Kabar baik muncul untuk Nurdin Halid. Dari hasil pertemuan antara perwakilan PSSI dengan FIFA di Swiss minggu lalu, ada indikasi ia bakal kembali menjabat sebagai ketua umum PSSI.
Seperti diketahui terpilihnya Nurdin sebagai ketua umum PSSI periode 2007-2011 dipertanyakan keabsahannya. Oleh FIFA, terpilihnya Nurdin dinilai tidak sah terkait pedoman dasar PSSI yang dijadikan dasar pemilihan tidak sesuai dengan statuta rekomendasi FIFA.
Usaha untuk memperbaiki pun dilakukan PSSI, meskipun berjalan sangat lambat. Namun, seperti diklaim Sekjen PSSI Nugraha Besoes kemarin (2/9/2008) di Jakarta, perbaikan tersebut sudah diapresiasi oleh FIFA.
"Perubahan pedoman dasar PSSI sudah diterima dengan baik oleh FIFA dan kami diminta menunggu hasil pengesahan pedoman dasar PSSI itu dari FIFA," ungkapnya.
FIFA, menurut Besoes, meminta PSSI untuk menunggu pengesahan pedoman dasar yang dikirim, setidaknya untuk dua atau tiga hari ke depan. Jika memang sudah disahkan oleh FIFA, PSSI baru bergerak untuk menggelar Munaslub untuk memilih ketua umum yang baru.
Di sinilah Nurdin Halid bisa bersyukur karena mendapat kabar gembira. Menurut Besoes, pria yang kini mendekam di Rutan Salemba karena tersandung kasus penyulundupan gula impor ilegal, dan korupsi dana pengadaan minyak goreng juga impor beras Vietnam itu masih mungkin menjabat menjadi ketua umum PSSI karena FIFA diklaimnya tidak mempermasalahkan pasal kriminal.
"Dengan tidak dipermasalahkan pasal kriminal tersebut, berarti siapa saja bisa mengajukan diri menjadi ketua umum PSSI dalam Munaslub mendatang, termasuk Nurdin Halid," ujarnya.
Itu artinya tidak menutup kemungkinan pula Nurdin Halid tak terpilih jika memang ia tidak dikehendaki demikian oleh peserta Munaslub nanti.
"Ya, jika tidak, maka tentulah dia (Nurdin Halid) tidak bisa mencalonkan diri lagi," tandasnya yang tampak sedikit kesal dengan pertanyaan wartawan terkait hal ini.(Detik)