MALANG - Kalangan DPRD Kota Malang mengendus adanya persiapan dana dari Pemkot Malang yang bisa jadi untuk mengakuisisi Arema. Dana itu bisa tercium para wakil rakyat karena dalam dokumen PPAS (prioritas dan plafon anggaran sementara) PAK APBD 2008, ada anggaran nganggur Rp 9,7 miliar. Anggaran itu dianggap nganggur karena belum jelas peruntukannya.
Anggaran Rp 9,7 miliar itu masuk jenis belanja hibah Rp 5,2 miliar dan jenis belanja bantuan sosial Rp 4,5 miliar. Namun setelah ditelusuri, tak ada penjelasan detail kemana larinya anggaran Rp 9,7 miliar tersebut. "Ada anggaran belanja Rp 9,7 miliar tambahan dalam belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Tetapi saya tidak menemukan untuk apa belanja dana hibah dan belanja bantuan sosial itu," kata Wakil Ketua DPRD Arif Wahyudi di ruang kerjanya, kemarin.
Politisi PKB ini mengaku tidak menutup kemungkinan alokasi anggaran itu untuk Arema. Sebab melihat tipikal anggarannya, bukan anggaran program kerja dinas-dinas. Melainkan anggaran bantuan kepada pihak ketiga. "Siapa pihak ketiganya ini, itu yang perlu dicari. Sebab anggarannya ini besar sekali," kata Arif.
Sesuai Permendagri 13/2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, belanja hibah adalah pemberian hibah bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya. Juga kepada kelompok masyarakat atau perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
Sementara belanja bantuan sosial adalah pemberian bantuan dalam bentuk uang dan atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Jadi dua jenis anggaran itu wujudnya pemberian dana segar atau barang. Sangat mungkin untuk Arema atau Persema," ungkap Arif.
Bagaimana langkah dewan menyikapi tambahan anggaran dana hibah dan bantuan sosial tersebut? Arif mengatakan akan mengecek terlebaih dahulu. Senin (20/7) ini rencananya dokumen PPAS akan dilempar oleh eksekutif kepada DPRD.
Dari sana nanti dewan akan mempelajari isinya. Lalu mengajukan pertanyaan dan tanggapan terhadap anggaran yang diajukan. "Kalau untuk Arema, tetap saja harus dibahas. Bagaimana mekanismenya atau bagaimana. Yang jelas, ada anggaran dana hibah dan dana bantuan sosial Rp 9,7 miliar namun belum jelas peruntukannya," kata Arif. (yos/abm)