Suroso sepertinya masih dipayungi dewi keberuntungan. Stopper yang berdomisili di Pandean Malang ini, tidak sampai kembali bergelut dengan cedera.
Pasalnya, cedera pada paha kanan yang dialaminya saat membela Arema dijamu Persitara Jakarta Utara di Stadion Manahan Solo, Kamis (7/ lalu, ternyata hanya sekadar kram.
Karenanya, dokter Arema, dr Albert Rudianto mengatakan, Suroso tidak perlu menjalani perawatan intensif. Cedera itu, kata dr Albert, dialami pemain bernomor punggung 6 ini lantaran fisiknya belum seratus persen siap untuk pertandingan berat. Hal itu buntut dari absen panjangnya Suroso ketika proses pemulihan cedera tendon pada betis kaki kirinya.
‘’Suroso tidak cedera parah, paha kanannya hanya kram saja saat lawan Persitara. Kram itu terjadi karena Suroso tidak seratus persen fit. Suroso sendiri baru saja istirahat panjang akibat cedera pada tendon betis kirinya,’’ ujar dr Albert kepada Malang Post, sore kemarin.
Hasil medis tersebut tentu membuat Arema lega dan membuang semua kekhawatiran atas kondisi Suroso. Pasalnya, kekuatan pasukan juara Copa Indonesia dua kali ini tidak sampai kehilangan salah satu pemain pentingnya. Cedera kram itu memaksa Suroso harus ditarik keluar lapangan menit 55 dan digantikan bek serba bisa Richi Pravita Hari.
Tak terkecuali, perasaan lega tersebut juga dimiliki Suroso. Dia tidak ingin kembali absen panjang membela Singo Edan gara-gara bekapan cedera. Saat cedera tendon betis kirinya, beberapa waktu lalu, dia harus absen beberapa pertandingan.
Pagi kemarin, bapak satu anak ini tampak menjalani latihan seperti biasa bersama Arif Suyono dkk di Lapangan Kusuma Agro Batu.
‘’Syukur Alhamdullilah, paha kananku hanya kram. Sebelumnya, aku khawatir kalau sampai cedera parah. Sebab waktu di lapangan, paha kananku sakit sekali saat aku coba berdiri dan jalan,’’ ujar pemain belakang yang sukses mengantarkan Persik Kediri juara Ligina XII 2006 ini. (Mpost)