Ada yang berbeda dalam posisi pemain Arema saat menghadapi PSM Makassar Senin (18/8) malam lalu. Beberapa pemain tampak tak menempati posisinya pada saat Singo Edan masih dipegang Bambang Nurdiansyah.
Tak tanggung-tanggung, hampir separo pemain mengalami reposisi. Arif Suyono misalnya, pemain yang biasanya menempati gelandang sayap kanan tersebut menempati posisi baru sebagai gelandang serang. Posisi Arif di gelandang sayap kanan ditempati Esaiah Pello Benson. Padahal, Benson sebelumnya menempati posisi gelandang bertahan.
Posisi Benson sebagai gelandang bertahan dipindahkan ke Hendra Ridwan. Pemain yang sebelumnya lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Demikian pula dengan Souleymane Traore. Pemain asal Guinea yang biasanya beroperasi menjadi gelandang serang, saat menghadapi PSM dipindah menjadi gelandang sayap kiri. Fandy Mochtar juga tak luput dari reposisi. Mantan pemain Persiter Ternate tersebut yang biasanya berposisi sebagai gelandang sayap kiri diturunkan menjadi bek kiri.
Siapa otak di belakang perombakan besar-besaran posisi pemain? Tampaknya sang asisten pelatih Joko Susilo yang berada di balik itu semua. Sebab, saat menghadapi PSM pelatih baru Arema Gusnul Yakin memasrahkan penyusunan pemain dan strategi permainan kepada Joko.
Beruntung, eksperimen yang dilakukannya membawa hasil cukup mengejutkan. Singo Edan berhasil menjungkalkan tim tangguh PSM 2-0.
Tak hanya kemenangan yang diraih, permainan Arema mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dua pemain asing yang beroperasi sebagai gelandang sayap yakni Benson dan Souleymane mampu membuat pemain-pemain PSM mati kutu.
Tak hanya itu, pelatih PSM Radoy Hristov Minkovski harus memutar otaknya lebih keras. Sebab, permainan Arema yang dipelajarinya dari beberapa rekaman pertandingan sangat berbeda dengan yang dihadapinya. Radoy tak menyangka, posisi pemain Arema akan mengalami perubahan yang cukup frontal.
Joko sendiri ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya hanya meneruskan apa yang dilakukan pelatih Arema terdahulu yakni Bambang Nurdiansyah yang sudah meletakkan dasar cukup kuat. Selanjutnya, dasar tersebut diberi sentuhan yang manis oleh penggantinya Gusnul Yakin.
Sedangkan mengenai adanya perubahan posisi pemain saat dipoles dirinya dengan saat dipegang Bambang, pria yang akrab dipanggil Gethuk tersebut mengatakan bahwa itu semua disesuaikan dengan kebutuhan tim. "Kami hanya berusaha menempatkan posisi pemain pada tempat yang tepat. Bisa saja suatu saat mengalami perubahan lagi," terang Gethuk. (JP)