Sebelum menghadapi Persiba Balikpapan pada Rabu (10/9) malam lalu, ada tiga pemain yang belum sekalipun ditampilkan di Indonesia Super League (ISL). Ketiganya adalah Benny Wahyudi, Ahmad Bustomi, dan Ali Usman.
Praktis selama tim berjuluk Singo Edan tersebut dibentuk pada pertengahan Februari lalu, ketiga pemain itu pekerjaannya hanya berlatih saja. Kalaupun mereka tampil di pertandingan, sifatnya hanya sebatas pertandingan persahabatan. Paling banter mengikuti sebuah turnamen seperti Piala Gubernur (PG) VII atau Liga Jatim 2008 yang digelar pada pertengahan Mei lalu.
Tak salah bila akhirnya ketiga pemain itu mendapatkan julukan sebaga pemain spesialis latihan. Itu karena dari 7 pertandingan ISL, mereka hanya duduk manis menyaksikan rekan-rekannya bertanding. Namun, predikat spesialis latihan itu lepas dengan sendirinya pada laga ke-8 Arema menghadapi Persiba.
Bustomi bahkan langsung mendapatkan kepercayaan sebagai starter dalam debutnya di ISL. Penampilan pertamanya di ajang resmi tersebut tak terlalu mengecewakan. Bahkan, akselerasinya beberapa kali sempat membuat kelabakan pemain-pemain belakang Persiba yang digalang Dadic Mijo.
Tak hanya itu, mantan pemain Persema tersebut juga sempat membuat ketar-ketir kubu Beruang Madu -julukan Persiba- pada menit ke-69. Sayangnya, tendangan keras Bustomi sekitar 30 meter dari gawang hanya membentur mistar Persiba yang dikawal kiper I Made Wirawan. Namun, pada menit ke-76, Bustomi harus keluar lapangan karena ada perubahan stretegi dari pelatih Arema Gusnul Yakin. Dia digantikan Ahmad Sambiring Usman.
Demikian pula dengan Ali Usman. Debut mantan pemain Persibo tersebut juga cukup mengesankan di ISL. Baru bermain pada menit ke-83 menggantikan I Komang Mariawan, Ali langsung melakukan gebrakan mengejutkan.Gebrakan itu dilakukannya sekitar menit ke-85. Begitu mendapatkan umpan dari Emile Bertrand Mbamba, pemain asal Mataran tersebut membawa bola dengan melewati tiga pemain. Selanjutnya dia melakukan tendangan. Sayangnya, tendangannya bisa ditepis Wirawan.
Benny juga menunjukkan eksitensinya dalam debutnya. Menggantikan posisi Achmad Jufrianto pada menit ke-89, pemain yang baru menapaki karirnya sebagai pemain profesional tersebut tampil tak canggung. Kendati tampilannya cukup singkat, namun Benny mampu memikat hati Gusnul. "Saya sudah bisa memberikan penilaian kepada permainan Benny. Dia mampu membuktikan bahwa tak ada jenjang kualitas yang jauh antara pemain inti dengan pemain pelapis," terang Gusnul.
Dengan melihat langsung pemain-pemain muda yang dimilikinya, Gusnul semakin mempunyai kepecayaan diri dalam menapaki ajang ISL. Termasuk juga mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk tetap mempertahankan posisi Arema di puncak klasemen. (JP)