C U R E H A T

-NolaB- wrote:

walah kok engkel2an ngene..
ngene wae ikiy IMHO lhu ya...

di bagi 2 ae

lek menurut nang ajarane Agamaku, nikah kuwi wes kodrat e menungso, dadi yo lek gak nikah yo nyalahi kodrat jenenge, kasarane tidak sesuai dengan maksud penciptaannya.

lha, tapi lek wes urusan pengen nikah ato gak nikah, iku wes ublem masalah pribadi. urusane tiap individu, urusan oleh orane jarkan saja menjadi urusan dia dengan Tuhannya. Urusan dengan sesama manusia adalah apakah tindakannya tersebut mengganggu lingkungan sekitar apa gak.

dadi menurutku lek iso, 2 penryataan iku gak iso di dadekno siji, iku wes dewe2 lajur e, lek di dadekne siji yo gak mari2 debate.
reneb jarene Nolag, awakmu kabeh di ciptakan berpasang pasangan, tapi kowe gelem berpasangan opo ora kuwi urusanmu.

*koyoke sing tak omongno ikiy wes diomongno nang nduwur deh...jarkan wes timbang gak posting..klklklklklkl...

engkel engkelan iku asik dan berguna kok Le...
terutama untuk belajar membuka diri terhadap segala sesuatu yang selama ini kita mungkin takut memikirkannya karena batasan batasan batasan batasan batasan dan batasan yang diciptakan sendiri.

mungkin sing sampeyan maksud "batasan" iku norma agama, norma masyarakat, dan norma2 yang tak tertulis lain. kita terkungkung dengan batasan macam apa?

norma2 itu diciptakan demi kebaikan kita kq, mungkin klo kita nglanggar g akan ditangkep polisi pa satpol pp tapi aku yakin akan ada sanksinya entah dari SIAPA...

menurut saya bener, menurut orang lain belum tentu???
kita bicara dalam konteks apa?? kalo dalam hal "Siapa pemain arema yang pantas dipertahankan?" mungkin semua pendapat nawak2 ada benernya....
tapi dalam trit ini kita membahas hal yang diatas itu, kita semua tahu khan...
jadi jelas siapa yang bener siapa yang salah...

kalo ayas diminta menghormati yang salah, karena itu pilihan pribadi, dan hak individu.
aku g tego rek......

Run_blitar wrote:

mungkin sing sampeyan maksud "batasan" iku norma agama, norma masyarakat, dan norma2 yang tak tertulis lain. kita terkungkung dengan batasan macam apa?

norma2 itu diciptakan demi kebaikan kita kq, mungkin klo kita nglanggar g akan ditangkep polisi pa satpol pp tapi aku yakin akan ada sanksinya entah dari SIAPA...

menurut saya bener, menurut orang lain belum tentu???
kita bicara dalam konteks apa?? kalo dalam hal "Siapa pemain arema yang pantas dipertahankan?" mungkin semua pendapat nawak2 ada benernya....
tapi dalam trit ini kita membahas hal yang diatas itu, kita semua tahu khan...
jadi jelas siapa yang bener siapa yang salah...

kalo ayas diminta menghormati yang salah, karena itu pilihan pribadi, dan hak individu.
aku g tego rek......

mohon maaf, pendapat saya tadi sudah diluar konteks diskusi kita sebelumnya.

inti dari pendapat saya adalah : ketika kita sudah terbatasi, maka kita cenderung untuk tidak menerima pendapat yang lain, bahkan untuk sekedar melihat dari sudut pandang yang lain.

terkungkung oleh apa? ya terkungkung oleh semua doktrim yang sudah kita terima. dan menyerah begitu saja dengan doktrin tersebut, menelan bulat bulat, tanpa menelaah 'bagaimana jika ada kemungkinan lain?'

i didnt say kalo norma norma dsb itu jelek kan? saya juga tidak under estimate dengan norma2 tersebut. nope.
i just say that, jangan pernah terbatasi untuk memikirkan APAPUN itu.

dan mengenai hal "diatas yang kita bicarakan itu dan kita semua tahu" alias "tentang menikah dan pernikahan" menurut saya masih belum ada kebenaran mutlak.
tidak ada keharusan untuk manusia menikah. tidak ada.
dan dari situlah, maka tidak ada yang bener ataupun salah, karena sampai saat ini -disini- tidak ada parameter pendapat saya benar atau salah.

once more, selama pilihanmu itu tidak menimbulkan kerusakan terhadap alam, tidak merugikan orang banyak, ya take it aja.