Mengelola sepakbola di negara-negara Eropa adalah berorientasi pada keuntungan material selain mencari prestasi dan prestise atau kebanggaan.
Mengelola sepakbola di negeri ini adalah berorientasi pada keuntungan politis selain mencari prestasi dan prestise atau kebanggan.
Sepakbola di negeri bukan ditujukan untuk mencari uang keuntungan,melainkan justru membuang-buang uang rakyat demi keuntungan pribadi dan golongan.
Yang bisa memetik keuntungan finansial adalah para pengelola yang notabene para pemimpin dan pejabat daerah,dengan cara mark up atau penggelembungan anggaran,manipulasi jumlah tiket,dan cara-cara lainnya yang cenderung bertentangan dengan etika dan moralitas kepemimpinan itu sendiri.
Sejak awal saja sudah tidak ada niat yang bagus,bagaimana sepakbola kita mau maju?