Lawan pertama Arema di Superliga adalah Persita Tangerang. Keduanya bersua di Stadion Jalak Harupat, Bandung, pada 12 Juli mendatang.
Karena tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut tak bermain di kandangnya sendiri di Stadion Benteng, Tangerang, kans Arema meraih poin terbuka lebar. Sebab, dukungan suporter fanatik Persita tentu berkurang sehingga merupakan keuntungan tersendiri bagi Arema.
Selain itu, pada musim Superliga kali ini, Persita bisa dibilang tampil dengan materi pemain seadanya. Tak ada pemain bintang yang memperkuat Persita seperti Firman Utina atau I Putu Gede seperti musim lalu. Kalaupun ada pemain yang patut diwaspadai bakal mempersulit raihan poin Arema, itu adalah Bruno Koutou. Mantan stoper Arema musim lalu tersebut akan mengusung motivasi ganda guna menggagalkan ambisi poin Suroso dan kawan-kawan. "Adanya Bruno di Persita tak masalah bagi saya. Saya optimistis Arema bisa mencetak poin lawan Persita," ujar Bambang Nurdiansyah, pelatih Arema.
Selain tak diperkuat pemain bintang dan tak bermain di kandangnya sendiri, Persita juga mempunyai statistik yang cukup buruk dalam beberapa laga uji cobanya. Anak didik Agus Suparman tersebut pernah menelan kekalahan 1-0 dari tim lapis kedua Pelita Jaya, kalah 2-0 dari Persitara, ditahan imbang 0-0 oleh Persiba, dan ditahan imbang 0-0 oleh Semen Padang. Salah satu uji coba yang berhasil dimenangkan Persita ialah ketika menjamu PSMS Medan, yakni 1-0. Itu pun komposisi PSMS masih compang-camping.
Namun, bagi Bambang, statistik uji coba Persita tersebut tak bisa dijadikan ukuran bahwa mereka tim lemah. Sebab, statistik uji coba Arema juga kurang baik dalam tiga kali friendly game. Yakni dipecundangi Persijap 0-1 dan Persiba Bantul 1-2 serta bermain imbang 0-0 dengan Persisam Samarinda. Karena itu, buruknya Persita dalam melakoni uji coba tak bisa dijadikan patokan bahwa Arema akan mudah meraih poin.
Dia berharap agar data-data yang dimiliki Persita tak membuat pemainnya meremehkan bakal lawan pertamanya tersebut. Bambang mengingatkan bahwa tim Superliga mempunyai kekuatan yang merata. "Saya tak pernah meremehkan lawan. Kondisi Persita saat ini hampir sama dengan Arema," ujar dia.
Menurut Bambang, Persita dan Arema sama-sama diisi pemain muka-muka baru. Di Arema sendiri, pemain baru dan lama adalah 70 persen berbanding 30 persen. Itu artinya, antarpemain masih butuh adaptasi. Arema tahun ini mayoritas diisi pemain-pemain muda. "Arema bukan seperti Persija, Sriwijaya, ataupun Persik yang dihuni pemain-pemain matang," ungkap Bambang. (JP)