ADAPTASI LAPANGAN BECEK

ADAPTASI LAPANGAN BECEK

MADIUN – 25/11/08. Arema benar-benar mempersiapkan diri secara matang menghadapi Persibo Bojonegoro di second leg babak pertama Copa Indonesia di Stadion Wilis Madiun, Rabu (26/11) besok sore. Kemarin, tepat pukul 12.00 WIB, skuad Arema sudah menginjakkan kaki di Madiun setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam menggunakan bus dari mes TR Sengkaling.

Tim pelatih memenuhi janjinya dengan hanya menyertakan 18 pemain pada lawatan pertamanya di ajang copa. Arema meninggalkan Alexander Pulalo dan Dadang Sudrajat yang masih dalam perawatan cedera serta Kurnia Meiga Hermansyah akibat skorsing PSSI di Malang. Plus, Arif Suyono dan Fandy Mochtar yang dijadwalkan bergabung timnas Indonesia sejak hari ini.

Sosok kiper muda Aji Saka tampak tergabung dalam rombongan. Pemain Arema U-21 ini sengaja diboyong untuk membackup keberadaan kiper tim senior, Muhammad Yasir pasca Dadang cedera. Aji yang pernah turun bersama tim senior di ajang Liga Jatim 2008 ini diharapkan menjadi formula tepat mengatasi krisis kiper Arema.

Hari pertama di Madiun, Arema langsung menggelar latihan di Stadion Wilis, sore kemarin. Manajemen Singo Edan sengaja menyewa stadion kebanggaan masyakarat Madiun ini jauh-jauh hari sebelum tim berangkat. Hal ini untuk memberi kesempatan Suroso dkk secara maksimal mengenal lapangan Stadion Wilis. Meski pagi ini, mereka mendapat jatah uji coba lapangan oleh Panpel Persibo.

‘’Pemain bisa mengembalikan feeling ball dan sentuhan bola setelah perjalanan dari Malang ke Madiun. Selain itu, pemain juga bisa langsung mengenal kondisi lapangan dan itu bisa kembali dilakukan pemain pada uji coba lapangan seperti jatah yang diberikan panpel Persibo, besok pagi,” terang Gusnul Yakin, pelatih Arema kepada Malang Post, seusai memimpin latihan, sore kemarin.

Namun, kedatangan punggawa Arema di Stadion Wilis langsung disambut hujan deras. Meski demikian, mereka tetap menggelar latihan sekaligus beradaptasi dengan kondisi lapangan becek. Gusnul sendiri juga memaksimalkannya dengan menuangkan small game dan latihan shooting ke gawang. Paling tidak, jika lawan Persibo nanti lapangan di guyur hujan, mereka sudah tidak lagi asing.

Pelatih yang sukses mengantarkan Persibo juara Divisi I 2007 ini juga menyempatkan evaluasi atas kinerja pemainnya dalam menyusun komunikasi permainan antar lini per lini. Program ini dilakukan setelah dirinya menyimak permainan kurang maksimal Suroso dkk terutama putusnya hubungan lini tengah dengan depan hingga alur serangan Arema sering kali terhambat saat menghadapi Persibo pada first leg di Malang. Meski saat itu, Singo Edan menang 2-1.

’’Kami terus berusaha memperbaiki komunikasi pemain di antar lini. Kita berharap, anak-anak bisa bermain lebih baik lawan Persibo di second leg dan mampu memenangkan pertandingan,” tambah Gusnul. (mpost)