Arema v PKT

Arema Malang tengah melambung. Tim berjuluk Singo Edan itu berada di peringkat teratas klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Posisi itu bakal semakin kuat jika anak asuh Gusnul Yakin tersebut mampu mengalahkan tamunya, PKT Bontang, di Stadion Kanjuruhan, Malang, malam ini. Selain itu, donasi tiga angka bakal membuat Suroso dkk semakin jauh dari kejaran para pesaing.

Di atas kertas, Arema diprediksi mampu mengatasi lawannya. Sebab, Arema mempunyai materi pemain yang lebih bagus dibandingkan PKT. Singo Edan memiliki pemain-pemain berpengalaman timnas seperti Fandy Mochtar dan Arif Suyono. Termasuk, pemain yang memperkuat Timnas U-23 seperti Richi Pravita Hari, Achmad Jufrianto, dan Muhammad Bahtiar.

Selain itu, beberapa pemain Arema yang absen dalam laga melawan Persiba bisa ditampilkan. Esaiah Pello Benson yang memperkuat Timnas Liberia juga siap membela bendera Arema lagi. Apalagi, Arema bermain di hadapan pendukungnya sendiri. "Semoga Arema bisa mendapatkan kemenangan yang keempat berturut-turut di kandang dengan kehadiran para pemain itu," jelas Gusnul.

Namun, dia mengkhawatirkan kelelahan para pemainnya. Sebab, hanya dalam waktu enam hari, anak asuhnya berlaga tiga kali. "Bandingkan dengan PKT Bontang, mereka hanya bertanding sebanyak dua kali dalam empat hari," tuturnya.

Menyadari hal itu, Gusnul meminta anak asuhnya bisa mengatur ritme pertandingan. Sehingga, mereka tak terpancing irama permainan PKT. Dia yakin, pertandingan bakal berjalan dalam tempo tinggi. "Permainan cepat dan ngeyel merupakan ciri khas Arema," ujarnya.



PERKIRAAN PEMAIN

AREMA (4-4-2): 31-Muhammad Yasir (g), 5-Fandy Mochtar, 55-Aaron Nguimbat, 6-Suroso, 25-Erik Setiawan, 88-Esaiah Pello Benson, 4-Hendra Ridwan,14-Arif Suyono , 20-Souleymane Traore, 9-Komang Mariawan, 22-Emile Bertrand Mbamba

Cadangan : 21-Kurnia Meiga Hermansyah, 16-Achmad Jufrianto, 15-Zulkifly Syukur, 11-Achmad Bustomi, 27-Ahmad Sabiring Usman, 7-Muhammad Bahtiar, 18-Ronny Firmansyah



PKT (3-5-2): 50-Herman Batak (g), Tito Purnomo, 16-Rusdiansyah, 11-Anda Hermawan, 21-Miftahul Huda, 7-Jumadi Abdi, 5-Tarikh El Janaby, 23-Satria Ferry, 10-Imral Usman, 20-Jossiah Seton, 18-James Debbah

Cadangan : 12-Sandi Firmansyah, 22-Rommy Diaz, 9-Nurcholis Hamdi, 28-Ariky Ekaputra, 19-Ardiansyah, 29-Rahmad Wahyudi, 32-Iswanto


(JP)

PKT Ancam Mogok Tanding

Kubu Bontang PKT mengancam mogok bertanding saat meladeni Arema di Stadion Kanjuruhan malam nanti. Gara-garanya, PKT mempersoalkan jadwal kick off Arema yang dianggap tak sesuai dengan kesepakatan yang sudah tercapai antara Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) dengan klub pada 26 Agustus lalu.

Panpel Arema sudah menetapkan jadwal kick off pukul 20.00. Padahal sesuai kesepakatan klub dengan BLI, selama Ramadan kick off pada pukul 21.00. Jam kick off yang dipakai Arema (20.00) tersebut sudah diterapkan dalam dua pertandingan home Arema sebelumnya, yakni pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo (7/9) dan Persiba Balikpapan (10/7). Dan kedua tim tamu Arema tersebut tak mempersoalkan kick off yang telah ditetapkan panpel Arema itu.

Manajer PKT Arif Budi Santosa mengatakan, ancaman mogok yang dilontarkan kubunya bukanlah sekadar gertak sambal. "Lebih baik kami tak main bila panpel tetap bersikukuh tak mau menjalankan pertandingan dengan kick off pukul sembilan malam," ujar Arif melalui teleponnya kemarin (12/9).

Alasan PKT mengambil jalan mogok berdasarkan peraturan yang ada. BLI sudah menetapkan bahwa kick off selama Ramadan adalah pukul 21.00, baik itu siaran langsung ataupun bukan siaran langsung. Berdasarkan aturan itulah dirinya mempunyai keyakinan, jika timnya benar-benar mogok saat dijamu Arema karena Arema ngotot kick off selain pukul 21.00, maka timnya akan terbebas dari hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Justru yang terancam sanksi adalah Arema karena dianggap menyalahi aturan. "Saat melawan Persik, jadwal kick off juga sembilan malam. Padahal, bukan pertandingan langsung. Masak di Kediri bisa, di Malang tidak bisa," sambung dia.

Selain berpedoman pada aturan BLI, PKT menolak kick off pukul 20.00, karena waktunya dinilai terlalu mepet dengan jadwal berbuka puasa. Idealnya, terang pria asal Kota Kediri tersebut, paling minim dibutuhkan waktu tiga jam untuk menyerap makanan setelah berbuka. Jika kurang dari tiga jam, maka pencernaan pemain akan mengalami gangguan. "Jika dipaksakan kick off sebelum sembilan malam, kasihan pemain. Lebih baik pemain tak usah main saja. Saya harap panpel Arema tak ngotot," lanjutnya.

Sementara itu, ketua Panpel Arema Muhammad Muklis mengatakan, panpel berusaha akan mengakomodir keinginan PKT dengan mengundurkan jadwal kick off sekitar 30 menit. "Bisalah mungkin diundur setengah jam. Tapi kalau jam sembilan kelihatannya terlalu malam. Kasihan Aremania," imbuh Muklis.

Jika PKT tetap meminta ngotot pukul 21.00, panpel tak bisa memenuhinya. Kalaupun kubu PKT nantinya ngotot mogok bertanding, maka panpel tak bisa berbuat banyak. "Silakan mundur saja, mereka pasti akan kena sanksi," tandasnya.

Namun, untuk kepastian mengenai jadwal kick off, kedua kubu tadi malam menggelar manager meeting. Sayangnya, hingga berita ini ditulis, hasil rapat masih belum diketahui. (JP)

Unggul Segalanya

Posisi puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) sudah digenggam Arema. Sebisa mungkin raihan ini tetap akan dipertahankan Singo Edan -julukan Arema-. Mereka tak ingin posisinya merosot ke peringkat kedua, apalagi peringkat-peringkat di bawahnya.

Nah, guna mempertahankan status yang sudah disandangnya itu, tim yang diarsiteki Gusnul Yakin tersebut harus mampu mengalahkan Bontang PKT malam nanti di Stadion Kanjuruhan. Bila hasil absolut kembali diperoleh Arema, maka posisinya setidaknya akan aman hingga pekan ketiga bulan ini. Namun, bila hanya seri yang didapat atau malah kalah saat menghadapi PKT, posisi Arema akan rawan tergusur oleh tim-tim lainnya.

Secara matematis, Arema di atas kertas bisa menang atas tim berjuluk Laskar Bukit Tursina tersebut. Secara klasemen misalnya, Arema sementara berada di puncak. Bandingkan dengan PKT yang sampai saat ini masih berada di papan bawah, tepatnya di peringkat 12 klasemen sementara.

Selain itu, dari delapan pertandingan yang telah dilakoni Arema, enam di antaranya mendapatkan poin absolut. Untuk sementara, jumlah kemenangan yang didapat Arema merupakan jumlah kemenangan terbanyak di ISL. Dua laga Arema lainnya berakhir dengan seri saat menghadapi PSIS Semarang dan kalah saat menjamu Pelita Jaya.

Catatan kemenangan Singo Edan itu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan PKT. Tim asal Kalimantan Timur tersebut hanya berhasil meraih dua kali kemenangan dari sembilan pertandingan yang sudah dilakoninya. Pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan sebanyak empat laga dan tiga kali seri.

Keunggulan lainnya yang dimiliki Arema adalah materi pemainnya. Singo Edan memiliki pemain-pemain berpengalaman timnas seperti Fandy Mochtar dan Arif Suyono. Termasuk juga di dalamnya pemain yang memperkuat timnas U-23 seperti Richi Pravita Hari, Achmad Jufrianto, dan Muhammad Bahtiar.

Asa untuk memenangkan pertandingan malam nanti juga semakin terbuka. Selain bermain di hadapan pendukungnya sendiri, beberapa pemainnya yang sempat absen dalam laga melawan Persiba sudah bisa tampil. Esaiah Pello Benson yang memperkuat Timnas Liberia sudah siap membela bendera Arema lagi.

Demikian pula dengan Arif yang pada laga sebelumnya absen karena sakit, kini kesehatannya sudah pulih. Zulkifly Syukur yang terkena akumulasi kartu kuning, kini sudah terbebas dari hukumannya. "Semoga dengan kehadiran pemain-pemain itu, Arema bisa mendapatkan kemenangan empat kalinya berturut-turut di kandang," jelas Gusnul.

Hanya saja, kendati mendapatkan suntikan tenaga beberapa pemain, secara umum dirinya masih mengkhawatirkan kelelahan yang dialami pemainnya. Sebab hanya dalam interval enam hari, anak-anak didiknya berlaga sebanyak tiga kali. "Bandingkan dengan PKT Bontang, dalam empat hari mereka hanya bertanding sebanyak dua kali," sambungnya.

Menyadari pemainnya dalam posisi kelelahan, dia meminta kepada pemainnya untuk bisa mengatur ritme pertandingan. Sehingga mereka tak terjebak arus atau terpancing irama pertandingan yang akan diciptakan PKT. Dia mempunyai keyakinan, pemain-pemain PKT akan mengajak skuadnya berduel dalam tempo tinggi. "Permainan cepat dan ngeyel merupakan ciri khas Arema. Namun, pemain harus pandai-padai mengatur ritme saat menghadapi PKT," tuturnya.

Di atas kertas, Arema memang unggul segalanya. Tapi, itu bukan jaminan bahwa tim berlogo kepala singa tersebut bisa kembali meraih kemenangan. Apalagi, anak didik Mustaqim tersebut sudah siap menghadang ledakan Arema. Dan kemenangan bagi timnya sangatlah mutlak untuk mendongkrak posisi PKT yang masih berkutat di papan bawah.

"Kami ingin meraih kemenangan seperti apa yang diraih Pelita Jaya. Sulit memang, tapi kami akan mengusahakannya," ucap Mustaqim. (JP)

semogo hari ini AREMA menang lawan PKT

Indy wrote:

PKT Ancam Mogok Tanding

Kubu Bontang PKT mengancam mogok bertanding saat meladeni Arema di Stadion Kanjuruhan malam nanti. Gara-garanya, PKT mempersoalkan jadwal kick off Arema yang dianggap tak sesuai dengan kesepakatan yang sudah tercapai antara Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) dengan klub pada 26 Agustus lalu.

Panpel Arema sudah menetapkan jadwal kick off pukul 20.00. Padahal sesuai kesepakatan klub dengan BLI, selama Ramadan kick off pada pukul 21.00. Jam kick off yang dipakai Arema (20.00) tersebut sudah diterapkan dalam dua pertandingan home Arema sebelumnya, yakni pada saat menghadapi Deltras Sidoarjo (7/9) dan Persiba Balikpapan (10/7). Dan kedua tim tamu Arema tersebut tak mempersoalkan kick off yang telah ditetapkan panpel Arema itu.

Manajer PKT Arif Budi Santosa mengatakan, ancaman mogok yang dilontarkan kubunya bukanlah sekadar gertak sambal. "Lebih baik kami tak main bila panpel tetap bersikukuh tak mau menjalankan pertandingan dengan kick off pukul sembilan malam," ujar Arif melalui teleponnya kemarin (12/9).

Alasan PKT mengambil jalan mogok berdasarkan peraturan yang ada. BLI sudah menetapkan bahwa kick off selama Ramadan adalah pukul 21.00, baik itu siaran langsung ataupun bukan siaran langsung. Berdasarkan aturan itulah dirinya mempunyai keyakinan, jika timnya benar-benar mogok saat dijamu Arema karena Arema ngotot kick off selain pukul 21.00, maka timnya akan terbebas dari hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Justru yang terancam sanksi adalah Arema karena dianggap menyalahi aturan. "Saat melawan Persik, jadwal kick off juga sembilan malam. Padahal, bukan pertandingan langsung. Masak di Kediri bisa, di Malang tidak bisa," sambung dia.

Selain berpedoman pada aturan BLI, PKT menolak kick off pukul 20.00, karena waktunya dinilai terlalu mepet dengan jadwal berbuka puasa. Idealnya, terang pria asal Kota Kediri tersebut, paling minim dibutuhkan waktu tiga jam untuk menyerap makanan setelah berbuka. Jika kurang dari tiga jam, maka pencernaan pemain akan mengalami gangguan. "Jika dipaksakan kick off sebelum sembilan malam, kasihan pemain. Lebih baik pemain tak usah main saja. Saya harap panpel Arema tak ngotot," lanjutnya.

Sementara itu, ketua Panpel Arema Muhammad Muklis mengatakan, panpel berusaha akan mengakomodir keinginan PKT dengan mengundurkan jadwal kick off sekitar 30 menit. "Bisalah mungkin diundur setengah jam. Tapi kalau jam sembilan kelihatannya terlalu malam. Kasihan Aremania," imbuh Muklis.

Jika PKT tetap meminta ngotot pukul 21.00, panpel tak bisa memenuhinya. Kalaupun kubu PKT nantinya ngotot mogok bertanding, maka panpel tak bisa berbuat banyak. "Silakan mundur saja, mereka pasti akan kena sanksi," tandasnya.

Namun, untuk kepastian mengenai jadwal kick off, kedua kubu tadi malam menggelar manager meeting. Sayangnya, hingga berita ini ditulis, hasil rapat masih belum diketahui. (JP)

wes pancet ae...leceekkkk

1- 0 Deltras
2 - 0 Persibs
3 - 0 PKT

Wes..arema kudu nganem maneh..poine cek adoh ambek tim² liyane...

cek iso cangkruyk ndek nduwur rodok tenang..

Kalah menggenaskan

dihapus ae trit iki wes...

malah bikin

PEMBERITAHUAN :

bahwa sehubungan dengan ini klasmen sementara di ambil alih oleh teman kita sendiri PERSIJA JKT......