Esaia Pelo Benson, memiliki arti penting pada kemenangan 2-0 Arema atas Persita Tangerang di Stadion Jalak Harupat Bandung, akhir pekan lalu.
Meski playmaker asal Liberia itu, tidak bisa memenuhi janjinya untuk mencetak gol ke gawang mantan klubnya di musim Ligina XIII. Tapi melihat penampilan perdana Benson bersama tim barunya, tetap patut mendapat acungan jempol.
Karena dengan keberadaan dia, posisi playmaker yang selama ini menjadi titik lemah Arema, bisa tertutupi. Dia juga mampu berkolaborasi dengan Souleymane Traore di lini tengah.
‘”Teman, saya senang sekali dengan kemenangan Arema. Arema bisa kalahkan mantan klub saya, Persita. Saya juga coba main maksimal untuk Arema meski saya baru gabung tim. Ini awal bagus, Arema harus menang lagi dipertandingan berikutnya,’’ ujar Benson kepada Malang Post, kemarin usai pertandingan.
Hanya saja, pemain berambut kriwil ini tidak tampak dalam sesi latihan perdana Arema usai lawatan ke Bandung di Lapangan Kusuma Agro Batu, sore kemarin.
Dia meminta izin ke manajemen Arema untuk mengambil barang-barang di Jakarta. Benson dijadwalkan langsung nyusul tim saat rombongan Singo Edan berangkat menuju Jepara, besok pagi. Lawatan ini sebagai persiapan tim jelang dijamu tuan rumah Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini, Sabtu (19/7) mendatang.
Sementara itu, Benson memenuhi janjinya mengenakan kostum bernomor punggung 88 yang akan dipakai selama membela Arema, musim ini.
Sebelumnya, dia menginginkan mengenakan nomor punggung keberuntungannya, 8. Hanya saja, nomor itu di Arema sudah dikenakan bomber lokal tim, Ali Usman.
‘’Nomor 8 Arema sudah ada yang pakai. Jadi saya pilih 88. Mudah-mudahan nomor ini juga keberuntungan bagi saya selama main untuk Arema. Lawan Persijap, tim harus bisa menang. Minimal dapat satu poin,’’ tambah pemain berusia 24 tahun ini. (mpost)