Cukup sekali saja, Arema ‘menampar’ muka Aremania. Yakni saat Arema kalah di kandang dengan skor 0-2 dari Pelita Jaya Jawa Barat.
Emile Bertrand Mbamba tidak saja gagal memberikan kemenangan, tapi penampilan punggawa Singo Edan itu sangat memalukan. Jauh dari ciri khas permainan arek-arek Malang.
Hanya saja, kekalahan itu cukup sekali terjadi. Aremania tentu tidak berharap, Arema tergelincir lagi. Terutama saat melakoni partai kandang.
Terdekat, tim yang berdiri 1987 ini harus segera mempersiapkan diri menghadapi PSIS Semarang. Kalau lawan Pelita Jaya, yang notabene adalah mantan klub Bambang ‘Banur’ Nurdiansah, Arema bisa kalah, tapi menghadapi PSIS – yang juga pernah dilatih Banur, Arema tak boleh kehilangan poin.
Banur sendiri tampaknya menyadari hal itu. Tak heran jika pelatih yang dibesarkan oleh klub Indonesia Muda (IM) ini, langsung bergerak cepat. Utamanya untuk mengembalikan mental bertanding pemain.
Yang tidak kalah penting, adalah dengan menghadirkan lagi permainan cepat yang mengandalkan kolektivitas tim, seperti yang menjadi ciri khas Arema selama ini. Yakni ketika Arema menjamu PSIS, Sabtu (2/8) mendatang.
Dia menginstruksikan, pemainnya mampu tampil garang seperti saat mengantarkan tim menang 2-0 atas Persita Tangerang (12/7) dan 2-1 Persijap Jepara (19/7), pada paket tandang pertama tim di Superliga.
‘’Kami terus matangkan persiapan. Utamanya komunikasi antar lini. Seluruh pemain harus dapat menjalankan skema permainan dengan baik. Tidak seperti saat lawan Pelita. Kami harus bermain lebih baik dan sabar untuk bisa memenangkan pertandingan,’’ ujar Banur kepada Malang Post, kemarin.
Partai Arema versus PSIS itu sendiri, ibarat pertemuan dua tim yang terluka akibat sama-sama menelan kekalahan pada laga sebelumnya.
PSIS yang kini ditinggal pelatihnya, Edi Paryono dan kemudian digantikan Ahmad Muharya, baru saja menelan kekalahan telak 0-4 dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kediri, 27 Juli lalu. Tiga gol Christian Gonzales dan Danilo Fernando tidak terbentung bersarang ke gawang PSIS yang dijaga Agus Murod.
Menanggapi hal itu, Banur menyatakan timnya harus mengusung kewaspadaan tinggi atas PSIS. Pasalnya, Deni Rumba dkk tentunya bertekad bangkit dari keterpurukan dan berjuang meraih kemenangan saat giliran bertemu Arema.
Karena itulah, dia menyarankan pemainnya agar tidak meremehkan PSIS dan konsentrasi penuh selama pertandingan. Tidak ketinggalan, semangat pantang menyerah dan kerja keras yang tinggi harus mampu ditunjukkan Emile Bertrand Mbamba dkk.
‘’Arema kini juga terluka karena kekalahan 0-2 dari Pelita Jaya. Jadi, pemain Arema juga harus bisa buktikan mampu meraih kemenangan di kandang. Hal ini jangan justru menjadi beban, tetapi menjadi motivasi untuk bangkit dan tampil lebih baik guna meraih tiga poin. Semuanya harus kerja keras dan jangan remehkan lawan sepanjang lawan PSIS,’’ terang mantan pelatih PSIS ini