Lebih Garang di Tandang
0 Persitara v Arema 2
MALANG - Arema Malang lepas dari beban. Tim berjuluk Singo Edan tersebut memetik kemenangan 2-0 (0-0) atas Persitara Jakarta Utara pada laga Indonesia Super League (ISL) di Stadion Manahan, Solo, kemarin sore (7/8). Dua gol Arema dicetak oleh Fandy Mochtar (56') dan Arif Suyono (68').
Laga tersebut merupakan penampilan perdana Arema setelah tidak didampingi Bambang Nurdiansyah. Mantan pelatih kepala Singo Edan (julukan Arem) itu mundur setelah timnya gagal memetik kemenangan atas PSIS Semarang Sabtu (2/8) lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang. Untuk sementara, posisi Bambang digantikan oleh Joko "Gethuk" Susilo yang sebelumnya duduk sebagai asisten pelatih.
Kemenangan tersebut membuktikan bahwa Arema lebih garang jika berlaga di partai tandang. Buktinya, Suroso dkk memetik tiga angka saat mengalahkan tuan rumah Persita Tangerang (12/7) 0-2 dan Persijap Jepara (19/7) 1-2.
Persitara harus berlaga di Stadion Manahan karena kandangnya, Stadion Kamal Muara, tidak lolos verifikasi BLI.
Dengan kemenangan tersebut, posisi Arema kembali lagi ke papan ISL. Sebelumnya, Arema berada di peringkat kedelapan. Kini, Arema yang telah mengemas sepuluh poin melonjak lima setrip ke posisi ketiga.
Sukses Arema tersebut tidak lepas dari penampilan cemerlang dua pemain sayapnya. Yakni, Fandy Mochtar di kiri dan Arif Suyono di kanan. Bahkan, gol-gol Arema dilesakkan oleh dua pemain tersebut. Fandy mampu mencetak gol indah. Pemain asal Ternate itu melakukan aksi solo run dan melewati tiga pemain sebelum menceploskan bola ke gawang Persitara yang dikawal Roni Tri Prasnanto.
Dua belas menit kemudian, giliran Arif yang menciptakan gol. Proses terjadinya gol tersebut nyaris sama dengan gol Fandy.
Menanggapi sukses kemarin, Gethuk mengatakan bahwa kemenangan itu bisa memacu motivasi pemainnya setelah bermain buruk di kandang. "Kami bersyukur dengan kemenangan Arema. Namun, ada PR yang cukup berat bagi manajemen dan pelatih. Yakni, mencari penyebab kenapa Arema ketika tampil di kandang justru hasilnya negatif," tuturnya.
Pelatih asal Cepu, Jateng, tersebut mengatakan, kemenangan Arema itu bukan semata-mata hasil kerja kerasnya. Selain usaha pemain di lapangan, tiga poin tersebut merupakan hasil kerja Bambang Nurdiansyah yang telah mengundurkan diri. "Kemarin, tugas saya hanya memotivasi pemain. Sedangkan semua taktik berasal dari Pak Bambang," ucap Gethuk.
Hanya, dalam pertandingan kemarin, dia tampak melakukan beberapa inovasi dalam pemilihan pemain. Itu bisa dilihat dari dimainkannya tiga pemain muda arema. Richi Pravita Hari tampil menggantikan Suroso. Kemudian, Dodik Wahyudi menggantikan stopper asal Kamerun Aaron Nguimbat. Sedangkan Hendra Ridwan menjadi starter. Padahal, tiga pemain muda tersebut selama ini belum pernah ditampilkan dalam empat laga sebelumnya. Namun, mereka ternyata mampu tampil agresif. Bahkan, mereka berperan penting bagi kemenangan Arema di Solo.
Sementara itu, pelatih Persitara Jacksen F. Tiago mengatakan bahwa pemainnya tampil lebih bagus dibandingkan empat pertandingan sebelumnya. Terbukti, Rahmad Rivai dkk berhasil mengurung pertahanan Arema pada babak pertama. Hanya, pada babak kedua, pemainnya tampil tanpa semangat.(fir/yon/yn/jpnn/diq)