Pelatih anyar Arema Gusnul Yakin rupanya masih membaca kekuatan yang dimiliki pemainnya. Dia tak mau berspekulasi untuk langsung melakukan perubahan-perubahan frontal saat menghadapi PSM Makassar besok (18/8) malam di Stadion Kanjuruhan.
Bahkan, saat menghadapi Juku Eja -julukan PSM- nanti, Gusnul tampaknya masih akan meyerahkan kepemimpinan kepada asistennya Joko Susilo. "Saya masih beradaptasi. Biar Joko dulu yang memegang tim, saya nanti akan memberikan masukan kepada dia," terang Gusnul.
Pemberian peran kepada Joko dilakukan karena asistennya tersebut dianggap lebih mengetahui gaya dan kualitas permainan Emile Bertrand Mbamba dan kawan-kawan dibandingkan dirinya. Sehingga Joko bisa menerapkan taktik dan skema permainan yang pas saat menghadapi PSM.
Karenanya, lanjut Gusnul, pada saat latihan-latihan menjelang pertandingan melawan PSM, Joko juga diberi kepercayaan untuk memimpin latihan skuad Arema. Gusnul baru angkat bicara apabila ada pemain Arema yang melakukan kesalahan mendasar. Misalnya, salah passing atau ada pemain yang salah mengartikan skema yang diinginkan asisten. "Joko saya suruh memimpin latihan karena dia lebih tahu kondisi tim," ujar mantan pelatih Persiter Ternate tersebut.
Untuk saat ini, lanjut Gusnul, dirinya masih berusaha untuk mengetahui karakter dan kualitas pemainnya. Jika sudah mengetahuinya secara mendetail, baru dia bisa menjalankan taktik dan strategi permainan tim. "Saya ini baru beberapa hari menangani Arema. Saya kira, Joko lebih paham karakter dan kualitas pemain jika dibandingkan dengan saya," kata dia.
Sementara ini, dirinya lebih banyak memberikan motivasi kepada pemainnya. Dan pemberian motivasi itu diharapkan mampu memompa mental dan semangat tanding pemain saat berhadapan dengan PSM nanti.
Sebab gagalnya Arema meraih dua kali kemenangan kandang saat dikalahkan Pelita Jaya Jawa Barat 0-2 (27/7) dan ditahan seri 0-0 PSIS Semarang (2/8) lebih banyak dikarenakan faktor mental. Dia mempunyai keyakinan, jika faktor nonteknis tersebut bisa dibenahi, maka Arema akan bisa menjadi tim yang ditakuti.
Kendati demikian, Gusnul masih belum berani memasang target muluk-muluk. Termasuk juga menjanjikan bisa mengalahkan PSM. "Saya bukan tukang sulap yang bisa mengubah semuanya dalam waktu singkat," imbuh pria kelahiran 1956 tersebut. (JP)