wasit. "Dia tidak bagus," kata pelatih asal Singapura ini.

Mengenai penampilan anak asuhnya, menurut Fandi, pada babak pertama para pemainnya bermain tegang. "Baru pada babak kedua kami bisa bermain lepas," katanya.

Pelatih Persiba Peter Buttler juga mengaku kecewa atas kepemimpinan wasit. Menurutnya Pelita tak seharusnya mendapatkan penalti. "Itu diving. Kalau di negara saya itu bukan penalti," kata pelatih asal Inggris ini. (Tribun Jabar)

Dewi Fortuna seakan ikut menjaga gawang Deltras. Tak satu pun peluang-peluang emas dari Bhatoum Roger Urbain, Fatecha, atau Kurniawan Dwi Yulianto -yang menggantikan Fatecha di pertengaan babak kedua- menghaslkan gol. Batoum sendiri tidak bisa leluasa bergerak, karena dikawal ketat dua sampai tiga pemain lawan.

''Batoum memang harus kita kunci, begitu juga dengan Fatecha,'' ujar pelatih Yusack Sutanto seusai pertandingan. Dia membantah menerapkan strategi bertahan, dengan hanya menempatkan Hilton Moreira sendirian di depan.

Meski lebih mendominasi pertandingan, secara teknis permainan Persija tak istimewa. Mereka juga tak terlalu unggul di lini tengah, karena sejak awal tamunya menempatkan lebih banyak pemain di second line.

Di sisi lain, wasit Suprihatin tidak bersikap tegas terhadap beberapa pelanggaran yang dilakukan pemain kedua tim, terutama untuk Deltras yang memang terkesan mencoba melakukan provokasi. Seusai pertandingan, kubu Persija melontarkan kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit tersebut.

''Kita akan segera melayangkan surat protes ke PSSI,'' ujar Firman Hutadjulu, ketua pengelola Persija, yang nyaris memburu wasit.

Menurut Firman yang juga Ketua Bawasda Pemda DKI Jaya itu, banyak tim yang tidak suka dengan Persija, karena kerap disebut-sebut sebagai kesebelasan bertabur bintang.

Jalan Persija Pusat untuk tetap bertahan di posisi teratas agaknya tidak ringan. Pasalnya, dari sisa tujuh pertandingan di putaran II, mereka lebih banyak melakukan laga tandang. Setelah menghadapi Persekabpas, Rabu lusa, peringkat III musim lalu itu bakal memainkan big match melawan PSIS di Semarang.

Rasa kecewa dirasakan Firman Utina, setelah dia mendapatkan kartu kuning dari wasit Suprihatin asal Magelang. Kartu yang dia terima saat Arema menjamu Persija, Minggu kemarin, membuat Utina absen di pertandingan besok sore. Padahal, usai kegagalan Arema meraih poin penuh, Utina punya keinginan membalas kegagalan itu di pertandingan berikutnya. Karena saat lawan Persija, Utina punya beberapa peluang. Sayang sekali, peluang itu terbuang sia-sia.

Apalagi secara tim, pelatih Benny ?Bendol? Dolo menegaskan, anak didiknya saat itu bermain buruk dan tidak mampu menunjukkan kegarangan mereka. Permainan cepat satu dua sentuhan, dengan membuka peluang winger melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan, sama sekali tidak diperlihatkan Aris Budi Prasetyo dkk.

??Sayang sekali, aku absen di pertandingan Rabu besok. Benar, aku sudah terlanjur kena akumulasi kartu kuning. Padahal aku ingin sekali membalas kegagalan Arema saat lawan Persija. Aku dan teman-teman (seluruh pemain) tidak ingin Arema sampai kehilangan poin lagi di pertandingan kandang,?? terang Utina kepada Malang Post, kemarin.

Utina mendapat kartu kuning setelah dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Francis Wawengkang. Sebelumnya, dia sudah mendapat kartu kuning saat Arema bentrok dengan Persita Tangerang, pada pertandingan perdana wilayah barat Ligina XII, Minggu (15/1) silam. ??Sebenarnya, apa yang aku lakukan ke Francis (Wawengkang) itu murni berusaha merebut bola. Karena kondisinya fifty-fifty, aku dianggap wasit melakukan pelanggaran. Tak ada niatan bagi aku untuk lakukan pelanggaran keras, apalagi sampai terkena kartu kuning di pertandingan itu. Mungkin wasit memiliki pandangan lain sehingga mengeluarkan keputusan itu,?? tegas Utina.

Sementara, menengok ke belakang dari hasil kurang memuaskan Arema di match day kesepuluh kemarin, Utina mengakui jika Singo Edan gagal menunjukkan permainan terbaiknya.
Dia pun tidak menyalahkan jika jajaran pelatih dan manajemen tim kecewa berat dengan hasil tersebut. Sekalipun, Utina memandang jika seluruh pemain sudah berjuang ektra keras pada 2x45 menit. Semua itu dikarenakan pemain Persija memiliki semangat bertanding berlipat setelah Alexander Pulalo, Erol FX Iba dan el capitano I Putu Gede, dinyatakan absen.

??Saya pikir, pemain Persija kemarin benar-benar berusaha manfaatkan absennya Alex, Erol dan Cak Putu. Lihat mereka begitu bersemangat untuk mengalahkan kita. Kita akui, Arema banyak main long passing dari belakang ke depan. Meski sebenarnya kita sudah berusaha maksimal tadi. Aku yakin, lawan Persikota, Arema tampil lebih bagus dan memenangkan pertandingan,?? pungkas Utina. (poy-Malang Post)

gak beda...podo gobloke

PSSI HABIS INI PESTA...CUUUUHHHH.................


SELAMAT BUAT WASIT!
TUNGGU AZAB BAGI ORANG YANG MENDZOLIMI AREMA!
KEMAREN PERSIK DIBANTU PSSI,SEKARANG PKT
DIBANTU,UNTUK MENGANCURKAN AREMA-MALANG
YANG DITUNGGU PSSI AKHIRNYA SAMPAI JUGA
AREMANIA NGAMUK,BESOK JADI PROYEK
GUEEEEDE BUAANGETSSS,SABAR YO..KER...
----------------------------------------
jajad asudrajat ambek suprihatin kabeh podo bejad asu kerek-ciceng

yo ngene iki lo rek...... mboh wis....
sik ga iso rikim iki......

wasit kedunyan...

menurudku wasit iku podo bejad e....

katanya bulan romadon setan 2 dan anak buahnya di krangkeng dan di masukan di neraka , lha wasit ini ko masih bisa lepas dan memimpin pertandingan arema vs pkt ????



lha ini akibatnya klo setan disuruh jadi wasit

fly_with_me_please wrote:

katanya bulan romadon setan 2 dan anak buahnya di krangkeng dan di masukan di neraka , lha wasit ini ko masih bisa lepas dan memimpin pertandingan arema vs pkt ????



lha ini akibatnya klo setan disuruh jadi wasit

koyok e iki buronane malaikat seng jogo neroko,..........