C U R E H A T

baru kemaren ketemu... semalem juga ngobrol lama... kok udah pengen ketemu lagi ya?

miss ngatimin wrote:

baru kemaren ketemu... semalem juga ngobrol lama... kok udah pengen ketemu lagi ya?

lebai ndut......

NoeKoeS.86 wrote:

miss ngatimin wrote:

baru kemaren ketemu... semalem juga ngobrol lama... kok udah pengen ketemu lagi ya?

lebai ndut......

gak usah jeles ngono tala nduuut...

miss ngatimin wrote:

baru kemaren ketemu... semalem juga ngobrol lama... kok udah pengen ketemu lagi ya?

KASMARAN mbak

penderitaan cinta memang tiada akhir.

mulane rabio reeek......

enak-enak, westalah.......

Run_blitar wrote:

penderitaan cinta memang tiada akhir.

mulane rabio reeek......

enak-enak, westalah.......

lek jarene wong wong sing wes ibar...

rabi iku awal dari segala macam penderitaan cinta malahan

miss ngatimin wrote:

Run_blitar wrote:

penderitaan cinta memang tiada akhir.

mulane rabio reeek......

enak-enak, westalah.......

lek jarene wong wong sing wes ibar...

rabi iku awal dari segala macam penderitaan cinta malahan

luwih soro yo mbak wiiii

Emang umak2 katene g rabi????

PENDERITAANX PO C? pengen weruh aku…..

Run_blitar wrote:

Emang umak2 katene g rabi????

PENDERITAANX PO C? pengen weruh aku…..

derita orang dewasa
masalah yg datang semakin komplex
kala 2 hati menjadi 1 semua harus dilebur saling percaya itulah jawabnya...

rumit complicated

lilalilo wrote:

Run_blitar wrote:

Emang umak2 katene g rabi????

PENDERITAANX PO C? pengen weruh aku…..

derita orang dewasa
masalah yg datang semakin komplex
kala 2 hati menjadi 1 semua harus dilebur saling percaya itulah jawabnya...

rumit complicated

iyo bener, masalah semakin kompleks.
dan itu membutuhkan penanganan dengan pemikiran dewasa.

kesimpulanx berarti umak durung dewasa...

Run_blitar wrote:

lilalilo wrote:

Run_blitar wrote:

Emang umak2 katene g rabi????

PENDERITAANX PO C? pengen weruh aku…..

derita orang dewasa
masalah yg datang semakin komplex
kala 2 hati menjadi 1 semua harus dilebur saling percaya itulah jawabnya...

rumit complicated

iyo bener, masalah semakin kompleks.
dan itu membutuhkan penanganan dengan pemikiran dewasa.

kesimpulanx berarti umak durung dewasa...

iyo sam, jek mengalami masa transisi hehehe

Run_blitar wrote:

penderitaan cinta memang tiada akhir.

mulane rabio reeek......

enak-enak, westalah.......

mosok se garakno kepingin ae

Run_blitar wrote:

lilalilo wrote:

Run_blitar wrote:

Emang umak2 katene g rabi????

PENDERITAANX PO C? pengen weruh aku…..

derita orang dewasa
masalah yg datang semakin komplex
kala 2 hati menjadi 1 semua harus dilebur saling percaya itulah jawabnya...

rumit complicated

iyo bener, masalah semakin kompleks.
dan itu membutuhkan penanganan dengan pemikiran dewasa.

kesimpulanx berarti umak durung dewasa...

anda juga gabisa menyimpulkan hanya dari satu pandangan itu, seseorang belum dewasa.

kedewasaan tak hanya bisa dilihat melalui penyikapan terhadap sebuah hubungan pernikahan.

banyak yang memutuskan untuk tidak menikah, alasannya bukanlah mereka takut akan masalah yang mereka hadapi setelah menikah, melainkan mereka menemukan kehidupan yang memang lebih mengasyikkan daripada terikat dengan sebuah ikatan berjudul pernikahan.
dan hidup seperti mereka, bukannya lurus lurus aja tanpa halangan. pandangan mainstream masyarakat saat ini adalah tantangan terbesar untuk mereka.
tapi saya salut, buwat mereka yang survive akan itu. entah mereka yang menikah ataupun tidak menikah.

saya sendiri?

ya...kalo pengen nikah ya nikah... kalo ternyata enggak pengen, ya gausah...

dengan menikah kita telah naik satu fase hidup.
seperti orang naik kelas dari kelas 3 ke 4, 4 ke 5, dst...
maka pelajaran di kelas 5 tentu lebih sulit dari kelas 4, dan
soal/masalah kelas 5 tentu lebih sulit dan rumit dari kelas 4,

kita di dewasakan oleh masalah. so semakin banyak/rumit masalah maka semakin dewasalah kita. iyo g?
contone aremania, kita sudah menghadapi berbagai masalah, lihatlah bagaimana kita bersikap.

sam run..

kenapa kalo orang mau nikah godaannya banyak ya

teru apa umur 22 itu terlalu muda bwat merit???

sopo kate merrit.. siwi ta.....??

Belum pantes lek siwi....

agni86 wrote:

sam run..

kenapa kalo orang mau nikah godaannya banyak ya

teru apa umur 22 itu terlalu muda bwat merit???

sebenarnya umur sampeyan g masalah? umur 21-26 iku apik go rabi
lek wedok rodok enteng, soale imamx iku lanang, jadi yang lebih dewasa harus yang laki.
lanang kudu ngemong sing wedok...

masalah cobaan, ehmmmm...aku paham
cara mengatasi :
1. cobak sampeyan sharing karo pasangan! ojo karo konco, dulur. biasakan itu!! karena dia nantinya akan jadi suami sekaligus teman maupun kakak!!
2. jangan ada SATUPUN rahasia sampeyan yang tidak dia ketahui!
3. tak ada satu manusiapun yang sempurna, begitupun dia, maupun si dia!!
4. masih ada satu tempat tuk curhat, yaitu Tuhan

Run_blitar wrote:

dengan menikah kita telah naik satu fase hidup.
seperti orang naik kelas dari kelas 3 ke 4, 4 ke 5, dst...
maka pelajaran di kelas 5 tentu lebih sulit dari kelas 4, dan
soal/masalah kelas 5 tentu lebih sulit dan rumit dari kelas 4,

kita di dewasakan oleh masalah. so semakin banyak/rumit masalah maka semakin dewasalah kita. iyo g?
contone aremania, kita sudah menghadapi berbagai masalah, lihatlah bagaimana kita bersikap.

imo, fase hidup itu tidak ditentukan dengan menikah atau tidak.
imo lho yaaa... beda boleh kok...

dan pendewasaan oleh masalah juga ndak melulu diperoleh dari pernikahan.
orang yang tidak mau menikah, bukan berarti gak mendapat masalah yang lebih susah daripada yang menikah.

once more, just in my opinion

miss ngatimin wrote:

Run_blitar wrote:

dengan menikah kita telah naik satu fase hidup.
seperti orang naik kelas dari kelas 3 ke 4, 4 ke 5, dst...
maka pelajaran di kelas 5 tentu lebih sulit dari kelas 4, dan
soal/masalah kelas 5 tentu lebih sulit dan rumit dari kelas 4,

kita di dewasakan oleh masalah. so semakin banyak/rumit masalah maka semakin dewasalah kita. iyo g?
contone aremania, kita sudah menghadapi berbagai masalah, lihatlah bagaimana kita bersikap.

imo, fase hidup itu tidak ditentukan dengan menikah atau tidak.
imo lho yaaa... beda boleh kok...

dan pendewasaan oleh masalah juga ndak melulu diperoleh dari pernikahan.
orang yang tidak mau menikah, bukan berarti gak mendapat masalah yang lebih susah daripada yang menikah.

once more, just in my opinion

orang lajang biasane permasalahannya hanya menyangkut diri pribadi, baik permasalah itu selesai apa enggak efek ke orang lain ato keluarganya bisa diminimalkan.

orang menikah apabila ada masalah, maka dia membawa minimal 1 orang (istri/suami) yang pasti ikut merasakan hal yang sama dengan dia.

jadi sesulit apapun masalah orang lajang, masih lebih besar resiko dari orang yang sudah menikah karena dia sebenarnya 2 orang ato lebih yang menjadi satu.

o..yo, yo po ibukx sampeyan, wes sehat ta?
IMO iku opo

[quote="Run_blitar"][quote="agni86"]sam run..

kenapa kalo orang mau nikah godaannya banyak ya

teru apa umur 22 itu terlalu muda bwat merit???[/quote]


sebenarnya umur sampeyan g masalah? umur 21-26 iku apik go rabi
lek wedok rodok enteng, soale imamx iku lanang, jadi yang lebih dewasa harus yang laki.
lanang kudu ngemong sing wedok...

masalah cobaan, ehmmmm...aku paham
cara mengatasi :
1. cobak sampeyan sharing karo pasangan! ojo karo konco, dulur. biasakan itu!! karena dia nantinya akan jadi suami sekaligus teman maupun kakak!!
2. jangan ada SATUPUN rahasia sampeyan yang tidak dia ketahui!
3. tak ada satu manusiapun yang sempurna, begitupun dia, maupun si dia!!
4. masih ada satu tempat tuk curhat, yaitu Tuhan
[/quote]


maaksih sam...nasehatnya kan kulakukan

Run_blitar wrote:

miss ngatimin wrote:

imo, fase hidup itu tidak ditentukan dengan menikah atau tidak.
imo lho yaaa... beda boleh kok...

dan pendewasaan oleh masalah juga ndak melulu diperoleh dari pernikahan.
orang yang tidak mau menikah, bukan berarti gak mendapat masalah yang lebih susah daripada yang menikah.

once more, just in my opinion

orang lajang biasane permasalahannya hanya menyangkut diri pribadi, baik permasalah itu selesai apa enggak efek ke orang lain ato keluarganya bisa diminimalkan.

orang menikah apabila ada masalah, maka dia membawa minimal 1 orang (istri/suami) yang pasti ikut merasakan hal yang sama dengan dia.

jadi sesulit apapun masalah orang lajang, masih lebih besar resiko dari orang yang sudah menikah karena dia sebenarnya 2 orang ato lebih yang menjadi satu.

o..yo, yo po ibukx sampeyan, wes sehat ta?
IMO iku opo

enggak juga... orang yang tidak menikah, permasalahannya ndak melulu nyeret dia. kelurganya malah yang kerap kena 'getah'

nah, dengan menikah, dia seenggaknya uadh 'menyelamatkan' satu orang dari masalah yang mungkin orang itu nggak perlu mengalaminya


eniwei, tidak menikahpun adalah keputusan yang sangat berat, dan hanya orang keren tertentu yang bisa melaluinya, karena menentang kebiasaan umum, bukanlah sesuatu yang MUDAH.


IMO iku in my opinion

miss ngatimin wrote:

Run_blitar wrote:

miss ngatimin wrote:

imo, fase hidup itu tidak ditentukan dengan menikah atau tidak.
imo lho yaaa... beda boleh kok...

dan pendewasaan oleh masalah juga ndak melulu diperoleh dari pernikahan.
orang yang tidak mau menikah, bukan berarti gak mendapat masalah yang lebih susah daripada yang menikah.

once more, just in my opinion

orang lajang biasane permasalahannya hanya menyangkut diri pribadi, baik permasalah itu selesai apa enggak efek ke orang lain ato keluarganya bisa diminimalkan.

orang menikah apabila ada masalah, maka dia membawa minimal 1 orang (istri/suami) yang pasti ikut merasakan hal yang sama dengan dia.

jadi sesulit apapun masalah orang lajang, masih lebih besar resiko dari orang yang sudah menikah karena dia sebenarnya 2 orang ato lebih yang menjadi satu.

o..yo, yo po ibukx sampeyan, wes sehat ta?
IMO iku opo

enggak juga... orang yang tidak menikah, permasalahannya ndak melulu nyeret dia. kelurganya malah yang kerap kena 'getah'

nah, dengan menikah, dia seenggaknya uadh 'menyelamatkan' satu orang dari masalah yang mungkin orang itu nggak perlu mengalaminya


eniwei, tidak menikahpun adalah keputusan yang sangat berat, dan hanya orang keren tertentu yang bisa melaluinya, karena menentang kebiasaan umum, bukanlah sesuatu yang MUDAH.

IMO iku in my opinion

eaaalah tibaknya mb.ciwi lagi bermasalah ta??
sing tegarae yo....

hem..bener wi..nggak nikah itu masih ditentang oleh masyarakat

ada dosen ku yg gak nikah

dan dijelek2 in ama mahasiswi (dibilang gak laku lah, perawan tua judes lah)

padahal it is her option..mungkin beliau berprinsip bisa hidup tanpa lelaki

agni86 wrote:

hem..bener wi..nggak nikah itu masih ditentang oleh masyarakat

ada dosen ku yg gak nikah

dan dijelek2 in ama mahasiswi (dibilang gak laku lah, perawan tua judes lah)

padahal it is her option..mungkin beliau berprinsip bisa hidup tanpa lelaki

barang elek kq dadi conto
durung siap rabi oleh.

tapi g niat rabi yo ojo reeeek.....

Run_blitar wrote:

agni86 wrote:

hem..bener wi..nggak nikah itu masih ditentang oleh masyarakat

ada dosen ku yg gak nikah

dan dijelek2 in ama mahasiswi (dibilang gak laku lah, perawan tua judes lah)

padahal it is her option..mungkin beliau berprinsip bisa hidup tanpa lelaki

barang elek kq dadi conto
durung siap rabi oleh.

tapi g niat rabi yo ojo reeeek.....

gag rabi lak gag osi ehem ehem secara halal tah....