Manajemen Persik Kediri menyebut pemainnya memperoleh dua kemenangan sekaligus saat melibas Arema Malang 2-1 tadi malam.
Sukses melibas tamunya Arema Malang 2-1 dalam lanjutan pertandingan Superliga 2008/09 di Stadion Delta, Sidoarjo, tadi malam (11/10), membuat Persik Kediri bersuka cita.
Hal itu karena manajemen Macan Putih menganggap Christian Gonzales (foto) dan kawan-kawan mampu meraih dua kemenangan sekaligus. Yakni melawan pemain Arema di lapangan dan juga suporternya yang terus menerus melontarkan nyanyian bernada ejekan.
Tidak bisa dipungkiri, meski dalam laga itu Persik tampil sebagai tuan rumah, namun justru Aremania --pendukung setia Arema-- yang datang tanpa atributnya lebih banyak memadati stadion kandang Deltras Sidoarjo itu.
Bisa dibayangkan, sepanjang pertandingan skuad tim besutan pelatih Arcan Iurie Anatolievici mendapat teror dari Aremania berupa lagu-lagu yang mereka nyanyikan secara bersamaan.
Di antara lirik lagu yang mereka teriakkan adalah pemain Persik... ora bayaran, pemain Persik....ora bayaran....
Selain itu mereka juga menyanyikan lagu tentang aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan asisten manajer Persik Suryadi. Mari korupsi penguruse Persik bunuh diri...
Tapi rupanya teror yang dilakukan Aremania itu tidak membuat pemain Persik bergeming. Meski hal itu sempat membuat manajer Persik Iwan Budianto was-was di pinggir lapangan. Maklum saja karena apa yang dilagukan Aremania itu adalah kenyataan yang memang dialami timnya.
"Kami sangat salut dan bangga kepada semua pemain Persik. Meski terus mendapat teror dari Aremania, namun mereka mampu tampil lepas dan memenangkan laga ini," kata Iwan dalam keterangan persnya usai pertandingan.
Ditanya apakah pemain Macan Putih sudah mendapat gaji atau hanya diberikan janji pembayaran gaji jika menang dari Arema. Iwan hanya tersenyum dan menyatakan, jika hal tersebut rahasia "dapur" timnya.(Goal)